Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 19:5; 12:10
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan, dan kerajaan Kristus. Aleluya.
PENGANTAR:
Dengan menatap maut, Stefanus melihat Yesus berdiri di sisi kanan Allah, dan dengan iman yang mantap ia menyerahkan hidupnya ke tangan Tuhan. Ia tetap patuh setia kepada Yesus, walau dalam menghadapi ancaman, dan ketika tubuhnya me lemah kena hantaman batu. Dan ia berdoa bagi lawan-lawannya seperti Yesus sendiri. Kita mengagumi dia dan mohon agar kita pun diteguhkan berkat rezeki kehidupan, supaya tetap setia sampai akhir hidup.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus.Rahmat-Mu telah Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janji-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh Kudus dan menangkap semua sabda para nabi tentang diri Yesus Kristus, yang kini duduk di sisi kanan-Mu serta menjadi perantara kami di hadapan-Mu. Dialah Tuhan kami, yang….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 7:51-8:1a
“Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 31:3-4.6.7.8
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
-
Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
-
Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
-
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 6:35) Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:30-35
“Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga.”
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ
Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!
Dua pertanyaan dari orang banyak yang mengikuti Yesus sering kali juga menjadi pertanyaan kita atas berbagai hal: tanda apakah dan pekerjaan apakah yang engkau lakukan.
Kalau seseorang menyatakan cinta, sering kali pertanyaan yang muncul adalah tandanya apa? Atau kalau seorang calon menantu menemui calon mertua, sang calon mertuanya akan bertanya pekerjaanmu apa. Atau dalam berbagi aspek lain dalam hidup kita mengajukan paling tidak dua pertanyaan itu.
Dalam konteks Injil kiranya sudah menjadi jelas bagi kita bahwa bukti nyata dari tanda dan pekerjaan Yesus adalah Dia menyerahkan nyawanya bagi tebusan dosa kita. Itulah tanda besar dari cinta yang tulus tanda modus: menyerahkan nyawa bagi sahabatnya, demikian kata Yohanes. Maka pekerjaannya bukan lagi soal untung rugi, besar kecil, suka atau tidak suka, atau ukuran manusiawi lainnya. Ukuran utamanya adalah melakukan kehendak Bapa: menyatakan kebenaran ilahi, berpihak pada mereka yang lemah dan menjadi korban, menyerukan ‘damai bagimu’ kepada siapapun yang dijumpai-Nya.
Untuk itulah Yesus mewariskan tubuh dan darah-Nya untuk memenuhi kebutuhan rohani kita yang menopang kehidupan jasmani. Makan dan minum adalah kebutuhan pokok setiap orang. Tuhan Yesus memberikan itu kepada kita dengan cuma-cuma. Maka pada dasarnya kita tidak kekurangan apapun untuk hidup.
Panggilan kita sekarang sebagai seorang Kristiani adalah menunjukkan tanda yang benar dan melakukan pekerjaan yang Yesus lakukan. Kita sudah diberi makanan dan minuman, kita perlu memberikan bukti dengan melakukan pekerjaan orang Kristiani yang baik dan benar. Sebagai guru maka perlu mengajar dengan sepenuh hati, sebagai karyawan maka perlu bekerja dengan sepenuh hati, sebagai pengusaha maka perlu melakukan usaha dengan prinsip-prinsip Kristiani, sebagai keluarga maka perlu mengajak anggota keluarga saling mengasihi dan mengampuni. Dalam konteks hidup kita masing-masing, tubuh dan darah Kristus menjadi kekuatan utama untuk berjuang dan bersaksi.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa sumber kehidupan, Engkaulah sumber kegembiraan abadi. Terimalah kiranya persembahan Gereja yang sedang bergembira dan kurniakanlah sukacita kekal kepada kami. Demi Kristus, …..
ATAU :
Allah Bapa sumber kehidupan abadi, perkenankanlah kami menyambut rezeki yang Kauserahkan kepada kami, ialah rezeki kehidupan yang memberi daya hidup. Demi Kristus, ….
ANTIFON PEMBUKA – Roma 6:8
Jika kita sudah mati bersama Kristus, maka kita percaya, bahwa kita akan hidup bersama Kristus pula. Aleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Demi Kristus, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta dan penyelamat, kami telah menerima rezeki kehidupan, ialah Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami. Kami mohon di hadapan-Mu, jadikanlah kami rukun bersatu sehati dan sejiwa, dan dengan mantap hidup wajar sebagai manusia. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin.
Selamat pagi, terimakasih Romo sudah mengingatkan.
terimakasih juga untuk renungannya.