
Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Paroki St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo Belitang OKUT SumSel – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kin menjadi miliknya.
PENGANTAR:
Di dalam riwayat hidup Sesilia sulit dipisahkan mana yang dongeng, mana yang benar terjadi. Orang tuanya kaya, tetapi belum beragama. Ia sendiri menjadi warga Gereja di Roma. Ketika orang tuanya mendesak seorang calon suami yang belum beriman, ia menolak dengan tegas. Dan ketahuanlah bahwa ia seorang Kristen, yang harus dihukum mati. Di sekitar data tidak lengkap ini orang membuat balada religius, yang amat terkenal waktu itu. Maka ia dijadikan pelindung para paduan suara.
DOA KOLEKTA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang maharahim, indahkanlah kiranya doa dan permohonan kami pada peringatan Santa Sesilia, martir-Mu. Ia telah meneguhkan pengabdiannya kepada-Mu dengan gugur sebagai martir. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Makabe 6:1-13
“Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar.”
Pada waktu itu Raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan Persia. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, termasyhur karena kekayaan perak dan emas. Lagipula di kota itu ada sebuah kuil yang sangat kaya, karena di sana disimpan alat-alat perang emas, serta baju baja dan senjata yang ditinggalkan Aleksander, putra Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula menjadi raja atas orang-orang Yunani. Maka Antiokhus pergi ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahnya. Tetapi ia tidak berhasil karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia melarikan diri dari situ dan dengan menyesal mau kembali ke kota Babel. Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberi tahu raja, bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur. Khususnya Lisias yang berperang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang mereka peroleh dari tentara yang sudah mereka kalahkan. Mereka telah membongkar juga patung berhala yang didirikan oleh raja di atas mezbah di Yerusalem. Mereka telah memagari bait suci dengan tembok-tembok tinggi seperti dahulu. Demikian pula halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu, maka tercenganglah raja dan sangat kacau pikirannya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya dan terus menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka, “Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Betapa besar keimpitan dan kemalangan yang menimpa diriku sekarang ini! Padahal aku ini selalu murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi, teringatlah aku sekarang akan segala kejahatan yang telah kuperbuat terhadap Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh menumpas penduduk Yerusalem dengan sewenang-wenang. Sekarang aku menjadi insyaf bahwa semuanya itulah sebabnya aku ditimpa malapetaka ini. Sungguh aku sekrang jatuh binasa di negeri asing dengan amat sedih hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 9:2-3.4.6.16b.19
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
-
Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
-
Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
-
Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (2Tim 1:10b) Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 20:27-40
“Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan istri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Seebab ketujuhnya telah beristrikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mreka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Marae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo. Belitang. OKU Timur Sumatera Selatan dalam RESI (Renungan Singkat) Sabtu, 22 November 2025. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.
Para Pencinta Resi dimanapun berada. Dalam perikop ini, kita melihat bagaimana orang-orang Saduki mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang kebangkitan. Mereka, yang tidak percaya akan adanya kebangkitan, mengajukan sebuah kasus ekstrem mengenai seorang wanita yang menikahi tujuh bersaudara secara berurutan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan betapa absurdnya konsep kebangkitan menurut pandangan mereka.
Namun Yesus menjawab dengan bijaksana, membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan setelah kebangkitan. Ia menjelaskan bahwa kehidupan di dunia ini berbeda dengan kehidupan di akhirat. Di dunia ini, pernikahan adalah kebutuhan untuk melanjutkan keturunan, tetapi di akhirat, kebutuhan itu tidak ada lagi. Mereka yang dianggap layak untuk mengalami kebangkitan tidak lagi menikah, karena mereka akan seperti malaikat dan menjadi anak-anak Allah.
Yesus juga menegaskan bahwa Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Ia mengutip kitab Musa, di mana Tuhan memperkenalkan diri sebagai Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, yang telah lama meninggal. Ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan, mereka tetap hidup.
Para Pencinta Resi mari Refleksi
-
Perspektif Kekekalan: Orang-orang Saduki hanya melihat kehidupan dari perspekstif duniawi. Yesus mengajak kita untuk memiliki perspektif kekekalan. Kehidupan di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan kita.
-
Kebangkitan sebagai harapan: Kebangkitan adalah harapan bagi orang percaya. Ini bukan sekadar kelanjutan dari kehidupan duniawi, tetapi transformasi menjadi makhluk yang mulia dan abadi.
-
Allah yang hidup Iman kita didasarkan pada Allah yang hidup. Ia tidak melupakan umat-Nya yang telah meninggal, tetapi menjanjikan kehidupan yang kekal bersama-Nya.
Penerapan
-
Mari kita hidup dengan perspektif kekekalan, tidak hanya fokus pada hal-hal duniawi yang sementara.
-
Perkuat iman kita akan kebangkitan, yang memberikan harapan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
-
Ingat bahwa Allah adalah Allah yang hidup, yang selalu hadir dan peduli terhadap kita, baik di dunia ini maupun di kekekalan.
Di sahara debu berterbangan
Berterbangan menjulang ke angkasa
Hidup dunia bagian kecil perjalanan
Kebangkitan harapan orang percara
Lautan luas tiada bertepi
Dalam lautan banyak ikan tenggiri
Kebangkitan kelanjutan hidup duniawi
Transformasi jadi ciptaan mulia-abadi
Di jalanan banyaklah kendaraan
Kendaraan berjalan mesinya hidup
Kuatkan iman akan kebangkitan
Sandar pada Allah yang hidup
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, sumber kesucian, terimalah tanda pengabdian para hamba-Mu pada peringatan Santa Sesilia. Semoga kurban Kristus yang tak bercela serta teladan martir-Mu, menyalakan hati kami dengan cinta kasih yang murni. Demi Kristus,…
ANTIFON KOMUNI – Mat 16:24
Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa, naungan umat beriman, kiranya santapan suci yang kami sambut ini meneguhkan iman kami dan menabahkan hati kami. Semoga dengan demikian kami menjadi kuat sebagaimana Santa Sesilia, martir-Mu, yang mengabdi Engkau dengan setia dan jaya dalam derita. Demi Kristus,…
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Sabtu 22 November 2025 oleh Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Paroki St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo Belitang OKUT SumSel – IndonesiaUnduh
Santa Sesilia
Cecilia, Cecily, Cicilia

Kisah tentang Santa Sesilia sedikit berbau legenda. Dikisahkan bahwa Sesilia adalah seorang gadis bangsawan Romawi yang telah menjadi Kristen. Konon semenjak kecil ia telah berkaul untuk hidup suci-murni dan tidak menikah. Namun ketika sudah dewasa, ayahnya menikahkannya dengan Valerianus, seorang pemuda yang berhati mulia dan jujur tetapi masih kafir.
Dikisahkan bahwa pada saat perayaan pernikahan berlangsung, pengantin wanita yang cantik itu duduk menyendiri. Di dalam hatinya, ia menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan serta berdoa memohon pertolongan-Nya. Ketika ia dan Valerianus, suaminya, tinggal sendirian dalam kamar pengantin, Sesilia memberanikan diri berkata kepada suaminya: “aku mempunyai suatu rahasia yang hendak kukatakan kepadamu. Aku mohon agar engkau mendengarkannya dengan sepenuh hati dan tetap menerima aku sebagai isterimu. Engkau harus tahu bahwa aku telah berkaul untuk mempersembahkan kesucianku kepada Kristus, dan aku mempunyai seorang malaikat yang selalu menjaga aku. Jika engkau berani menyentuh aku, maka malaekat pelindungku itu akan marah dan engkau akan menanggung banyak penderitaan. Tetapi jika engkau menghormati kesucianku, maka malaikat pelindungku itu akan mencintai engkau sebagaimana dia mencintai aku.”
