![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2022/06/ari-setiono.jpg)
Rm. Finsentius Ari Setiono SCJ dari Komunitas SCJ Pasangsurut Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – lih. Ibrani 10:37
Dia yang dinanti-nantikan sudah dekat, dan ketakutan takkan ada lagi dalam wilayah kita, sebab Dialah penyelamat kita.
PENGANTAR:
Ada suasana gaib di sekitar beberapa kelahiran dalam Perjanjian Lama Kita teringat akan kelahiran Ishak, Samuel, dan beberapa tokoh lain. Kelahiran Simson merupakan pralambang Yohanes Pembaptis. Takkan mungkin kita mencari benar tidak nya peristiwa-peristiwa itu. Namun, yang jelas, Tuhan turun tangan dalam hidup manusia
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta umat manusia, dalam kelahiran Putra Mu dari Santa Perawan Maria, telah kaunyatakan kemuliaan-Mu kepada dunia. Kami mohon. semoga misteri penjelmaan yang agung ini selalu kami hormati dengan iman yang utuh dan kami rayakan dengan kasih yang ikhlas. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,…
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim 13:2-7.24-25a
“Kelahiran Simson diberitahukan oleh malaikat.”
Pada waktu itu hiduplah seorang dari Kota Zora, dari keturunan Dan, namanya Manoah. Isterinya mandul, tidak beranak. Sekali peristiwa malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, “Memang engkau mandul, tidak beranak! Tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi nazir Allah, dan lewat dia akan mulailah penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.” Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata, “Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya seperti rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan, dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.” Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, dan diberinya nama Simson. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 71: 3-4a.5-6ab.16-17
Ref. Mulutku penuh dengan puji-pujian untuk mengidungkan kemuliaan-Mu.
-
Jadilah bagiku Gunung Batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
-
Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
-
Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : O Tuhan, Tunas Isai, yang menjulang di tengah bangsa-bangsa, bebaskanlah kami, dan jangan berlambat.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Lukas 1:5-25
“Kelahiran Yohanes Pembaptis diberitahukan oleh Gabriel.”
Di zaman Herodes, raja Yudea, hiduplah seorang imam bernama Zakharia, dari kalangan imam Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya hidup benar di hadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet itu mandul, dan keduanya telah lanjut usia. Sekali peristiwa, waktu tiba giliran kelompoknya, Zakharia melakukan tugas sebagai imam di hadapan Allah. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Allah dan membakar ukupan di situ. Pada saat pembakaran ukupan itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat kejadian itu Zakharia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan; Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu, dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan, dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras; ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Dengan demikian ia menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.” Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu, “Bagaimanakah aku tahu bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua, dan isteriku pun sudah lanjut umurnya.” Jawab malaikat itu kepadanya, “Akulah Gabriel yang melayani Allah. Aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya, engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai pada hari semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang pada waktunya akan terbukti kebenarannya.” Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka begitu heran bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar dan tidak dapat berkata-kata kepada mereka, mengertilah mereka bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu Zakharia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai masa tugasnya, ia pulang ke rumah. Tak lama kemudian mengandunglah Elisabet, isterinya, dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri. Katanya, “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku! Sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Finsentius Ari Setiono SCJ
Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian dimanapun berada, jumpa lagi bersama saya Rm. Finsentius Ari Setiono SCJ dari Pasang Surut dalam ReSi (Renungan Singkat) Edisi Kamis, 19 Desember 2024, minggu adven ke III. Mari sekarang kita siapkan hati untuk mendengarkan bacaan Injil pada hari ini dari Injil Lukas 1:5-25.
Sahabat ReSi Dehonian yang terkasih, bagaimana kabarnya? Semoga kita semua dalam keadaan yang sehat dan penuh dengan Rahmat. Sahabat yang terkasih, bacaan-bacaan injil belakangan ini menunjukkan peran Yohanes pembaptis sebagai orang yang mempersiapkan jalan bagi Yesus. Untuk lebih mengenal Yohanes, Injil Lukas hari ini menyajikan penjelasan disekitar kelahiran Yohanes. Dikatakan sangat jelas bahwa Zakharia adalah bapa Yohanes dari kalangan imam Abia dan Elisabet adalah ibunya yang merupakan keturunan Harun. Kedua orangtua Yohanes dijelaskan sebagai orang yang “hidup benar dihadapan Allah, dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat”. Namun dijelaskan pula bahwa mereka tidak mempunyai anak, karena Elisabet mandul, dan keduanya telah lanjut usia.
Kenyataan yang dialami Zakharia dan Elisabet agaknya bertentangan dengan idealisme budaya pada saat itu. Budaya saat itu, Keturunan adalah salah satu tanda bahwa seseorang atau sebuah keluarga diberkati oleh Allah. Maka, tidak adanya keturunan merupakan sebuah aib keluarga tersendiri.
Keadaan yang tidak indah rasanya tersebut, tetap dijalani oleh Zakharia dan Elisabet dengan penuh takwa kepada Allah. secara manusiawi mungkin kita akan bertanya bagaiman bisa keluarga kecil tersebut dapat begitu setia kepada Allah, bahkan sampai waktu tua mereka. Dari sanalah kita mesti belajar banyak mengenai komitmen dan kesetiaan kepada Allah, bahkan sampai pada batas kemustahilan untuk dapat selalu setia. Namun Allah selalu menyediakan sebuah rencana baik bagi umat-Nya yang tidak pernah dikira manusia. Zakharia dan Elisabet mendapatkan Yohanes di masa tua mereka yang bahkan anak mereka itu menjadi salah seorang yang besar di kemudian hari.
Pengalaman Zakharia dan Elisabet tersebut menantang setiap dari kita untuk dapat setia dalam upaya baik meski kadang sampai dibatas kemustahilan. Kita harus percaya kepada Allah, bahwa Ia memilki caranya tersendiri untuk dapat membuat upaya baik kita dapat berarti pada saatnya nanti. Tuhan memberkati
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahaluhur, pandanglah dengan rela roti anggur yang kami letakkan di altar Mu. Semoga persembahan kami, manusia lemah ini, Kaukuduskan dengan kekuatan-Mu. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Lukas 1:78-79
Laksana fajar cemerlang, la akan mengunjungi kita dan menuntun langkah kita di jalan damai.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, kami bersyukur atas anugerah-Mu. Hangatkanlah kerinduan kami akan perayaan mendatang, agar dengan hati murni kami menyambut kelahiran penyelamat agung yaitu Yesus Kristus…
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Makasi Romo