Minggu, 11 Mei 2025 – Hari Minggu Paskah IV (Minggu Panggilan)

Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 33:5-6

Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan, oleh Firman Tuhan langit dijadikan, Alleluya.

PENGANTAR:

Kita semua merasakan dalam diri kita hasrat manusia akan kebahagiaan. Kalau kita percaya akan Putera Allah yang telah hidup sebagai manusia seperti kita, maka hal itu pada hakikatnya tidak dapat terlepas dari hasrat untuk bahagia. Bacaan Injil hari ini hendaknya jadi pedoman penunjuk jalan. Sebagai domba-domba kita ini milik Sang Gembala, yang mengenal kita dan kita ikuti, sebab kita telah menyerahkan diri kita kepada-Nya.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Gembala Baik, yang mengenal kami, domba-domba-Mu dengan segala kelemahan kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah Gembala Baik, yang mempertaruhkan hidup-Mu demi keselamatan kami. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkaulah Gembala Baik, yang menghidupi kami dengan hidup Ilahi-Mu sendiri. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa (Hening Sejenak): Allah Bapa dan Gembala kami, betapa besar cinta kasih yang Kautunjukkan kepada kami dalam penderitaan dan penyaliban Putera-Mu terkasih. Engkau telah membangkitkan Dia pula dan menjadikan Dia batu sendi dalam iman kami. Berilah kami kebenaran, kesabaran dan keuletan di dalam menderita dan mengikuti jejak-Nya. Penuhilah kami dengan sukacita dan dengan Roh-Nya. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 13:14.43-52

“Kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.”

Pada suatu hari Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan dari Perga, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai ibadat, banyak orang Yahudi dan penganut agama Yahudi yang takut akan Allah mengikuti Paulus dan Barnabas. Kedua rasul itu lalu mengajar dan menasihati mereka supaya tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya berkumpullah hampir seluruh kota itu untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu, bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 100.2.3.5

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah kehadapan-Nya dengan sorak-sorai!

  2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

  3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Kitab Wahyu 7:9.14b-17

“Anak domba akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.”

Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Nampaklah suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Lalu seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar. Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan siang malam melayani Dia di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi; matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka, dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : Akulah gembala yang baik. Aku mengenal semua domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenak Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 10:27-30

“Aku memberikan hidup yang kekal kepada domba-domba-Ku.”

Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku yang memberikan mereka kepada-Ku lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, berjumpa kembali dengan saya, Romo Robertus Susilo Haryono SCJ dari komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang, dalam Renungan Singkat Dehonian Edisi Minggu Paska IV Tahun Liturgi C. Hari ini juga bertepatan dengan Minggu Panggilan ke-62. Saya mengajak para kaum muda untuk bergabung bersama kami, Tarekat Imam-Imam Hati Kudus, dengan menjadi imam dan khususnya menjadi seorang bruder SCJ. Kita akan bersama-sama mendengarkan dan merenungkan Injil Yohanes 10:27-30.

Para pendengar resi yang terkasih, bagi kita sebutan “gembala” (shepherd dalam bahasa Inggris, pastor dalam bahasa Latin, dan pangon dalam bahasa Jawa) adalah istilah yang tidak asing. Gembala menunjuk seseorang yang pekerjaannya memelihara ternak kambing, domba, sapi, dan lembu. Antara gembala dan hewan piaraannya terjalin relasi yang dekat. Gembala mengenal hewan piaraannya: warna bulunya, namanya, dan lain sebagainya. Begitu pula sebaliknya, hewan piaraannya mengenal gembala atau tuannya, terutama suaranya, kode-kodenya, dan mungkin baunya. Apabila hewan ternaknya mendengar suara khas tuannya, ia akan berlari mendekat kepada yang memanggilnya. Jika suara itu asing baginya, maka hewan itu tidak akan datang, bahkan menjauh atau menyerang orang yang memanggil. Dan masih banyak lagi.