Valerianus amat terperanjat ketika mengetahui bahwa isterinya itu adalah seorang kristen. Masa itu adalah masa penganiayaan bagi umat kristiani. Menjadi kristen adalah terlarang dan bila ketahuan, akan segera ditangkap dan dihukum mati. Namun atas pengakuan isterinya itu Valerianus berkata dengan lembut; “Tunjukkanlah kepadaku malaikatmu. Jika ia datang dari Tuhan, aku akan mengabulkan permintaanmu.”
Kata Sesilia, “Jika engkau percaya akan Allah yang satu dan benar serta menerima air pembaptisan, maka engkau akan dapat melihat malaikatku.” Kemudian Valerianus pergi menemui Uskup Roma (Paus) Gayus yang menerimanya dengan gembira. Setelah menyatakan pengakuan iman Kristiani, Valerianus dibaptis dan pulang kerumah. Dirumahnya ia terkesima menemukan Sesilia sedang berdoa dengan ditemani oleh seorang malaikat. Malaikat itu kemudian mengenakan mahkota pada kepala merekaberdua.
Tiburtius, saudara Valerianus, juga belajar iman Kristiani dari Sesilia. Santa Sesilia mengisahkan Yesus dengan begitu indahnya hingga tak lama kemudian Tiburtius juga minta dibaptis. Bersama-sama, Tiburtius dan Valerianus melakukan banyak perbuatan amal kasih. Ketika penganiayaan atas orang kristen semakin memuncak, kedua pemuda bangsawan itu selalu berupaya untuk memberikan penguburan yang layak pada setiap martir kristen terbunuh. Ketika mereka juga tertangkap, dengan berani mereka memilih mati daripada mengingkari iman mereka kepada Yesus.
Dengan penuh kasih sayang Sesilia menguburkan jenasah mereka, sebelum akhirnya ia sendiri juga tertangkap. Dalam penjara Sesilia masih sempat mempertobatkan para penjaga yang berusaha membujuknya untuk mempersembahkan korban bakaran kepada berhala. Setelah ditahan beberapa lama, Sesilia lalu dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar hidup-hidup.
Ketika Sesilia dibakar dalam kobaran api, api sama sekali tidak menyakitinya. Akhirnya, seorang algojo diperintahkan untuk memenggal kepala Sesilia. Ia menebaskan pedangnya tiga kali ke leher Sesilia. Sesilia langsung rebah tetapi tidak langsung tewas. Dalam sakratul maut tersebut Santa Sesilia mengacungkan tiga jari dengan tangannya yang satu dan satu jari di tangannya yang lain. Ia masih menyatakan imannya kepada Allah Tritunggal Maha kudus sebelum menerima mahkota kemartirannya di surga.
Arti Nama
Bentuk Feminim dari nama Latin “Caecilius“. Berasal dari kata latin “caecus” yang berarti :“Buta”
Variasi Nama
Cecily, Cecelia, Cicely (English), Cécile (Dutch), Cäcilia, Cäcilie, Caecilia (German), Caecilia (Ancient Roman), Cecilija, Cila (Croatian), Cecilie, Cecílie (Czech), Cecilie, Cille, Silje, Sille (Danish), Cécile (French), Cecília, Cili (Hungarian), Sheila, Síle (Irish), Cecilie, Silje (Norwegian), Cecylia (Polish), Cecília (Portuguese), Tsetsiliya (Russian), Sìleas (Scottish), Cecília (Slovak), Cecilija, Cila, Cilka (Slovene)
Bentuk Pendek : Cece, Celia, Sissy, Cissy, Sissie (English), Cilla (Swedish), Silja (Finnish), Cilla, Silke (Dutch), Silke, Zilla (German)
Bentuk Maskulin : Cecil (English), Cecilio (Italian), Cecilio (Spanish)
Sumber: katakombe.org
No Comments