Jumat, 18 Juli 2025 – Hari Biasa Pekan XV

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 115:17-18

Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

PENGANTAR:

Mungkin pernah dilihat gambar perjamuan malam Yesus ber sama para murid dengan latar belakang Paska pertama di Mesir dengan segala persiapannya. Pengikut Kristus memang telah dibebaskan, agar dengan sukarela siap siaga di hadapan Tuhan untuk melakukan ziarah bersama.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, sebagai bekal dalam perjalanan Engkau telah memberi kami rezeki, yaitu Yesus, Anak Domba Paska baru. Semoga Engkau berkenan datang dan mencipta baru kami pada waktu kami berkumpul memuji nama-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 11:10-12:14:

“Hendaklah kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian!”

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 116:12-13.15-16bc.17-18

Ref. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.

  1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

  2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!

  3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 12:1-8

“Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor IESU per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Jumat Pekan Biasa ke XV, 18 Juli 2025. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Bacaan dari Injil Suci, menurut Matius (Matius 12:1-8)

“Aku menginginkan belas kasihan dan bukan persembahan.”

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, Pernahkah kita merasa dipersalahkan ketika kita sedang mencoba berbuat baik? Atau kita pernah melihat seseorang dihakimi karena ia tidak mengikuti aturan secara kaku, padahal ia sedang menolong orang lain? Itulah yang terjadi dalam Injil hari ini.

Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan. Mereka lapar, dan karena tidak membawa bekal, murid-murid memetik bulir gandum untuk dimakan. Bagi orang Farisi, ini melanggar hukum Sabat, karena memetik dianggap sebagai pekerjaan, dan bekerja dilarang di hari Sabat. Maka mereka langsung menyalahkan Yesus dan murid-murid-Nya.

Tapi Yesus menjawab dengan mengingatkan mereka akan kisah Raja Daud, yang pernah makan roti sajian di rumah Allah—roti yang sebenarnya hanya boleh dimakan oleh imam. Namun Tuhan tidak menghukum Daud, karena saat itu ia dan orang-orangnya benar-benar lapar. Yang Yesus ingin katakan adalah: manusia lebih penting daripada aturan.

Lalu Yesus mengucapkan kalimat yang sangat kuat: “Aku menginginkan belas kasihan dan bukan persembahan.” Artinya, Tuhan lebih senang melihat hati yang penuh kasih dan peduli kepada sesama, daripada sekadar ketaatan buta pada aturan keagamaan. Persembahan, ibadah, dan ritual memang penting. Tapi semua itu menjadi hampa kalau tidak dilandasi oleh kasih.

Kita bisa saja rajin ke gereja, menyumbang, bahkan aktif dalam pelayanan. Tapi apakah kita mudah menghakimi orang lain? Apakah kita masih menutup hati terhadap orang yang kesusahan? Kadang tanpa sadar, kita bisa menjadi seperti orang Farisi—terlalu fokus pada “apa yang benar menurut aturan,” tapi lupa melihat “apa yang baik bagi sesama.”

Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk membuat hidup manusia tambah berat dengan aturan-aturan, tapi justru untuk membebaskan dan menyelamatkan. Ia tidak pernah menolak orang berdosa yang datang kepada-Nya. Ia tidak pernah menghukum orang yang lemah. Sebaliknya, Ia menyembuhkan, memulihkan, dan mengangkat mereka kembali.

Yesus menginginkan hati kita lembut. Ia ingin kita punya kepekaan terhadap penderitaan sesama, dan berani mengambil langkah kasih, walau kadang tidak populer. Hidup beriman bukan hanya soal apa yang kita lakukan di dalam gereja, tapi terutama soal bagaimana kita memperlakukan orang lain setiap hari—di rumah, di tempat kerja, di jalan, bahkan di media sosial.

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin. Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

kami mengenangkan peristiwa Paska, ‘Engkau lewat’, dengan anggur roti ini. Semoga kami Kaujadikan umat-Mu dan Kaulepaskan dari segala dosa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Allah Bapa sumber kebebasan,

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 116:12-13

Bagaimana akan kubalas segala kebaikan Tuhan kepadaku? Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan sambil menyerukan nama Tuhan.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Engkau lebih menyukai belas kasih daripada kurban persembahan. Semoga gambaran Putra-Mu terukir dalam-dalam di hati kami, dan semoga kami selalu ramah dan penuh belas kasih terhadap sesama. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Marcellianus Adriel Edenagsi wijaya Juli 18, 2025 at 10:56 am

    Amin

    Reply
  • Epin Nahak Juli 20, 2025 at 5:05 am

    Amin

    Reply
  • Epin Roma Juli 20, 2025 at 5:05 am

    Amin

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Epin Roma Cancel Reply