AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Akulah keselamatan umat, Sabda Tuhan. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang masa.
PENGANTAR:
Nafsu mementingkan diri sendiri merupakan sumber iri hati dan permusuhan. Perilaku inilah yang membuat manusia melupakan Allah. Padahal Allah telah rela mengosongkan diri-Nya demi keselamatan mereka. Untuk itu orang perlu memerhatikan apa yang diajarkan oleh Yesus dalam Injil hari ini, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya”. Seruan ini semoga menghindakan kecenderungan orang untuk menutup diri dan mengejar kepentingan diri.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, bila para kuasa di dunia mengancam umat-Mu, maka Engkaulah yang menolong mereka. Pada diri Yesus kami lihat pembelaan-Mu terhadap orang kecil. Berilah kami iman yang mantab tak tergoyahkan, dan dalam suka maupun duka tetap mengakui bahwa Engkaulah Allah orang-orang hidup, yang selalu menyelamatkan hamba-hamba-Mu. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan 2:12.17-20
“Hendaklah kita menjatuhkan hukuman keji terhadapnya.”
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, “Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan, serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Cobalah kita lihat apakah perkataannya benar, dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Allah akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 54:3-4.5.6.8
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
-
Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
-
Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah.
-
Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu, aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 3:16-4:3
“Buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.”
Saudara-saudaraku yang terkasih, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah dari hawa nafsumu yang saling bergulat di dalam dirimu? Kamu mengingini sesuatu tetapi tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh. Kamu iri hati, tetapi tidak mencapai tujuan, lalu kamu bertengkar dan berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta akan kamu gunakan untuk memuaskan hawa nafsu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (2Tes 2:14) Allah telah memanggil kita; sehingga kita boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus Tuhan kita.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:30-37
“Anak Manusia akan diserahkan …. Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi pelayan dari semuanya.”
Setelah Yesus dimuliakan di atas gunung, Ia dan murid-murid-Nya melintas di Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika sudah di rumah, Yesus bertanya kepada para murid itu, “Apa yang kamu perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja; sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya.” Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santa Maria Tidak Bernoda Tegal Rejo Belitang OKU Timur Sum-Sel dalam RESI (Renungan Singkat) Minggu, 22 September 2024. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.
Para Pencinta dan Pendengar RESI dimanapun Anda berada:
-
Pertama-tama saya mau sampaikan bahwa sejak Minggu, 15 September 2024 saya meninggalkan Paroki Santo Pius X Gisting Tanggamus Lampung dan mutase tugas, menjalankan pelayanan pastoral di Paroki Santa Maria Tak Bernoda Belitang OKU Timur Sumatra Selatan, bersama Pastor Amatus Sukadi SCJ
-
Kedua juga saya sampaikan bahwa bulan September 2024 adalah bulan istimewa bagi SCJ, SCJ merayakan puncak 100 tahun (Satu Abad) kehadiran SCJ di Indonesia, pada 24, 25, 26 September 2024, semua dirayakan dengan acara istimewa di Palembang, pada 25 September 2024 jam 09:00 Pentahbisan Imam: Fr. Diakon YOHANES Ferry Ardiyanto SCJ, Fr. Diakon Paulus Jose Pratama SCJ, Fr. Diakon Fransiskus Edy Setiawan SCJ, Fr. Diakon Yuvens Kristia Efrata SCJ dan Pemtahbisan Diakon Fr. Cornelius Maruli Widyan Raswata SCJ,
-
Ketiga, di tengah kemeriahan perayaan Seabad Kehadiran SCJ di Indonesia, agi saya pribadi, saya bersyukur atas 40 TAHUN MEMPERSEMBAHKAN DIRI SEBAGAI IMAM dalam Tarekat Imam-Imam Hati Kudus Yesus, SCJ (1984 – 23 SEPTEMBER 2024)
Para Pendengar Resi, dalam kebersamaan dengan murid-murid-Nya, yang tidak boleh diketahui banyak orang, Yesus mengajar mereka tentang “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” Pengajaran yang menjadi intisari perutusan Yesus yang tidak mudah dipahami oleh para Murid-Nya. Para murid punya pemahaman secara manusiawi, tak mungkin Yesus akan mengalami nasib seperti itu, Yesus itu berkuasa, Ia pasti bisa menghindar dengan mudah mengalahkan lawan-Nya yang akan membunuh-Nya. Para Murid sungguh tidak mengerti, karena itu “mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.” Para Murid mau memperebutkan siapa yang terbear, siapa yang di depan, siapa yang nomor satu.
Inilah menjadi gambaran manusia zaman ini, yang senantiasa berjuang untuk jadi nomor satu, untuk mendapatkannya harus bersaing. Sebagai contoh, menjelang PILKADA ini, terjadi persaingan besar, masing-masing kandidat mau menempatkan diri sebagai yang unggul, dengan mengalahkan lawan-lawannya, dengan berbagai cara. Tak ada satu kandidatpun yang berani rendah hati memberikan dan mengatakan, “kamu saja yang maju, aku mendukungmu.”
Pengajaran Yesus ini sesungguhnya menegaskan apa yang Yesus ajarkan, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Pengajaran Yesus, bersumber pada Yesus sendiri, “Anak Manusia diserahkan ke dalam tangan manusia” bukan karena Yesus pasrah, Yesus melaksanakan kehendak Bapa, “makanan-Nya ialah melakukan kehendak Bapa. “mereka akan membunuh-Nya”, membunuh dengan menyalibkan. Kematian Yesus di salib adalah perwujudan mengorbanan Diri Yesus sebagai “Anak Domba Allah. Yesus menjadi ‘Yang terakhir’, Yesus menjadi “pelayan bagi semua.” Yesus Penebus yang menyelamtkan manusia, menarik manusia dari belenggu dosa menuju keselamatan. Yesus rela menjadi “yang terakhir”, maka Ia menjadi “yang terdahulu.” Dan inilah yang terjadi, “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah , tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia j dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan, ” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Fil. 2:5-11)
Para Pendengan RESI, Tuhan Yesus mengajar Para Murid-Nya supaya memahami siapa Yesus, bila hendak menjadi murid Yesus, hidup seperti Yesus, berani menjadi yang terakhir agar bisa menjadi yang terdahulu.
Bagi kita, Para Pendengar Resi, yang sudah, sedang dan akan terus beriman pada Yesus, merupakan tantangan:
-
Adalah wajar bila kita berjuang untuk menjadi yang terdahulu, yang di depan, yang nomor satu dan dihormati. Terimalah bila itu menag menjadi panggilan kita.
-
Keberadan kita itu, kita terima sebagai suatu anugerah dari Allah, dari atu pihak memberi keuntungan bagi kita, namun bukan mengejar untuk kepentingan diri, melainkan juga bagi sesama, “hendaklah kamu sehati sepikir,dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati 1 yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Fil 2:2-4)
-
Seperti doa dalam setiap pelantikan pempinan/pengurus suatu organisasi, “Semoga mereka dapat mengamalkan pengetahuan dan keahliannya untuk melaksanakan tugasnya dengan tulus-ikhlas dan jujur, dengan semangat pengabdian dan penuh tanggungjawab, terutama dengan semangat cintakasih, sama seperti Yesus Kristus Juru Selamat dan Guru kami, yang datang ke dunia ini, bukan dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawaNya bagi semua orang.”
-
Dan yang utama, marilah kita terus belajar rendah hati, seperti Guru Utama kita, Yesus Kristus.
Semoga. .. Amin..
Terimakasih Mo..🙏🏻
Amin
Semoga …….
Amin..amin..amin…….