Selasa, 18 November 2025 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Para Rasul Kudus Tegalsari Belitang Sumatera Selatang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – II Makabe 6:30

Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut, dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.

PENGANTAR:

Tuhan menyerahkan segalanya kepada manusia. Mereka bertang gung jawab terhadap dirinya tetapi juga terhadap sesama. Tingkah lakunya berpengaruh terhadap yang lain. Eleazar yang sudah lanjut usia mengambil kesimpulan dari situ. Tanpa menyesatkan orang lain ia tetap setia kepada pilihannya. Zakheus pun berani mempertaruh kan segalanya untuk bertemu dengan Yesus. Bagi kita kedua orang tersebut merupakan teladan orang setia yang mencari yang baik.

DOA KOLEKTA:

Allah Bapa kami yang mahakuasa, kami telah mendapatkan teladan dari orang-orang Marilah berdoa: yang memberikan kesaksian tentang kebenaran dengan mengurbankan hidup mereka. Kami mohon, semoga kami lalu dapat memahami, apa yang menjadi kehendak-Mu, dan ajarilah kami bertindak selaras dengan kehendak-Mu itu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Makabe 6:18-31

“Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci.”

Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikkirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci ini.” Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan. Adapun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mangaduh, katanya, “Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan.” Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 4:2-3.4-5.6-7

Ref. Tuhanlah yang menopang aku.

  1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, “Baginya tidak ada pertolongan dari Allah.”

  2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.

  3. Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (1Yoh 4:10b) Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 19:1-10

“Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun. Hari ini aku mau menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena oran ini pun anak Abaham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki Para Rasul Kudus Tegalsari Belitang, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Selasa, Pekan Biasa XXXIII, 18 november 2025. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Bacaan dari Injil Suci, menurut Lukas (Lukas 19:1-10)

Para pendengar RESI dehonian yang terkasih, ketika kita akan mengadakan acara, entah perkawinan, misa peringatan arwa, atau misa syukur, hal pertama yang akan kita tentukan adalah undangannya dan siapa yang akan kita undang. Jumlah undangan yang kita sebar, akan mempengaruhi, budged atau pengeluaran keuangannya. Undangan yang kita sebarkan pun kadang bermacam-macam, biasanya tergantung relasi kita dengan orang yang kita undang. Misalnya untuk undangan peringatan arwah, kalau kita mau mengundang anggota wilayah kita, kita tinggal menulis di group WA wilayah, lalu kita sebarkan…. Ndak tau direspon atau tidak, yang penting sudah mengundangnya. Berbeda dengan orang yang kita hormati, biasanya undangannya, tidak lewat pesan teks/ lembaran print out, namun kadang kita telvon orang itu atau kita datangi ke rumahnya.

Dalam Injil yang kita dengar pada hari ini pun, Yesus telah menunjukkan kepada kita, bagaimana Ia telah mengundang Zakeus, secara personal. Tidak melalui perantara. Itu artinya, memang Zakeus adalah orang yang special. Meski kita tau, trek record-nya tidak baik di mata masyarakat.

Walaupun mempunyai reputasi yang jelek, Zakheus adalah sosok pribadi yang menarik. Melalui perjumpaan yang singkat dengan Yesus, sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat Petrus muncul. Zakheus spontan dan mudah bertindak, melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa. Ada kejujuran dalam peristiwa ini. Meskipun ia memiliki kedudukan dan jabatan yang penting, hal ini tidak menghalangi dia untuk memanjat pohon dan tidak menghalangi dia untuk mengakukan kesalahannya secara public dan menunjukkan pertobatannya. Yesus mengambil prakarsa dalam pertobatan ini. Yesus mengatakan bahwa ia adalah anak Abraham, meskipun dia adalah pemungut cukai. Hal ini hendaknya jangan mengucilkannya karena kagagalannya, melainkan dibantu untuk menemukan jalannya kembali kepada komunitasnya.

Kita pun, hendaknya juga jangan mengambil Tindakan untuk menghakimi saudara/I kita di depan umum, kita menggunakan cara kasih seperti Yesus, dalam menengur sesame kita yang bertindak tidak baik. Melalui perjumpaan secara personal, dan panggilan secara pribadi, dapat mengubah prilaku yang tidak baik, yang dilakukan oleh saudara/I kita itu. Semoga, teladan Kristus dalam menyapa sesame kita yang berada dalam kesusahan, dapat kita hidupi dan wujudkan dalam hidup kita juga. Berkat Tuhan melimpah dalam diri kita. Amin.

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami di surga, semoga berkat roti anggur ini kami dapat melihat sejauh mana kami berarti dalam diri Yesus, saksi-Mu yang patuh setia. Curahilah kami Roh-Nya, agar kami dapat menghayati teladan-Nya. Sebab Dialah….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 3:4-5

Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan la menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus,

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, berkenanlah datang di dalam hati kami dan melimpahkan belas kasih-Mu kepada siapa pun. Jadikanlah kami putra dan putri Bapa Abraham, yang percaya akan kasih setia-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment