Jumat, 25 Juli 2025 – Pesta Santo Yakobus, Rasul

Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Lih Mat. 4:18.21

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus, anak Zabedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

PENGANTAR:

Yakobus ini termasuk tiga tokoh di antara para rasul. Ia menyaksikan pula penampakan di Tabor dan penderitaan Yesus di Taman Zaitun. Wataknya menyebabkan dia menonjol: impulsif, berambisi mendapat tempat terhormat di dalam kerajaan. Bersama Yohanes, adiknya ia disebut ‘Putera Guntur’. Nama itu menggarisbawahi pribadinya. Yesus berhasil mengarahkan wataknya. Ia menjadi rasul yang aktif dan setia. Dialah martir pertama di antara para rasul.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, di antara para rasul Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 4:7-15

“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami.”

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

  1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.

  2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

  3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 20:20-28

“Cawan-Ku akan kamu minum”

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Renungan Singkat Dehonian Oleh Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ, Edisi Hari Jumat, 25 Juli 2025, dalam pekan biasa XVI, Pesta St. Yakobus, Rasul.

“Hati-hati dan rendah hati, terus mengandalkan kekuatan Allah bukan kekuatan sendiri”

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Jumat dalam pekan biasa XVI, tanggal 25 Juli 2025 pada Pesta St. Yakobus Rasul. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Mungkin agak mengecewakan ketika kita mendengar para murid Yesus bercekcok memperebutkan tempat terhormat di dalam Kerajaan setelah nubuat Yesus yang begitu jelas itu. Para murid yang memperebutkan tempat terhormat itu menonjolkan sisi manusiawi yang juga dimiliki oleh semua orang, termasuk kita. Matius penginjil mengolah peristiwa ini sehingga ibu dari Yohanes dan Yakobuslah yang menyampaikan permohonan itu. Maka kritik kepada kedua murid itu diperhalus, sementara ibu mereka tampil sebagai seorang ibu yang ambisius. Kalau dalam Mrk 10: 35-45, dua bersaudara Yohanes dan Yakobus dikisahkan bahwa mereka sendiriah yang menyampaikan keinginan mereka kepada Yesus dan bukan ibunya. Matius memahami cara bertutur kisah ini sehingga ada penghalusan makna mengenai ambisi para murid. Tidak begitu jelas apakah sepuluh murid yang lain itu marah karena kelancangan si ibu dalam mengajukan permohonan atau karena mereka merasa bahwa kedua bersaudara itu sudah mendahului mereka menyampaikan maksud keinginan mereka (ay. 24). Dalam benak para murid yang lain dua bersaudara ini mencuri start untuk menyampaikan niat mereka kepada Yesus, padahal mereka juga punya keinginan yang sama.

Yesus lalu mengatakan: ”Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” dan mereka menjawab “kami dapat”. Dalam Kitab Suci, metafor “cawan” seringkali dipakai untuk menggambarkan penderitaan Israel (misalnya dalam Yes 51: 17; Yer 25:15, dll) kalau dalam Mat 26: 39 Yesus memohon agar Allah membiarkan “cawan ini” berlalu dari padaNya.

Kemudian Yesus memberikan instruksi kepada para murid bagaimana mereka mesti menjalankan sistem kepemimpinan nantinya. Mereka tidak boleh “menjadi terkemuka” di atas yang lain. Tetapi seperti Yesus sendiri, mereka mesti melayani seluruh komunitas. Pelayanan Yesus adalah pelayanan sampai mati, pemberian hidup sebagai tebusan untuk semua orang. Kata “polys” artinya “banyak”, tidak mengecualikan seorangpun. Kata ini mencerimkan ungkapan Semit di mana “banyak” adalah lawan kata dari “satu”. Jadi artinya sama dengan “semua”. Gagasan bahwa Yesus memberikan hidupNya sebagai tebusan diambil dari gambaran seorang budak yang membeli kembali kemerdekaannya dengan sejumlah uang. Ayat-ayat terakhir dari Injil ini ditujukan kepada para pemimpin yang mempunyai kuasa, privilese, status, serta pilihan. Pilihan mereka untuk mengambil posisi melayani hanya akan menjadi sebuah pembebsan jika dibarengi dengan pemberdayaan mereka yang sama sekali tidak berdaya. Kata-kata ini tidak boleh dimanfaatkan untuk meneguhkan perbudakan bagi mereka yang menjadi budak dalam bentuk apapun.

Dari kisah ini kita bisa belajar bahwa bagaimanapun pelayanan dan perutusan seperti halnya para murid itu bukan atas kemauan sendiri melainkan Rahmat Tuhan, maka kepercayaan ini mesti dijaga dengan baik sekaligus menyadari kelemahan manusiawi pribadi. Salib Kristus menjadi derita sekaligus kekuatan dalam pelayanan. Kesaksian kadang memberi kesan membanggakan diri dan karyanya namun harus melahirkan kekuatan yang meningkatkan kecintaan dan komitmen dalam melaksanakannya. Sekali lagi soal Rahmat Tuhan. Pelayanan menuntut pengorbanan maka hal-hal ambisius yang bermuara pada kesuksesan, prestise, kedudukan dan kuasa yang bermuara pada kepuasan duniawi harus disadari dan disingkirkan. Maka hati-hati dan rendah hati, begitu penting untuk menyadari kemuliaan Allah yang seharusnya menjadi pedoman arah. Tuhan memberkati Anda, dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa, sucikanlah kami berkat sengsara Putera-Mu. Semoga kami sanggup mempersembahkan kurban yang berkenan di hati-Mu pada pesta Santo Yakobus, rasul-Mu. Sebab dialah yang pertama di antara para rasul yang minum dari piala Kristus, …

ANTIFON KOMUNI — lih. Mat 20:22-23

Mereka minum dari piala Tuhan dan menjadi sahabat Allah.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maharahim, dengan gembira kami sambut anugerah-Mu. Kami mohon lindungilah selalu umat-Mu berkat doa Rasul Santo Yakobus. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI:

Santo Yakobus Tua

Yakobus anak Zebedeus, James the Greater, Santiago, Santiago Matamoros

Murid Yesus ini disebut “Yakobus Tua” untuk membedakannya seorang murid Yesus yang lain, yang juga bernama Yakobus (yang adalah saudara Yesus dan penulis Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru). Yakobus adalah seorang nelayan, sama seperti ay

ahnya – Zebedeus – dan saudaranya, Yohanes.Yakobus sedang duduk dalam perahu ayahnya memperbaiki jala ketika Yesus lewat. Yesus memanggil mereka masing-masing, Yakobus dan Yohanes, untuk menjadi penjala manusia, untuk mengikuti-Nya mewartakan Kabar Gembira. Zebedeus menyaksikan kedua puteranya meninggalkan perahu mereka dan mengikuti Yesus.

Bersama Petrus dan Yohanes, Yakobus termasuk 3 murid utama Yesus. mereka bertiga, beroleh kesempatan menyaksikan apa-apa yang tidak dapat disaksikan para rasul yang lain. Mereka menyaksikan Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus, mereka mendaki gunung dan menyaksikan Yesus bercahaya seperti matahari dengan jubah-Nya berkilau-kilauan. Peristiwa ini disebut Transfigurasi atau Yesus Dipermuliakan.

Pada hari Kamis Putih, yaitu malam sebelum Yesus wafat, Yesus membawa para rasul ke taman Getsemani. Dalam Injil Matius dikisahkan bagaimana Yesus meminta 3 murid utamanya ini untuk menyertai-Nya ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Mereka menyaksikan bagaimana Wajah Tuhan menjadi pucat karena duka yang amat dalam. Kemudian titik-titik darah mulai menetes dari kening-Nya. Sungguh, saat-saat yang amat memilukan, tetapi para rasul itu sudah terlalu lelah. Mereka tertidur!

St.Yakobus lari ketakutan ketika para musuh menangkap Yesus serta membawa-Nya pergi. Dan Yakobus masih “bersembunyi” dan tidak ada di bawah kaki salib pada hari Jumat Agung. Meskipun demikian, Tuhan menemuinya lagi pada sore hari Minggu Paskah di kamar atas. Yesus yang bangkit masuk melalui pintu yang terkunci dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Yakobus dan para rasul yang lain mendapatkan damai yang dijanjikan-Nya itu setelah kedatangan Roh Kudus pada Hari Pentakosta.

St. Yakobus memulai kerasulannya sebagai seorang yang suka menurutkan kata hatinya serta berbicara apa adanya. Tanpa sungkan ia meminta Yesus tempat duduk kehormatan dalam kerajaan-Nya. Ia juga pernah meminta Yesus menurunkan api atas desa-desa yang tidak mau menerima Tuhan. Tetapi imannya kepada Yesus sungguh besar.

Walaupun tidak tertulis dalam Kisah Para Rasul dan tidak tertulis dalam tulisan gereja kuno, banyak yang mempercayai Yakobus berangkat menuju Spanyol dan menyebarkan ajaran Yesus di sana. Ia mengadakan perjalanan menuju Galicia, Spanyol; Guimarães, Portugal; dan Rates (kini Póvoa de Varzim), Portugal. Di Rates, ia mentahbiskan Santo Petrus dari Rates sebagai uskup pertama di Semenanjung Iberian.

Berdasarkan Legenda masyarakat kuno di sana, pada tanggal 2  Januari 40, Santa Maria menampakkan diri kepada Yakobus di tepi sungai Ebro di Caesaraugusta, ketika ia sedang menyebarkan ajaran di Spanyol. Bunda Maria menampakkan diri di pilar, dan tempat tersebut kini menjadi Basilica of Our Lady of the Pillar di Zaragoza.  Kemudian, Yakobus kembali ke Yudea, dan di sana ia dieksekusi mati pada tahun 44. Kitab suci menulis :

… pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang… (Kis 12:1-2)

Setelah kematiannya, dalam kisah rakyat Spanyol, sosoknya muncul memimpin pasukan Kristen pada Pertempuran Clavijo selama Reconquista. Di Spanyol St.Yakobus dijuluki  “matamoros”  (Pembasmi Bangsa Moor). Santiago Matamoros!! (“Santo Yakobus Pembasmi bangsa Moor”);  Santiago y cierra España (“Santo Yakobus akan bertarung untuk Spanyol”)  menjadi yel-yel pekikan perang tentara Spanyol selama berabad-abad.

Arti Nama

Berasal dari bahasa Latin : Iacomus; yang diturunkan dari bahasa Yunani Ιακωβος (Iakobos). Asli nya berasal dari nama Ibrani  יַעֲקֹב (Ya’aqov) yang berarti : Pemegang Tumit / Pengganti  (Lihat ==> Kej 25:26 )

Variasi Nama

Jacob, James, Coby, Jae, Jake, Jamey, Jay, Jaycob, Jaymes, Jeb, Jem, Jemmy, Jim, Jimi, Jimmie, Jimmy, Koby (English), Jacob, Jakob (Dutch), Iacomus (Late Roman), Yakub, Yaqub (Arabic), Hagop, Hakob (Armenian), Jakes (Basque), Jacob, James (Biblical), Iakobos (Biblical Greek), Yaakov (Biblical Hebrew), Iacobus (Biblical Latin), Yakov (Bulgarian), Jaume, Jaumet (Catalan), Jago (Cornish), Jakov, Jakob, Jakša (Croatian), Jakub (Czech), Jacob, Jakob, Ib, Jeppe (Danish), Jaagup, Jaakob, Jakob, Jaak (Estonian), Jaakoppi, Jaakko, Jaska (Finnish), Jacques (French), Iago (Galician), Jakob (German), Iakopa, Kimo (Hawaiian), Yaakov, Yakov, Akiba, Akiva (Hebrew), Jakab, Jákob (Hungarian), Séamus, Shamus, Sheamus, Séamas (Irish), Giacobbe, Giacomo, Jacopo, Iacopo, Lapo (Italian), Jokūbas (Lithuanian), Jakov (Macedonian), Hemi (Maori), Jacob, Jakob (Norwegian), Jakub, Kuba (Polish), Jaime, Iago, Jacó (Portuguese), Yakov, Yasha (Russian), Hamish, Seumas (Scottish), Jakub (Slovak), Jakob, Jaka, Jaša (Slovene), Jacobo, Jaime, Yago (Spanish), Jacob, Jakob (Swedish), Yakup (Turkish), Yakiv (Ukrainian), Iago (Welsh), Kapel, Koppel, Yankel (Yiddish)

BENTUK PENDEK : Cobus, Coos, Jaap, Kobus, Koos, Sjaak, Sjakie (Dutch)

BENTUK FEMINIM : Jacoba, Jacobina, Jacobine (Dutch)

 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/juli/yakobus-tua.html

2 Comments

  • Herlin Juli 25, 2025 at 7:19 am

    St.Yakobus.
    Doakanlah kami

    Reply
  • Firmus dega Juli 25, 2025 at 8:03 am

    Makasih Romo

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Firmus dega Cancel Reply