
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 17:6,8
Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah akud alam naungan sayap-Mu.
PENGANTAR:
Injil hari ini menampilkan perumpamaan Yesus tentang seorang janda yang dengan tekun meminta keadilan kepada hakim yang tidak adil. Ketekunan janda itu menggambarkan sikap iman yang tidak pernah menyerah, sebuah iman yang selalu berharap kepada Allah, sekalipun menghadapi kesulitan. Demikian juga kita, para murid Kristus, dipanggil untuk menjadi pembawa pengharapan di tengah dunia yang sering ditandai dengan ketidakadilan, penderitaan, dan keputusasaan. Paus dalam pesan Hari Minggu Misi Sedunia tahun ini menegaskan bahwa Yesus sendiri adalah Misionaris Pengharapan sejati. Dialah teladan kita dalam menghadirkan penghiburan Allah bagi semua bangsa.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan, kasihanilah kami.
U: Sebab kami telah berdosa terhadap Engkau.
I : Tunjukkanlah belas kasihan-Mu kepada kami, Tuhan.
U : Dan anugerahkanlah keselamatan-Mu kepada kami.
MADAH KEMULIAAN:
DOA KOLEKTA:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Allah yang Mahakuasa dan Kekal, Engkau mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, sebagai Misionaris pengharapan bagi dunia. Kami mohon, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus, agar kami setia menjadi pembawa pengharapan di tengah segala bangsa, melalui doa, kesaksian hidup, dan pelayanan misioner. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U: Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 17:8-13
“Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel.”
Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.” Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 121:1-2.3-4.5-6.7-8
Ref. Pertolongan kita ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi..
-
Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
-
Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
-
Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan pada waktu malam.
-
Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai selama-lamanya.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 3:14-4:2)
“Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Ibr 4:12; 2/4) Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 18:1-8
“Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya.”
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Dan di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor marae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Minggu, 19 Oktober 2025. Hari Minggu Biasa ke XXIX dan bertepatan dengan Hari Minggu Misi sedunia ke 99. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Menjadi Misionaris Pengharapan di Tengah Dunia yang Letih dan Gelap” Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Hari ini Gereja di seluruh dunia merayakan Hari Minggu Misi Sedunia ke-99, dengan tema dari Bapa Suci, “Misionaris Pengharapan di antara Segala Suku Bangsa.” Hari Misi bukan sekadar ajakan untuk memberi sumbangan bagi misi, tetapi undangan bagi kita semua sebagai murid Kristus, untuk memperbarui semangat perutusan kita yaitu menjadi saksi kasih Allah yang membangkitkan pengharapan dalam dunia yang sering letih dan kehilangan arah.
Bacaan-bacaan hari ini memberi warna indah bagi semangat misi itu. Dalam bacaan pertama, Musa berdoa dengan tangan terangkat sementara Yosua berjuang di medan perang sebagai tanda bahwa misi tidak pernah lepas dari doa. Dalam bacaan kedua, Paulus menasihati Timotius untuk mewartakan sabda “baik atau tidak baik waktunya.” Sedangkan dalam Injil, Tuhan Yesus meneguhkan kita untuk bertekun dalam doa dan tidak putus pengharapan, seperti janda yang tak lelah mengetuk pintu hakim yang lalim. Lalu apa yang bisa kita ambil maknanya untuk minggu Misi ini? Saya menawarkan 3 hal saja:
-
Misionaris Pengharapan adalah Orang yang Berdoa: Musa berdiri di puncak bukit dengan tangan terangkat, dan selama ia berdoa, Israel menang. Doa menjadi kekuatan tersembunyi dari setiap karya misi. Paus Fransiskus mengingatkan bahwa “orang yang berharap adalah orang yang berdoa” , doa adalah kekuatan pertama dari pengharapan. Lalu yang bisa menjadi refleksi bagi kita adalah: “Apakah dalam kesibukan perutusan saya masih menyisihkan waktu untuk berdoa dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan?”
-
Misionaris Pengharapan adalah Pewarta Sabda: Kepada Timotius, Paulus berkata: “Beritakanlah firman, siap sedialah, baik atau tidak baik waktunya.” Pewartaan bukan hanya soal kata-kata, melainkan gaya hidup yang menyalakan harapan. Di dunia yang sering kehilangan makna, tugas kita bukan menghakimi, tetapi menghidupkan kembali harapan dalam hati yang padam. Pertanyaan refleksi gai kita: “Bagaimana sikap dan kata-kata saya sehari-hari dapat menyalakan pengharapan bagi orang lain?”
