![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2020/06/aegy.gif)
Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Ibrani 12:1
Marilah kita tanggalkan semua beban dosa, perintang kita, dan berlomba dengan tekun sebagaimana diwajibkan.
DOA KOLEKTA:
Marilah kita berdoa: (hening sejenak)Allah Bapa Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena Yesus Kristus, Putra-Mu rela menderita dengan tabah demi keselamatan kami. Semoga kami juga bertekun bersama-Nya dalam perjuangan hidup sehari-hari untuk melawan dosa. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 12:1-4
“Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita.”
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 21:2b-27;8.30.31-32
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
-
Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
-
Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
-
Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 5:21-43
“Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah”
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus Melalui Hati Maria.
Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ Toronto Kanada, di dalam Resi: renungan singkat Dehonian edisi hari Selasa Pekan ke 4 Masa Biasa, tanggal 4 Feburary 2025. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Mark 5: 21- 43.
Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, Injil pada hari ini menyajikan kepada kita dua mukjizat Yesus yang berbicara tentang iman yang teguh dari dua orang yang sama sekali berbeda. Baik Yairus(seorang kepala sinagoge) maupun perempuan yang sakit pendarahan, keduanya memperlihatkan kepada kita keteguhan iman mereka yang kuat dan teguh.
Yairus yakin Yesus dapat menyembuhkan putrinya dan di dalam kisah selanjutnya kita mengetahui bahwa anaknya telah meninggal dunia sebelum Yesus sampai di rumahnya. Kita dapat dengan mudah membayangkan kesedihan yang mendalam yang dirasakannya saat itu, dan dalam situasi macam itu godaan untuk putus asa bisa menguasai dirinya. Namun, Yesus meneguhkan Yairus dengan berkata kepadanya: “Jangan takut, percayalah saja” (Mrk 5:36). Berkat imannya akan Yesus, ia dapat melihat bagaimana gadis kecil kesayangannya telah dibangkitkan oleh Yesus.
Sementara itu perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun yakin sekali walau hanya sekadar menyentuh jubah Yesus saja itu lebih dari cukup untuk memperoleh kesembuhan dari penyakitnya. Maka secara diam-diam, dia muncul di belakang Yesus dan dengan lembut menyentuh jubah Yesus, dan dia merasakan bahwa tubuhnya telah disembuhkan secara penuh oleh Yesus. Yesus, yang tahu apa yang telah terjadi, berkata kepadanya: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau; pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu ini” (Mrk 5:34).
Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kita mendapatkan pelajaran iman yang luar biasa dari perikopa pada hari ini. Yairus dan perempuan yang menderita pendarahan berbicara kepada kita tentang perlunya memiliki iman yang tidak tergoyahkan.
Persoalannya adalah bagaimana kita dapat memiliki iman yang teguh jika kita tidak memiliki kehidupan doa yang teratur? Bagaimana kita dapat memiliki iman kokoh jika kita memperlakukan Yesus seperti obat yang hanya kita hubungi ketika kita sangat membutuhkan-Nya? Bagaimana kita dapat memiliki iman tak tergoyahkan jika kita jarang menghadiri peerayaan Ekaristi? Bagaimana kita dapat memiliki iman yang hidup jika kita jarang membaca Alkitab? Bagaimana kita bisa beriman secara total kepada Yesus jika kita begitu terhanyut dan terikat akan hal-hal duniawi: kekayaan, popularitas, materialistic, consumerism, dllnya?
Semoga perikopa hari ini dapat membantu kita untuk memiliki iman seperti Yairus dan Perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun. Dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah perjuangan kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin
DOA ATAS PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang penuh Belas Kasih, berkenanlah memberkati roti dan anggur ini, agar menjadi bagi kami sumber rahmat dan pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
ANTIFON KOMUNI – Ibrani 12:2
Yesuslah yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman itu menuju kesempurnaan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: (hening sejenak) Allah Bapa Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena telah Kauperkenankan menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Semoga kami hidup dan diselamatkan berkat iman kepada Putra-Mu. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa, sepanjang segala masa.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Makasih Romo