Para pendengar yang terkasih, dalam Injil Yohanes 10 Yesus menyebut diri Gembala baik. Selain menggambarkan relasi yang dekat  antara Yesus  Sang Gembala Agung dengan domba-dombanya yaitu para murid-Nya dan orang oorang-orang yang percaya kepada-Nya, Yesus juga memberi jaminan hidup kekal kepada para murid dan orang orang yang percaya kepadanya.  Yesus akan melindungi dari segala bahaya dan menjaga dan membimbinng  mereka  sehingga pada akhirnya orang-orang yang percaya kepada-Nya termasuk kita akan mengalami hidup yang kekal.

Para pendengar terkasih, dalam Injil hari ini Yesus mengatakan,  “ Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku”. Ayat ini mengingatkan kita semua agar senantiasa peka dan setia mendengarkan suara Sang Gembala Agung. Suara Sang Gembala Agung dapat kita dengarkan dalam doa, dalam Sabda-Nya, dalam bisikannya melalui suara hati dan melaui setiap pengalaman hidup kita sehari hari . Untuk bisa mendengarkan suara Tuhan kita harus sentiasa hidup dekat dengan Tuhan, seperti domba-domba yang mengenal suara gembalanya karena hidupnya berada dekat dengan gembala.

Para pendengar resi Dehonnian yang terkasih, ketika dunia menawarkan banyak hal atau “ suara “ lain yang menjauhkan kita dari Tuhan, Sabda-Nya yang kita dengarkan hari ini sangat meneguhkan hati kita untuk selalu setia  mendengarkan Suara-Nya. Mari menjadi domba-domba yang setia mendengar, mengenal, dan mengikuti Sang Gembala Sejati. Mari kita juga senatiasa setia peka untuk melihat kehadiran Tuhan dalam hidup kita masing-masing.  Tuhan memberkati kita semua. Amin.

DOA UMAT:

I : Kristus, Gembala Baik, menghendaki kita semua bersatu dengan Bapa karena kasih-Nya yang amat agung. Dengan kepercayaan akan kasih-Nya, marilah kita bersama-sama berdoa kepada Bapa.

L : Bagi Sri Paus, para Uskup, para Imam, dan para pemimpin umat: Ya Bapa, berkatilah Sri Paus, para Uskup, para Imam, dan para pemimpin umat-Mu agar hidup mereka semakin menyerupai Kristus. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Ya Bapa, para pemimpin masyarakat kami mengikuti jejak Putra-Mu dan sanggup berjerih payah berusaha membawa masyarakat menuju kesejahteraan umum. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi semua orang yang sudah meninggal: Ya Bapa, semoga mereka yang sudah meninggal dunia, Kauperkenankan menikmati kasih-Mu di surga dan tetap sehati dengan kami yang masih berjuang di dunia ini. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi kita sendiri. Ya Bapa, berilah kami semangat bekerja sama, bergotong royong dan saling membantu dalam membangun umat-Mu menjadi Gereja, tanda kehadiran-Mu di masyarakat kami. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I : Allah, Bapa kami, semoga Yesus, Gembala Baik kami, dapat dijumpai dalam segala kata dan perbuatan kami, dan semoga kami semua dibimbing oleh-Nya kepada-Mu. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini dan penuhilah kerinduan kami untuk ikut serta dalam perjamuan Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin

ANTIFON KOMUNI:

Telah bangkit Gembala Baik yang menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah memuaskan rasa lapar dan haus kami dengan santapan Tubuh Kristus, Putra-Mu. Semoga, berkat santapan ini kami dikuatkan dalam perjalanan menuju kepada-Mu, Sang Sumber Hidup yang sejati. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Diana awing philip Mei 11, 2025 at 9:43 am

    Puji tuhan ! Tuhan yesus baik tuhan gembalaku yg baik

    Reply
  • humas Mei 11, 2025 at 8:11 pm

    Renungan Minggu Paskah IV ini sungguh menyentuh hati. Penekanan pada Yesus sebagai Gembala Baik yang mengenal dan memimpin kita memberikan penguatan iman yang mendalam. Terima kasih kepada Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ atas refleksi yang inspiratif ini.

    Reply

Leave a Comment