Jumat, 04 Juli 2025 – Hari Biasa Pekan XIII

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mazmur 106:1

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab la baik! Kekal abadi kasih setia-Nya.

PENGANTAR: 

‘Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melain kan orang berdosa. Demikianlah tercatat dalam Injil hari ini. Maka Yesus memilih Matius dari antara para pemungut cukai menjadi murid-Nya. Dan la makan bersama orang-orang berdosa. Sedangkan kita cenderung mengucilkan mereka, karena mau mempertahankan martabat dan harga diri kita. Kecenderungan semacam itu membuat kita buta. Sebab kita pun mempunyai kelemahan dan kesalahan. Namun, kita diikutsertakan dalam rencana-rencana Allah.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi para pemungut cukai dan orang berdosa. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami mengakui, bahwa hanya rahmat-Mulah yang mampu menghidupi kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 23:1-4.19; 24:1-8.62-67

“Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.”

Sara, isteri Abraham, hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya. Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan. Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya. Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya, lalu berkata-kata kepada orang-orang Het, “Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu. Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini, supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal.” Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan. Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua, yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya, “Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu. Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi, janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku, untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.” Lalu berkatalah hamba itu kepadanya, “Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini? Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu? Abraham lalu berkata, “Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana! Tuhan, Allah yang empunya langit, telah memanggil aku dari rumah ayahku dan dari negeri sanak saudaraku. Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku, ‘Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.’ Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau, maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini. Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana.” Beberapa waktu kemudian Ishak datang dari arah sumur Lakhai-Roi; ia tinggal di tanah Negeb. Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangannya dan melihat ada unta-unta datang mendekat. Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak. Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak. Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya kepada hamba Abraham, “Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?” Jawab hamba itu, “Dialah tuanku.” Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri. Kemudian hamba itu menceriterakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 106:1–2.3–4a.4b–5

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan, dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?

  2. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

  3. Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:9-13

“Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae … Hiduplah hati Yesus melalui hati Maria

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ Toronto Kanada, di dalam Resi: renungan singkat Dehonian edisi hari Jumat Pekan ke 13 Masa Biasa, tanggal 4 Juli 2025. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Matius 9:9-13

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, saya yakin kita tidak asing dengan ungkapan ini: “Beri aku kesempatan yang kedua.” Ungkapan ini sering kita dengarkan ketika seseorang melakukan kesalahan dan meminta kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik.

Di dalam Kitab Suci kita bisa menjumpai tokoh-tokoh yang diberi kesempatan kedua dengan murah hati oleh Tuhan dan mereka kemudian menjadi orang-orang hebat atau orang kudus. Ambil contoh saja misalnya: Paulus, seorang algojo yang berubah menjadi misionaris yang hebat. Thomas, seorang yang ragu-ragu berubah menjadi orang percaya. Petrus, orang yang menyangkal Yesus sebanyak 3 kali menjadi seorang pemimpin Gereja Katolik yang pertama.  

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, perikopa yang baru saja kita baca bersama berbicara tentang “kesempatan kedua” yang diberikan kepada seseorang yang bernama Matius. Kita semua tahu karakter Matius, seorang Yahudi, yang menjual jasanya kepada orang Romawi untuk mengumpulkan pajak bagi mereka dari orang-orang senegaranya sendiri. Di mata banyak orang, Matius adalah pengkhianat bangsa dan pendosa besar. Akibatnya, tidak ada seorang pun ingin terlihat bersamanya kecuali sesama pemungut pajak dan orang berdosa. Akan tetapi Yesus justru bersikap lain. Yesus mendekati, berbicara dan bahkan makan bersama dengan Matius di rumahnya bersama dengan para pemungut pajak dan orang-orang berdosa lainnya. Dalam hal ini Yesus sungguh memberikan “kesempatan kedua” bagi Matius dengan mengundangnya untuk menjadi salah satu murid-Nya.

Kita mungkin bisa membayangkan bagaimana perasaan Matius saat itu. Ini adalah kesempatan seumur hidup yang ada dihadapannya untuk menebus masa lalu dan menciptakan masa depan yang baru. Ini adalah kesempatan baginya untuk melakukan sesuatu bagi dirinya sendiri. Tentu saja, Matius tidak menyianyiakan kesempatan kedua ini, sebagaimana kita ketahui dia adalah salah satu dari dua belas rasul pilihan Yesus dan menyerahkan hidupnya sebagai martir demi melanjutkan karya Yesus di dunia ini.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kesempatan kedua yang diterima oleh Matius juga berlaku untuk Anda dan saya, karena Tuhan tidak pernah menyerah begitu saja terhadap kita. Ia memberi kita “kesempatan kedua” untuk memperbaiki diri kita dan Tuhan tidak peduli seberapa besar kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat di hadapan-Nya. Oleh karena itu, seperti Matius, marilah kita bangkit dan meninggalkan masa lalu kita yang penuh dosa dan hidup sesuai dengan apa yang diajarkanNya.

Untuk menutup permenungan ini mungkin baik kalau kita bertanya pada diri kita sendiri: apa yang akan kita lakukan dengan kesempatan kedua yang Tuhan berikan bagi hidup kita atas segala dosa atau keselahan yang telah kita buat baik itu kepada Tuhan maupun kepada keluarga, sahabat atau orang yang kita jumpai dalam perjalanan hidup kita setiap hari? Apa yang kita butuhkan untuk melakukan hal ini?

Semoga bacaan pada hari ini membantu kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua yang Tuhan berikan dengan belajar dari Matius bagaimana dapat hidup sebagai seorang murid Yesus yang sejati. Dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah perjuangan kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Raja mahamulia, panggillah kiranya kami ikut dalam perjamuan dan limpahkanlah pengampunan dosa-dosa kami berkat roti anggur ini, Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 106:3

Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang setiap saat melakukan keadilan.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, guna menyembuhkan kami dari dosa dan menuntun kami di jalan-Mu. Semoga kami siap sedia mengabdi demi kebahagiaan dan keselamatan sesama dan karenanya kerajaan-Mu semakin berkembang. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:  

1 Comment

Leave a Comment