Selasa, 20 Mei 2025 – Hari Biasa Pekan V Paskah

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 19:7.6

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang mahakuasa. Alleluya.

PENGANTAR:

Dalam Kisah Para Rasul, dikatakan bahwa di antara para pengikut Kristus tiada seorang pun yang berkekurangan. Tak seorang pun berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri. Maka semua berkecukupan. Bila kita bertemu di sini dan membagi-bagikan rezeki, maka hendaknya kita bagikan lebih lanjut cinta kasih Yesus, sehingga tiada yang menderita kelaparan dan tiada di antara kita yang berkekurangan. Marilah kita sehati dan sejiwa saling memperhatikan. Itulah kelahiran baru dalam Roh yang dibicarakan Yesus dalam Injil.

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa: Allah Bapa maha penyayang, utuslah Roh Kudus dan jadikanlah kami manusia baru. Ciptakanlah dunia ini menjadi baru dan perkenankanlah kami sehati sebudi mengakui kemurahan hati-Mu terhadap kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 14:19-28

“Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka.”

Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:10-11.12-13ab.21

Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.

  1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

  2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

  3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Luk 24:46,26) Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 14:27-31a

“Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.”

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur Indonesia dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Selasa, 20 Mei 2025, Selasa Pekan Paskah ke 5. Tema Resi kita kali ini adalah: Damai yang Bertahan di Tengah Badai”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Para Sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus.   Kata-kata pertama yang disampaikan oleh Bapa Suci Paus Leo XIV adalah , “La pace sia con tutti voi”(Damai sejahtera menyertai kalian semua). Bapa Suci mengucapkan salam itu yang merupakan salam pertama dari Kristus yang bangkit kepada para murid-Nya. Dan hari ini, dalam bacaan Injil hari ini, kita juga mendengarkankan kembali kata-kata “Damai Sejahtera.”. konteks bacaan hari ini terjadi saat erjamuan terakhir Tuhan Yesus bersama para Murid-Nya. Tuhan Yesus memberikan warisan berharga kepada para murid yaitu damai sejahtera-Nya. Dan damia itu bukan seperti yang diberikan oleh dunia (yang rapuh dan mudah lenyap) akan tetapi damai yang berasal dari Hati-Nya sendiri, yang kuat, teguh, dan bertahan di tengah pergolakan, damai yang sejati. Tuhan mengajak para murid agar tidak gelisah dan gentar, karena Ia akan pergi kepada Bapa, namun kepergian-Nya adalah bagian dari rencana kasih yang lebih besar. Lalu apa yang bisa kita refleksikan dari bacaan yang kita dengar hari ini? Saya menawarkan 3 hal saja.

  1. Damai Sejati Bukan dari Dunia, Tapi dari Hati-Nya. Dunia menawarkan damai yang bersyarat, tetapi Tuhan Yesus menawarkan damai yang berakar pada relasi yang mendalam dengan-Nya. Damaiyang sejati. Yang mejadi pertanyaannya adalah: “ Apakah aku sungguh mencari damai dari Hati Yesus, atau masih mengandalkan damai semu dari dunia?”

  2. Hati yang Tak Gentar di Ketidakpastian, ditengah badai. Tuhan Yesus mengajak para murid untuk tidak gelisah meski Ia akan pergi. Kepergian Yesus membuat hati para murid terguncang, menjadi badai yang hebat ditengah para Murid. Namun Kepergian Tuhan Yesus bukanlah sebuah kehilangan, tetapi penggenapan kasih. Para murid diundang untuk selalu berpengharapan dan percaya kepada-Nya. Kepercayaan dan pengharapan itulah yang membuat hati kita menjadi tidak mudah gentar namun tetap kuat ditengah ketidak pastian dan badai. Yang menjadi pertanyaannya adalah, “Bagaimana aku memandang kehilangan atau perpisahan? Apakah aku melihatnya dalam terang iman dan kasih Tuhan?

  3. Kasih Terwujud dalam Ketaatan dan Penyerahan. Tuhan Yesus berkata bahwa Ia melakukan kehendak Bapa supaya dunia tahu bahwa Ia mengasihi Bapa. Kasih sejati selalu terwujud dalam ketaatan dan penyerahan. Dan Tuhan Yesus juga mengundang kita untuk percaya, taat dan berserah kepada-Nya. Itu adalaah perwujudan kasih kita kepada-Nya. Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah, “Apakah kasihku kepada Tuhan juga tampak nyata dalam ketaatan, kesetiaan dan penyerahan diri dalam hal-hal sederhana setiap hari?

Nah, saudari-sauadaraku, para sahabat yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Hari ini Tuhan Yesus mengundang kita semua untuk tinggal dalam damai yang bersumber dari Hati-Nya – damai yang bertahan bukan karena situasi tenang, tetapi karena kehadiran-Nya yang hidup dalam diri kita. Kita semua juga diundang untuk menjadi pembawa damai itu ke mana pun kita pergi, dengan hati yang mencintai, hati yang taat, dan siap-sedia mempersembahkan diri setiap hari..

Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita. Amin. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa sumber kedamaian, berkenanlah menerima persembahan ini sebagai lambang kesediaan kami untuk saling melayani menurut teladan Putra-Mu yang telah wafat dan bangkit guna menganugerahkan kedamaian kepada kami. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – lih. Lukas 24:46.26

Kristus harus menderita dan bangkit dari alam maut untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber hidup sejati, semoga kami selalu bersedia menerima bisikan Roh-Mu, dan semoga telinga kami selalu memperhatikan sabda Putra-Mu, yang bagi kami merupakan jaminan hidup abadi. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment