Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – 1 Korintus 12:7.8a
Cinta kasih menerima segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Cinta kasih tidak berkesudahan.
PENGANTAR:
Orang Yahudi terjerat oleh tata lahiriah. Yohanes Pembaptis dianggap terlalu luar biasa, sedangkan Yesus terlalu biasa. Keduanya ditolak. Tidak terbayangkan oleh orang Yahudi bahwa keduanya bertujuan sama: menampakkan cinta kasih Allah di tengah-tengah ma-nusia. Paulus hari ini melantunkan madah agung cinta kasih Allah.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, perkenankanlah kami menikmati kehadiran-Mu, bila kami saling menaruh cinta kasih, dan semoga dapat merasakan bahwa Engkaulah yang menarik hati kami untuk saling membantu dan membangun perdamaian sesama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 12:31-13:13
“Sekarang tinggal iman, harapan dan cinta kasih, namun yang terbesar ialah cinta kasih.”
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku tahu segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, mereka seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih. Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih! Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:2-3.4-5.12.22
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai.
Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, Alleluya S : Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 7:31-35
“Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya.”
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.” Demikianlah Sabda Tuhan. U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Rabu, Hari Biasa Pekan XXIV, 18 September 2024. Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, hidup kita di dunia ini, selalu mengalami interaksi dengan sesama kita, bahkan kita merupakan bagian dari mereka. Kadangkala perjumpaan kita dengan sesama kita, bisa menjadikan hubungan kita dengan sesama kita itu semakin erat. Tapi kadang, yang terjadi adalah sebaliknya, perjumpaan yang terjadi justru membuat suasana menjadi tidak baik.
Maka kita mengenal, tipe-tipe orang berdasarkan prilaku yang mereka lakukan. Misalnya, ada Orang yang Optimis: yang Selalu melihat sisi baik dalam setiap situasi, percaya bahwa sesuatu akan berjalan dengan baik. Ada, Orang yang Pesimis: orang yang Cenderung melihat sisi negatif dari sesuatu dan berpikir bahwa hal buruk lebih mungkin terjadi. Ada Orang yang Perfeksionis: yang Memiliki standar tinggi dan berusaha melakukan segalanya dengan sempurna, terkadang sampai membuat diri sendiri tertekan. Ada Orang yang Praktis: yang Fokus pada solusi yang bisa diterapkan dan cara yang efisien dalam menghadapi masalah.Ada Orang yang Apatis: yang Tidak tertarik atau tidak peduli pada apa yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam hal politik, sosial, atau bahkan masalah pribadi. Dan yang terakhir, ada orang yang tipe ya Suka Mencela orang lain. Mencela orang lain kok menjadi kesukaan? Kan aneh?
Kesukaan yang terakhir inilah yang digemari oleh orang-orang farisi dan ahli taurat. Mereka tau cara hidup Yohanes Pembaptis, yaitu dengan mati raga, berpantang dan berpuasa. Dan hal ini dinilai, bahwa Yohanes pembaptis kerasukan setan.
Dan disaat, mereka melihat Yesus sedang makan dan minum, mereka berkomentar bahwa Yesus adalah seorang pelahap dan peminum, serta sahabatnya para pemungut cukai dan orang-orang berdosa.
Mengapa mereka beranggapan seperti ini? Karena Orang Farisi dan ahli taurat yang selalu menganggap diri benar, belum juga terbuka akan kebenaran yang sesungguhnya. Justru para pemungut cukai yang dianggap mereka sebagai orang berdosa, memberikan tanggapan keterbukaan akan kebenaran dan memberi diri dibaptis. Di mana pun kebenaran diberitakan, selalu menimbulkan berbagai reaksi, ada yang menerima dengan sukacita dan percaya, ada juga yang tetap menolak dan mengeraskan hati terhadap kebenaran.
Cara Allah dalam tindakan penyelamatan-Nya sering tidak terduga dan memang tidak konvensional, namun pasti tepat sasaran. Kita dipanggil terlibat dalam pelayanan dengan belajar menyesuaikan diri dengan kreativitas-Nya serta percaya bahwa rencana-Nya paling baik dan pasti berhasil.
Maka dari itu, mari kita mengambil sikap seperti orang yang memiliki tipe Praktis dalam hidup kita, yaitu untuk tidak terlalu bersikap reaktif, tetapi reflektif dan aktif.
Semoga Hati Kudus Yesus Merajai hati kita semua. Amin
Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakudus, perkenankanlah kami mengikuti Putra-Mu. Semoga kami mengakui bahwa di dalam diri-Nya kerajaan-Mu benar-benar datang. Sebab Dialah ….
ANTIFON KOMUNI – I Korintus 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan cinta kasih. Namun, yan terbesar diantaranya ialah cinta kasih.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kedamaian sejati, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang sudah tampak dalam diri Yesus Putra Manusia. Kami mohon, jangan sampai Dia menjadi batu sandungan bagi kami, tetapi malahan mempesona dan menjiwai kami, sehingga dapat menemukan kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
Amin
Makasih Romo