-
Misionaris Pengharapan adalah Saksi Ketekunan: Tuhan Yesus menampilkan janda yang tidak pernah menyerah mencari keadilan. Ia mengajarkan bahwa iman sejati adalah ketekunan yang lahir dari pengharapan. Dunia kini sering kehabisan sabar dan cepat putus asa. Tetapi misionaris sejati tetap setia, karena tahu bahwa Allah bekerja di balik setiap kesulitan. Pertanyaan refleksi bagi kita adalah: “Dalam situasi sulit, apakah saya masih memegang pengharapan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dunia ini?”
Nah para sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati yesus. Menjadi misionaris pengharapan berarti menghadirkan wajah Allah yang lembut, dekat, dan penuh kasih , seperti yang dikehendaki Paus Fransiskus agar Gereja menjadi “Gereja yang berjalan bersama Allah di sepanjang jalan dunia”. Di tengah kegelapan zaman, kita dipanggil bukan untuk mengeluh, tetapi menjadi pelita kecil yang menyala di dalam Kristus, Sumber pengharapan sejati.
Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita dan mengobarkan hati kita untuk selalu berdoa, mewartakan, dan bertekun, agar dunia melihat dan merasakan bahwa Allah masih bekerja, dan pengharapan tidak akan pernah mengecewakan (Spes non confudit). Amin.
Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
DOA UMAT:
I : Allah, Engkau menghendaki agar kami menjadi saksi dan pewarta Injil-Mu kepada segala bangsa di segala zaman. Pada hari Minggu Misi ini kami datang kepada-Mu menyampaikan permohonan-permohonan kami.
L : Bagi Gereja Kudus: Semoga Gereja semakin setia pada perutusannya sebagai saksi Kristus, dengan rendah hati menjadi tanda kasih dan pengharapan di tengah bangsa-bangsa. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi bangsa dan tanah air Indonesia: Semoga para pemimpin bangsa dapat bekerja dengan jujur, tulus dan adil demi kesejahteraan rakyat, sehingga tercipta kehidupan bersama yang damai, bersatu, dan penuh pengharapan. Marilah kita mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi para misionaris di seluruh dunia: Semoga para misionaris yang diutus ke berbagai bangsa selalu diteguhkan oleh Roh Kudus, dijauhkan dari rasa putus asa, dan dipenuhi dengan sukacita dalam pelayanan. Marilah kita mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi para penderma misi: Semoga para penderma yang dengan murah hati mendukung karya misi Gereja senantiasa dianugerahi berkat yang melimpah dan sukacita sekarang ini dan dalam kehidupan abadi nanti. Marilah kita mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi para misionaris yang telah meninggal di tanah misi: Semoga mereka bersukacita dalam kehidupan kekal dan teladan kesetiaan serta totalitas hidup mereka bagi Allah dalam karya misi, membangkitkan semangat dan panggilan misioner bagi komunitas kita. Marilah kita mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagai anak-anak dan remaja misioner: Semoga semakin banyak anak dan remaja berani menjadi saksi Injil, menabur kebaikan, membangun persaudaraan sejati, dan menjadi peziarah pengharapan dari hati ke hati. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi kita yang berhimpun di sini: Semoga Perayaan Ekaristi ini menyalakan kembali semangat misioner dalam diri kita, agar dengan doa, kesaksian, dan pelayanan nyata, kita mampu menghadirkan pengharapan Kristus di tengah keluarga, masyarakat, dan bangsa. Marilah kita mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I : Bapa yang Mahabaik, demikianlah doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U. Amin.
LITURGI EKARISTI:
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Ya Allah, berkenanlah menerima persembahan roti dan anggur beserta ungkapan syukur dan semua permohonan kami kepada-Mu. Jadikanlah kami saksi Injil-Mu, yang membawa penghiburan dan pengharapan kepada semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
PREFASI:
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena telah Kauundang dalam perjamuan kudus-Mu dan Kaukenyangkan dengan santapan rohani. Semoga santapan suci ini meneguhkan kami untuk menjadi peziarah pengharapan, yang dengan rendah hati menghadirkan kasih-Mu kepada setiap orang di antara segala bangsa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Minggu 19 Oktober 2025 oleh Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta IndonesiaUnduh
Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Minggu Misi Sedunia 2025
“Misionaris Pengharapan di antara Segala Suku Bangsa”
19 Oktober 2025
No Comments