![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2024/04/gatotscj2.jpg)
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Masmur 98:1
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. sebab Ia telah melakukan karya agung. Tangan-Nya mengerjakan keselamatan, dan lengan-Nya merebut kemenangan.
PENGANTAR:
Nasib manusia adalah sekali mati. Demikian pula Kristus sekali dikurbankan, karena menanggung dosa semua orang. Karena patuh setia sampai wafat, Ia mengalahkan si jahat dan membukakan pintu kehidupan bagi kita. Bila kita patuh setia kepada Roh yang ada dalam diri kita, tidak menyusahkan dan tidak membuat kecewa, serta tidak menuruti setan, maka kita dapat mengandalkan pertolongan dari Kristus.
DOA KOLEKTAN :
Marilah bedoa: Allah Bapa mahamulia, tunjukkanlah kepada kami jalan Putra-Mu, yang telah mengalami pedih pahit dan sakitnya penderitaan dan kini menjadi pengantara kami di hadapan-Mu, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 9:15.24-28
“Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita.”
Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau: Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.
-
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
-
Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
-
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
-
Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (2 Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:22-30
“Kesudahan setan telah tiba.”
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 27 Januari 2025, Hari Biasa Pekan ke 3. Tema Resi kita kali ini adalah:” Melihat Kebaikan, Melawan Kebutaan Hati.”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Para Sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Merenungkan bacaan injil hari ini saya merasa jengkel dengan kebebalan hati para ahli taurat yang tidak bisa melihat karya kasih Allah dalam diri Tuhan Yesus, Dalam Injil hari ini dikisahkan, bagaimana para ahli Taurat menuduh Tuhan Yesus bahwa Tuhan Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Tuduhan ini jelas menunjukkan bahwa mereka semua buta hati karena tidak mampu melihat kebaikan Tuhan Yesus sebagai tanda kehadiran Allah. Menjawab tuduhan mereka Tuhan Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa Kerajaan Allah tidak bisa dipersatukan dengan kuasa kegelapan. Tuhan Yesus juga mengingatkan akan bahaya dosa melawan Roh Kudus, yakni menutup hati dari kebenaran dan kasih Allah. Lalu apa yang bisa kita reungkan, kita reflsikan untuk hidup kita? Saya menawarkan tiga hal saja:
-
Kita diundang untuk melihat karya Allah dalam kehidupan kita: Barangkali kita juga seperti ahli Taurat, tidak mampu melihat karya Allah karena hati kita dipenuhi prasangka atau kepicikan. Dalam hidup sehari-hari, apakah kita peka melihat kasih dan kehadiran Allah di tengah kita, meski melalui hal-hal sederhana? Misalnya selalu bersyukur atas rahmat kesehatan, rejeki rohani maupun jasmani, rahmat persaudaraan, dll. Maka perlu kita tanyakan dalam diri kita: Bagaimana aku melatih hati agar lebih peka melihat karya Allah dalam hidupku dan orang-orang di sekitarku?
-
Kita diundang untuk selalu memiliki hati yang terbuka bagi kebenaran: Para ahli Taurat menutup hati mereka terhadap kebenaran yang Yesus bawa. Hati mereka terlalu sombong sehingga menggagap diri merekalah yang paling benar. Kebiasaan menolak kebenaran karena ego atau rasa benar sendiri dapat menjauhkan kita dari Allah.
Menjadi pertanyaan bagi kita adalah: Apakah aku masih memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan dan menerima kebenaran, walau itu menyakitkan bagi egoku?
-
Bahaya Menolak Roh Kudus: Yesus mengingatkan tentang dosa melawan Roh Kudus, yakni keras kepala menolak kasih dan pengampunan Allah. Ini menjadi peringatan untuk kita agar selalu membiarkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita.
Pertanyaannya adalah: Apakah aku membiarkan Roh Kudus menuntun hidupku, atau aku justru sering menolaknya dengan pilihan-pilihan egois?
Amin
Amin, terima kasih banyak puji Tuhan saya selalu bersyukur dan berterima kasih atas segala anugerah yang telah dan saya alami ..kiranya karya Tuhan senantiasa membukakan jalan bagi kehidupan dan masa depanku💐