Rabu, 26 November 2025 – Hari Biasa Pekan XXXIV

Rm Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Wisconsin – USA

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Daniel 5:26.27.28

Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung Allah dan telah diakhiri. Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan. Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.

PENGANTAR:

Kristus menyerahkan karya-Nya kepada manusia. Baik pada saat damai maupun pada saat penganiayaan kita diharapkan memberi kesaksian tentang nama-Nya. Hal ini dapat kita lakukan bila kita percaya bahwa hidup kita berada di tangan Tuhan. Raja Parsi menangani sendiri, dan menyalahgunakan anugerah untuk kepentingannya sendiri. Maka dinilai terlalu ringan.

DOA KOLEKTA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Daniel 5:1-6.13-14.16-17.23-28

“Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding.”

Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Dan 3:62.63.64.65.66.67

Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

  1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan

  2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit

  3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun

  4. Pujilah Tuhan, hai segala angin

  5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik

  6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Why 2:10c) Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 21:12-19

“Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.”

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm Vincen Suparman SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Merenungkan Injil Lukas 21:12-19 kita harus secara cermat memperhatikan konteks. Membuat janji di tengah situasi damai boleh jadi mudah diterima. Tetapi membuat janji pada situasi yang berisko dan penuh tantangan takkan mudah dipercayai oleh sesiapa. Di tengah panganiayaan Lukas menegaskan bahwa orang-orang yang percaya akan diberikan hikmat dan kekuatan untuk bertahan. Bertahan dalam menghadapi situasi apapun itulah kunci utamanya. Orang percaya yang bertahan akan mampu mengamankan jiwa-badanya melalui kesabaran dan ketekunan.

Melalui pericope ini kita diingatkan akan kehadiran Allah dan kuasa-Nya. Dalam pericope ini Jesus meyakinkan para pengikut-Nya bahwa beberapa orang munking menghadapi kematian fisik. Namun mereka yang setia akan menyelamatkan jiwa-badan mereka dalam kehidupan kekal. Thema utama dari Injil hari ini sungguh menantang para pengikut Kristus. Penganiayaan dan kesaksian sering dikaitkan dengan kekuatan bertahan dan ketekunan. Para murid Jesus diperingatkan bahwa mereka akan dianiaya, bahkan oleh keluarga dan teman, dan akan dihadapkan kepada penguasa karena iman mereka.

Hidup panggilan apapun yang kita pilih tak pernah lepas dari penderitaan. Bagi orang beriman penderitaan dipandang bukan sebagai kesulitan yang sia-sia, tetapi sebagai kesempatan untuk bersaksi. Jesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk tidak gegabah dalam menghadapi setiap perkara. Ia menegaskan agar para pengikut-Nya “tidak berusaha menjawab terlebih dahulu” atau mengkhawatirkan pembelaan mereka. Ia berjanji untuk memberikan kepada mereka ‘kepadaian untuk bicara dan kata-kata hikmat’ yang tidak dapat ditentang atau dibantah olah fihak lawan.

Bagian tengah dari perikopa ini, khususnya ayat ke-15, sangat meneguhkan hati kita. Kita diingatkan agar senantiasa bertekun dalam menghadapi segala perkara. Ketekunan yang tak tergoyahkan, bukan ketekunan musiman, seperti menjelang Natal atau Paskah rajin Misa. Tetapi ketekunan yang aktif dan kreatif dalam mewujudkan iman secara konkret. Ketekunan aktif ditandai oleh kesetiaan dalam melakukan kehendak Tuhan sekalipun harus sabar dalam menghadapi penderitaan.

Marilah kita renungkan pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih dan lembut atas semua orang yang percaya. Kasih Tuhan yang lembut mestinya membuat iman dan hidup bertumbuh dalam kasih-Nya. Jika kita hidup dalam kasih-Nya, maka semestinya kita mampu membagikan kasih Tuhan yang kita rasakan kepada sesama. Kesetian Tuhan memelihara dan ketekunan kita dalam situasi sesulit apapun hendaknya mendorong kita untuk semakin percaya akan tujuan akhir hidup kita.

Dalam kehidupan kita sering ditantang oleh situasi berat dan seakan kita tak mampu bangkit. Kadang-kadang kita merasa tertekan, bahkan menjadi lebih buruk jika kita merasa khawatir setiap hari. Kehidupan rohani kita menjadi kerdil. Sebaliknya ketika kita kembali kepada Tuhan, Tuhan menyediakan apa yang kita perlukan. Perlu dicamkan lebih dalam apa yang kita perlukan tidak sama dengan apa yang kita inginkan.

Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang sabar, setia, tekun dan bijaksana, khusunya masa kini dimana kita sering dihadapkan pada banyak godaan dan tantangan. Semoga Tuhan memberkati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, kami mohon, berkatilah roti anggur ini menjadi tanda hidup mengenai perjanjian-Mu dengan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 21:15

Aku sendirilah yang akan memberikan kata-kata hikmat kepadamu, sehingga tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, Engkau menghendaki jangan sampai seorang pun hilang, sebab kami semua sehari-hari termasuk bilangan-Mu. Perkenankanlah kami selalu merasa bahagia karena yakin bahwa tiada sesuatu pun yang dapat memisahkan kami daripada-Mu, Allah dan Bapa kami.Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment