Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Mzm. 43:1-2
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab, Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
PENGANTAR:
Kematian: peristiwa yang pasti kita alami, namun tetap penuh misteri. Berabad-abad orang bergumul untuk menghadapinya walaupun juga sadar tidak bisa menolaknya bila memang sudah sampai pada waktunya. Namun, dalam Yesus kita memperoleh kesempatan untuk memberi baru akan saat itu yaitu kesempatan untuk mengalami cinta kasih Bapa yang lebih dalam. Kristuslah yang membuat kita semua dimampukan untuk mengalami hal itu. Peristiwa Yesus yang membangkitkan Lazarus beberapa hari sebelum pekan penderitaan-Nya dimulai, adalah pralambang kemenangan Yesus atas maut, dan bagi kita sekaligus tanda pengharapan akan jaminan hidup baru dalam Kristus.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memanggil kami untuk hidup bahagia dan kekal bersama Bapa di surga. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkau telah membangkitkan Lazarus sebagai lambang kemenangan-Mu atas maut, dan tanda pengharapan akan hidup kekal bagi kami. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkau telah mengalahkan maut dan kini hidup di sisi Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA PEMBUKA:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan diri-Nya sampai wafat karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 37:12-14
“Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup.”
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
-
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
-
Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
-
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
-
Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala kesalahannya.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 8:8-11
“Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu.”
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yoh 11:25a.26) Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 11:1-45
“Akulah kebangkitan dan hidup.”
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.” Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, “Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang, “Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria
Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ Jakarta Indonesia dalam Renungan Singkat-dehonian edisi hari ini: Minggu, 26 Maret 2023. Hari Minggu PraPaskah V. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Yoh 11:3-7,17,20-27,33b-45.
Sahabat Dehonian terkasih, kematian Lazarus membuat rasa kehilangan yang mendalam bagi Maria dan Marta. Bahkan Yesus sendiri turut menyaksikan Lazarus yang sedang terbaring kaku di tempat tidurnya (Yoh 11:35). Dikatakan tadi “menangislah Yesus”. Kata orang-orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!” Di sini dapat kita bayangkan kedekatan hubungan antara Yesus dan keluarga Lazarus, Marta dan Maria. Sampai-sampai Maria dan Marta begitu yakin bila Yesus ada bersama mereka pastilah saudara mereka Lazarus tidak mati. Sementara itu Yesus sebagai Tuhan tahu dengan pasti bahwa Lazarus pasti dapat hidup kembali, bahkan Yesus sempat bicara untuk mengurangi rasa putus harapan mereka dengan mengatakan bahwa Lazarus hanyalah tidur. Sebab Yesus adalah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan hidup walaupun sudah mati” (Yoh 11:25).
Sahabat Dehonian terkasih, dalam buku Why Humans Like To Cry, Profesor Trimble dari National Hospital Queen Square, London, mengungkapkan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk yang meneteskan air mata karena pengaruh emosi. Tangisan adalah respons alami terhadap penderitaan, dan sekaligus kemampuan berempati. Manusia dapat menangis karena kesakitan, kehilangan, ancaman, sukacita, dan lain-lain. Namun, kesedihan adalah penyebab utama mengapa manusia menangis.
Sahabat Dehonian terkasih, Tuhan Yesus pun menangis. Namun, ada perbedaan antara tangisan Maria-Marta dan tangisan Yesus. Maria dan Marta menangis karena dua hal. Pertama, karena kehilangan saudaranya. Kedua, karena merasa Tuhan Yesus terlambat datang sehingga Lazarus meninggal. Tangisan Yesus membuktikan bahwa Dia adalah 100% manusia yang mampu merasakan kesedihan Maria dan Marta. Namun, berbeda dengan tangisan manusia, tangisan Yesus juga melambangkan kesedihan-Nya sebagai Tuhan karena Dia ingin manusia belajar percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan mukjizat.
Sahabat Dehonian terkasih, Lazarus, Maria dan Marta adalah orang-orang yang mempunyai hubungan dekat dengan Yesus. Bahkan Penginjil Yohanes menyebutnya sebagai orang yang Engkau kasihi. Lazarus sakit bahkan meninggal dunia. Tentu saja keadaan ini menimbulkan kesedihan bagi saudarinya. Wajar. Namun yang menarik adalah sikap mereka dalam menghadapi keadaan ini. Mereka mengirim kabar kepada Yesus. Dengan mengirim kabar tentu saja bagi mereka Yesus itu sangat berarti. Bisa juga dengan mengirim kabar mereka memiliki harapan terhadap Yesus.
Sahabat Dehonian terkasih, Setibanya di Betania, orang memberitahukan kepada Maria dan Marta bahwa Yesus telah datang. Mendengar berita itu, Marta langsung menemui Yesus dan berkeluh kesah. Marta heran mengapa Yesus baru datang. Sebab, jika Yesus datang beberapa hari sebelumnya, Lazarus saudaranya pasti masih hidup. Namun, bagi Yesus kematian Lazarus merupakan pemuridan bagi para murid-Nya untuk percaya kepada-Nya bahwa Dia adalah Anak Allah.
Sahabat Dehonian terkasih, Yesus bersedih karena Ia memahami arti penderitaan dan kematian sahabat-Nya. Lalu, ia mendekati kubur. Dia memerintahkan agar orang membuka kuburnya. Kendati, Marta melarang karena sudah empat hari ia mati dan sudah bau. Yesus tetap teguh pendiriannya dan mengingatkan Marta bahwa bila ia percaya maka dia akan melihat kemuliaan Allah. Kemudian, Yesus berdoa di hadapan orang banyak agar orang percaya kepada-Nya. Dia bersyukur kepada Bapa-Nya yang selalu mendengarkan doa-Nya. Tetapi, saat ini, Yesus mengatakannya agar orang percaya bahwa Bapa di surga telah mengutus-Nya ke dalam dunia. Setelah itu, Yesus memanggil keluar Lazarus. Lazarus bangkit, keluar dari kubur, dan orang banyak segera melepas kain pembalut.
Sahabat Dehonian terkasih, sering kali kita merasa kurang percaya kepada Yesus. Kita seperti Marta dan Maria yang terus mengeluh. Kita percaya tetapi selalu kecewa pada Yesus. Kita hanya senang percaya, jika kita dalam kegembiraan dan kebahagiaan. Dalam kesedihan, belum tentu kita mau percaya. Tetapi, Yesus selalu hadir dalam kesedihan, penderitaan bahkan kematian. Ia selalu berdoa kepada Bapa-Nya agar kita percaya bahwa Allah telah mengutus-Nya untuk memberikan hidup bukan kematian. Karena itu, kita harus mohon iman dan dengan iman kita memperoleh kehidupan kekal.
Sahabat Dehonian terkasih, adakah yang kita tangisi hari ini? Ketika kita menangis karena merasa pertolongan Tuhan terlambat dan keadaan tidak sesuai dengan yang kita harapkan, ingatlah Tuhan juga ikut menangis untuk kebaikan kita. Dia ingin kita belajar percaya dan berserah pada-Nya. Dia ingin kita terus bertumbuh di dalam iman sehingga kita dapat semakin serupa dengan Dia. Hapuslah air mata dan katakan pada Tuhan, “Ya Tuhan, aku percaya pada-Mu dan aku mau berjalan kembali bersama-Mu.”***
DOA: Ya Tuhan Allah, kami bersyukur dan berterimakasih akan perutusan putra-Mu, Yesus Kristus ke dunia ini yang selalu memperhatikan dan menemani kami yang mengalami duka derita hidup, sehingga kami tetap percaya bahwa Engkau adalah Allah yang mahamurah dan maharahim. Amin.
Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara sekalian, Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA UMAT:
I : Yesus bersabda, “Akulah kebangkitan dan kehidupan. Yang percaya kepada-Ku akan hidup, sekalipun sudah mati”. Marilah kita berdoa kepada Bapa dengan pengantaraan-Nya.
L : Bagi Gereja Allah: Ya Bapa, doronglah Gereja-Mu agar tak henti-hentinya mewartakan kabar kebangkitan Kristus dan kebangkitan kami semua.
U: Bimbinglah umat-Mu untuk semakin giat mewartakan cinta kasih-Mu bagi seluruh alam semesta.
L : Bagi para bangsa: Ya Bapa, terangilah para bangsa dengan sinar kemuliaan kebangkitan Putra-Mu.
U: Agar para bangsa memandang masa depan dengan wajah cerah dan penuh harapan.
L : Bagi orang sakit dan cacat: Ya Bapa, berilah pengertian kepada para sakit dan cacat, bahwa kesulitan-kesulitan mereka akan berlalu dan kelak menerima hidup baru karena telah mati dan bangkit bersama Kristus.
U: Dan, buatlah kami selalu memiliki hati yang penuh kasih kepada mereka sebagai teman seperjalanan dalam mengikuti jalan salib keselamatan Kristus.
L : Bagi kita yang berkumpul dan percaya akan Sabda Allah. Ya Bapa, himpunlah kami selalu dalam nama Yesus Kristus, Putra-Mu yang terkasih.
U: Semoga kami pun dengan giat berjuang melaksanakan panggilan perutusan kami dengan sepenuh hati sesuai dengan kehendak-Mu.
I : Allah Bapa kami, bantulah kami untuk semakin bertumbuh dalam iman kami kepada-Mu. Berikanlah kepada kami Roh Kristus, agar dalam segala keadaan hidup kami selalu tetap melaksanakan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami, Putra-Mu telah mengorbankan diri-Nya bagaikan roti yang terpecah dan anggur yang tercurah bagi kami. Kami mohon terimalah persembahan roti dan anggur yang kami unjukkan sebagai kenangan atas pengorbanan Putra-Mu bagi kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin
PREFASI TENTANG LAZARUS
(Apabila tidak dibacakan Injil tentang Lazarus, dipakai Prefasi Prapaskah I atau II)
I : Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun, bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah Yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab, sebagai manusia sejati, Ia meratapi Lazarus sahabat-Nya, dan sebagai Allah yang kekal, Ia membangkitkan dia dari kubur. Tergerak oleh belas kasih kepada bangsa manusia, Ia mengantar kami kepada kehidupan baru, lewat perayaan misteri kudus. Melalui Dia, laskar para Malaikat menyembah keagungan-Mu sambil menikmati sukacita abadi di hadapan-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami pun memadukan suara dan dengan penuh sukacita bernyanyi/berseru:
U : Kudus, kudus, kuduslah Tuhan
ANTIFON KOMUNI – Yohanes 11:26
Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Ya Allah Yang Mahakuasa, kami telah menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu. Maka, kami mohon semoga kami senantiasa diterima sebagai anggota Tubuh Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments