Jumat, 14 November 2025 – Hari Biasa Pekan XXXII

Fr Yohanes Kukuh Yogis woro SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 19:2-3

Langit mewartakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya. Hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikannya kepada malam berikut.

PENGANTAR:

‘Siapa berusaha memelihara nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Siapa kehilangan nyawanya akan menyelamatkannya’ demikian sabda Yesus. Usaha kita untuk memperoleh pegangan pasti di dunia ini, terpukul karenanya. Kita tahu dunia ini bukanlah tempat tinggal kita yang tetap. Mengapa mau membangun seakan-akan takkan terjadi sesuatu? ‘Gila, malam ini Tuhan dapat saja datang!’

DOA KOLEKTA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami di surga yang mahabijaksana, ajarilah kami mengenal tanda-tanda, yang Kaugunakan untuk menyampaikan kebijaksanaan-Mu. Semoga sabda-Mu memancarkan cahaya kepada siapa pun yang mencari Engkau. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan 13:1-9

“Jika mereka mampu menyelidiki jagad raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?”

Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan! Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya mereka tidak mengenal Senimannya. Sebaliknya yang mereka anggap sebagai allah penguasa jagat raya ialah api atau angin atau pun badai, gugusan bintang-bintang atau air yang bergelora, atau pun penerang-penerang yang ada di langit. Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya. Jika mereka sampai terpesona oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insyaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu. Sebab orang dapat mengenal Pencipta dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya. Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya. Karena sibuk mengamat-amati karya-karya Allah dan menyelidikinya. Mereka hanya terpukau oleh apa yang mereka lihat, sebab memang indahlah semua yang kelihatan itu. Tetapi bagaimana pun mereka tidak dapat dimaafkan. Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:2-3.4-5

Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.

  1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

  2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 17:26-37

“Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri.”

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada zaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot keluar dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri. Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang di dalam rumah. Demikian pula yang sedang berada di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” Para murid lalu bertanya, “Di mana, Tuhan?” Yesus menjawab, “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Yohanes Kukuh Yogis woro SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Yesus berkata bahwa pada zaman Nuh dan Lot, orang-orang hidup seperti biasa: mereka makan, minum, menikah, membeli, menjual, menanam, dan membangun. Hidup mereka tampak normal, tidak ada yang aneh. Tetapi justru di tengah kesibukan dan “kenormalan” itu, datanglah hari Tuhan yang tiba-tiba – hari ketika hujan dan api turun dan mengakhiri segalanya. Pesan Yesus jelas: bahaya terbesar bukan hanya dosa besar yang kelihatan jahat, tetapi hidup yang terlena dan lupa akan Tuhan. Orang-orang pada zaman Nuh dan Lot bukan tidak beraktivitas; mereka sibuk, tetapi hatinya kosong. Mereka mengejar hal-hal duniawi tanpa menyadari bahwa waktu pertobatan hampir habis.

Kata-kata Yesus terasa sangat relevan bagi kehidupan kita saat ini. Kita hidup di dunia yang cepat, sibuk, dan penuh tuntutan. Kita bekerja keras, bersekolah, membangun usaha, menata masa depan, dan bersosialisasi. Semua hal itu baik, tetapi sering tanpa sadar kita menyingkirkan Tuhan dari pusat hidup kita. Kita mengingat Tuhan hanya saat susah, lalu kembali lupa ketika semuanya berjalan lancar.

Banyak orang modern terlihat hidup dengan baik, tetapi di dalam hatinya kosong. Mereka sukses secara ekonomi, tetapi kehilangan kedamaian batin. Mereka aktif di dunia digital, tetapi merasa kesepian di dunia nyata. Kita bisa sangat sibuk “menanam dan membangun”, namun melupakan fondasi rohani yang sejati—hubungan dengan Tuhan. Yesus mengingatkan bahwa kedatangan Anak Manusia akan datang tiba-tiba, seperti kilat yang menyambar dari langit. Tidak ada yang tahu kapan waktunya. Karena itu, Ia tidak meminta kita menebak hari atau jam, tetapi hidup setiap hari dengan kesadaran dan kesiapan hati.

Berjaga-jaga bukan berarti hidup dalam ketakutan akan akhir zaman, tetapi hidup dengan kasih dan kesetiaan setiap hari. Setiap kali kita memilih untuk jujur, sabar, mengampuni, dan menolong sesama, kita sedang mempersiapkan hati menyambut Tuhan. Yesus berkata, “Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.” (Luk. 17:33). Artinya, mereka yang hanya hidup untuk diri sendiri—mengejar

kenyamanan, status, dan kesenangan dunia—pada akhirnya kehilangan hidup sejati. Tetapi mereka yang rela hidup bagi Tuhan dan sesama, justru menemukan kebahagiaan yang tidak bisa hilang. Hidup berjaga-jaga berarti menjadikan Tuhan pusat dalam segala hal: dalam pekerjaan, keluarga, keputusan, bahkan waktu senggang kita. Kita dipanggil untuk hidup sederhana, tulus, dan penuh kasih, karena itulah cara terbaik mempersiapkan diri menyambut Tuhan.

Bacaan ini mengingatkan kita bahwa hidup manusia adalah perjalanan singkat. Tak seorang pun tahu kapan akhir hidupnya tiba. Tetapi orang yang hidup dengan hati berjaga-jaga tidak akan takut, sebab ia tahu kepada siapa ia percaya. Kedatangan Tuhan bisa berarti akhir zaman, tapi juga bisa berarti saat kita dipanggil pulang secara pribadi. Karena itu, setiap hari adalah kesempatan baru untuk bertobat, memperbaiki diri, dan hidup dalam kasih. Jangan tunggu waktu yang “tepat” untuk mendekat kepada Tuhan, sebab waktu yang tepat adalah sekarang.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, kebijaksanaan-Mu bersembunyi di dalam manusia yang penuh pegabdian, yaitu Yesus, Putra-Mu terkasih, hamba sekalian orang. Ajarilah kami mengikuti jejak-Nya. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 19:2-3

Meskipun tidak berbicara dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkan nyawanya. Semoga kami mengimani Dia, yang menjadi jalan, kebenaran, dan cahaya kehidupan kami, yaitu Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment