Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang Cempedak Jakarta – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 81:10.11a
Janganlah di antaramu allah lain, dan janganlah menyembah allah asing. Akulah Tuhan Allahmu!
PENGANTAR
Tuhan tetap setia, sekalipun manusia ingkar janji. Ketidaksetiaan Salomo bukan tanpa akibat. Kerajaannya terpecah. Namun, Tuhan tidak menjatuhkan hukuman. Satu suku masih akan tersisa demi Daud. Dari suku Daud itu Kristus akan dilahirkan. Dialah yang menyembuhkan bisu tuli kita. Ia mengajar kita mendengarkan dan melepas simpul-simpul lidah kita, sehingga mampu memuji Tuhan.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, bukalah kiranya telinga kami terhadap sabda-Mu dan siapkanlah hati kami, agar sanggup melaksanakan sabda itu menurut teladan Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 11:29-32.12:19
“Israel memberontak terhadap keluarga Daud.”
Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.” Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 81:10-11ab.12-13.14-15
Ref. Akulah Tuhan Allahmu, dengarkanlah Aku.
-
Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
-
Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
-
Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Kis 16:14b) Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 7:31-37
“Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”’ artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”anya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Demikianlah sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Biara SCJ Gudang Peluru Jakarta Selatan dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian edisi Jumat, 9 Februari 2024.
Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Injil hari ini menyajikan kepada kita mukjizat Yesus yang indah, yang menyembuhkan seorang tuna rungu yang mengalami gangguan bicara. Mukjizat ini mengungkapkan kepada kita kuasa dan belas kasihan Yesus, yang datang untuk memulihkan kemanusiaan kita yang rusak dan membuka telinga dan mulut kita terhadap firman Allah.
Orang tuli dalam Injil mewakili kita semua yang membutuhkan kesembuhan dan keselamatan. Dosa telah menutup telinga kita terhadap kebenaran dan menutup mulut kita terhadap kasih. Kita hidup di dunia yang penuh dengan kebisingan dan kebingungan, yang mengalihkan perhatian kita dari mendengarkan Tuhan dan satu sama lain. Kita juga hidup di dunia yang penuh dengan kebohongan dan kekerasan, yang menghalangi kita untuk menyampaikan firman Tuhan dan membangun perdamaian dan keadilan. Kita dibanjiri begitu banyak informasi yang seringkali mengaburkan kebenaran sesungguhnya. Ada di antara kita yang menjadi tuli pada seruan kenabian, yang mengingatkankan agar bertindak secara etika. Kadang kita sengaja menjadi tuli pada suara-suara yang menyerukan nilai-nilai kebenaran demi mendapat keuntungan-keuntungan pribadi atau kenyamanan kekuasaan duniawi.
Kita bisa merasakan itu semua saat ini, suasana pilpres saat ini yang aromanya ngeri-ngeri sedap.
Namun Yesus tidak meninggalkan kita dalam kondisi seperti ini. Dia datang kepada kita dengan rahmat-Nya, dan Dia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan membawa kebutuhan dan keinginan kita. Dia membawa kita menjauh dari keramaian, menjauh dari kebisingan dan kekacauan, dan Dia menyentuh kita dengan tangan dan kata-katanya. Dia menengadah ke surga. Dia menaruh jari-Nya ke telinga kita, dan Dia berkata kepada kita, “Efata”, yang artinya, “Terbukalah”. Dia meludah dan menyentuh lidah kita, dan Dia berkata kepada kita, “Bicaralah dengan jelas”. Mukjizat ini mengungkapkan bahwa Yesus adalah penggenapan nubuatan Yesaya, yang menubuatkan bahwa Mesias akan membukakan mata orang buta, telinga orang tuli, dan mulut orang bisu.
Yesus membuka telinga kita untuk mendengar firman-Nya, mendengar suara-Nya, mendengar seruan-Nya. Dia membuka mulut kita untuk mengucapkan firman-Nya, mengucapkan nama-Nya, dan memuji-Nya. Dia membuka hati kita untuk menerima kasih-Nya, menerima hidup-Nya, menerima Roh-Nya.
Yesus melakukan segalanya dengan baik. Dia membuat orang tuli mendengar dan membuat orang bisu berbicara. Dia membuat orang buta melihat dan orang lumpuh berjalan. Dia menghidupkan orang mati dan menguduskan orang berdosa. Dia membuat yang lama menjadi baru dan yang rusak menjadi utuh.
Yesus melakukan segalanya dengan baik. Dia melakukan segalanya dengan baik untuk kita, untuk Anda dan untuk saya. Marilah kita rahmat-Nya dengan rasa syukur dan iman. Janganlah kita takut untuk datang kepada-Nya dengan membawa kebutuhan dan keinginan kita.
Marilah kita terbuka terhadap Dia, terhadap firman-Nya, terhadap kehendak-Nya, terhadap Roh-Nya. Marilah kita terbuka satu sama lain, terhadap saudara-saudari kita, terhadap sesama kita, terhadap musuh-musuh kita.
Effata terbukalah.
Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa maha penyayang, semoga hati kami rela terbuka untuk menerima Roh Yesus Putra-Mu, yang menjadi rezeki hidup bagi semua orang. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Markus 7:37
Semua yang dibuat-Nya serba baik: orang tuli dibuat-Nya mendengar, orang bisu berbicara.
DOA SESUDAH KOMUNI
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, kami bersyukur telah menerima sabda yang membuka hati kami terhadap kesanggupan-Mu. Semoga dunia kini Kaupenuhi dengan kebaikan dan cinta kasih perbuatan tangan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI
Makasih Romo