Senin, 30 September 2024 – Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yos 1:8

Kitab Suci hendaknya kaubaca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Peliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kau fahami.

PENGANTAR:

Orang yang memiliki pengetahuan luas dan sanggup menjawab serta merta sering disebut kamus atau ensiklopedi hidup. Tetapi tentang hieronimu, seorang imam dari Antiokia, dapat dikatakan dia itu ‘Al Kitab hidup’. Seluruh hidupnya siang malam diabdikan kepada Kitab Suci. Dialah yang menterjemahkan Kibat Suci ke dalam bahasa Latin. Di samping itu ia menulis tafsir dan komentar. Tetapi terutama ia menghayati Kitab Suci secara konsekuen seraya berdoa dalam melayani Gereja.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ayub 1:6-22

“Kesalehan Ayub dicoba.”

Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, “Dari manakah engkau?” Jawab iblis, “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tidak seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Lalu jawab iblis kepada Tuhan: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman Tuhan kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyai ada dalam kuasamu. Hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum angur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang persuruh kepada Ayub dan berkata: “Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: “Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Sementara ornag itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: “Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembahnya, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 17:1,2-3,6-7

Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.

  1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.

  2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.

  3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
L : (Mrk 10:45) Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 9:46-50

“Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.”

Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Pada kesempatan lain Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian.”

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama saya Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 30 September 2024, Hari Biasa Pekan yang ke 26 bertepatan dengan peringatan wajib St. Hieronimus, imam dan pujangga Gereja.

Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: Kerendahan Hati dan Kesatuan dalam Kristus. Namun sebelumnya, marilah kita persiapakan hati dan budi kita dan kita awali permenungan kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..

Saudara-saudari yang dikasihi dan mengasihi Hti Yesus. terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita merenungkan Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang Kerendahan Hati dan kesatuan dengan Kristus. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita penting tentang kerendahan hati dan menerima sesama dengan kasih yang tulus. Kita juga terinspirasi dari teladan St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja, bagaimana kita menjadi murid yang sejati. Lalu makna pengajaran Yesus dan inspirasi dari St Hieronimus apa? Saya menawarkan 3 hal saja.

  1. Kerendahan Hati, Bukan Ambisi. Dalam kisah Injil hari ini, para murid bertanya siapa yang terbesar di antara mereka. Tuhan Yesus menjawab dengan menunjukkan seorang anak kecil sebagai simbol kerendahan hati. Ia mengajarkan bahwa kebesaran dalam Kerajaan Allah tidak ditentukan oleh posisi atau ambisi, tetapi oleh sikap hati yang rendah dan siap melayani. St. Hieronimus, yang terkenal karena karyanya dalam menerjemahkan Kitab Suci, menunjukkan bahwa melalui karya yang penuh kerendahan hati, seseorang dapat memberikan sumbangsih besar bagi Gereja. Ia tidak mencari penghargaan, tetapi melayani Tuhan dengan setia dalam pekerjaannya.

  2. Menerima yang Kecil dan Lemah. Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa siapa pun yang menerima seorang anak kecil dalam nama-Nya, mereka telah menerima Dia. Ini adalah panggilan untuk membuka hati kita kepada mereka yang lemah, kecil, dan sering kali terabaikan. St. Hieronimus, dalam karya-karyanya, selalu menunjukkan perhatian besar pada kebenaran Kitab Suci dan pengetahuan akan Tuhan, yang diperuntukkan bagi semua, termasuk mereka yang sederhana dan rendah hati. Menerima yang kecil adalah bagian dari menghidupi Injil dengan kasih tanpa syarat.

  3. Kesatuan dalam Kristus, Bukan Persaingan Yesus juga mengingatkan para murid bahwa siapa pun yang tidak melawan mereka, ada di pihak mereka. Ini adalah panggilan untuk kesatuan dalam Kristus, bukan untuk bersaing atau merasa lebih unggul dari yang lain. St. Hieronimus menghabiskan hidupnya untuk mencari dan menyebarkan kebenaran, bukan untuk menang dalam perdebatan atau memecah belah umat beriman. Ia menunjukkan bahwa kesatuan dalam iman adalah kunci bagi pertumbuhan Gereja dan keselamatan jiwa.

Para sahabatku, Saudara-saudari yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, marilah kita membuka hati kita dan belajar dari teladan Yesus dan St. Hieronimus. Kita semua dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati, menerima sesama dengan kasih, dan tentu saja harus bekerja untuk kesatuan dalam Kristus. Semoga kita semakin mampu mewujudkan sikap seorang murid yang sejati, yang tidak mengejar kebesaran duniawi, tetapi mencari kebesaran di mata Tuhan melalui pelayanan, kasih, dan kesetiaan kepada Injil. Amin.

Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita sehingga kita dimampukan menjadi pelaku-pelaku firman yang rendah hati dan semakin mempersatukan diri kita dengan Kristus yang terus menerus mengasihi kita. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem. Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, Raha mahamulia, sabda-Mu sudah kami renungkan seturut teladan Santo Hieronimus. Semoga karenanya kami lebih rela menyerahkan diri kepada-Mu dengan menyampaikan kurban pembawa selamat. Demi Krisuts,…

ANTIFON KOMUNI – Yer 15:16

Kudapatkan sabda-Mu dan kuresapkan dalam diriku. Maka sabda-Mu menjadi kesukaan dan kegembiraan hatiku. Engkau selalu dekat padaku, ya Tuhan Allahku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pengajar umat beriman, dengan gembira kami merayakan peringatan Santo Hieronimus. Semoga anugerah-Mu yang kami terima mengobarkan hati kami untuk mendengarkan sabda-Mu. Bantulah kami menghayati iman yang kami anut agar memperoleh kehidupan kekal.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Hieronimus

Pujangga besar Gereja ini lahir di Strido, sebuah daerah di perbatasan Pannonia dan Dalmatia, pada abad ke-4. Ayahnya mengajarkan agama dengan baik kepadanya, tetapi mengirim Hieronimus ke sebuah sekolah kafir yang terkenal. Di sekolah tersebut, Hieronimus mulai menyukai tulisan-tulisan kafir dan cintanya kepada Tuhan mulai luntur. Namun demikian, persahabatannya dengan sekelompok orang-orang Kristiani yang kudus, yang menjadi sahabat-sahabat dekatnya, membuatnya berbalik kembali sepenuhnya kepada Tuhan.

Karena hasratnya yang menggebu-gebu untuk hidup bermatiraga, Ia lalu meninggalkan kota Roma untuk menyepi kepadang gurun. Selama beberapa waktu dia tinggal di Gurun Chalcis, arah Barat Daya dari kota Antiokhia, yang dikenal sebagai Thebaid Syria. Disana ia berkenalan dengan seorang pertapa Yahudi Kristen yang kemudian mengajarinya bahasa Ibrani.  Sejak itu Hieronimus menjadi tertarik pada kitab-kitab berbahasa Ibrani, yang menurut kaum Yahudi Kristen tersebut adalah sumber dari kitab Matius yang kanonik.

Ditahun 378 atau 379, dia ditahbiskan sebagai seorang imam oleh Uskup Paulinus di Antiokhia. Hieronimus sebenarnya tidak terlalu berkeinginan untuk menjadi imam. Yang terpenting baginya adalah bagaimana ia dapat membersihkan jiwanya dengan cara bertapa dan bermatiraga. Oleh karena itu ia meminta agar tetap diperbolehkan melanjutkan pola hidup asketisnya yang keras setelah ditahbiskan.

Segera setelah itu Hieronimus berangkat ke Konstantinopel untuk melanjutkan studinya dalam bidang Kitab Suci di bawah bimbingan Santo Gregorius Nazianzen.  Ia tinggal  di Konstantinopel selama beberapa tahun lalu pindah ke Roma. Keberadaannya kembali di Roma mula-mula karena diundang untuk menghadiri sinode tahun 382 yang digelar dengan tujuan mengakhiri skisma di Antiokhia; namun  kecerdasannya memukau Paus Damasus I dan para tokoh Kristen di Roma. Sri Paus kemudian memintanya berkerja sebagai  anggota dewan penasehat kepausan.

Salah satu yang paling penting di antara berbagai tugas yang diberikan paus kepadanya adalah melakukan revisi terhadap naskah Alkitab berbahasa Latin berbasis Perjanjian Baru Yunani dan Perjanjian Lama Ibrani, dengan maksud menyudahi penyimpangan-penyimpangan yang terdapat dalam naskah-naskah Gereja Barat pada masa itu.  Sebelum adanya karya terjemahan Hieronimus, seluruh terjemahan Kitab Perjanjian Lama didasarkan atas Septuaginta. Meskipun ditentang oleh banyak warga Kristen, Hieronimus memilih untuk menggunakan Kitab Perjanjian Lama berbahasa Ibrani, bukannya Septuaginta. Penugasan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Latin menentukan rentang kegiatan kesarjanaannya selama bertahun-tahun, dan merupakan pencapaian terpenting yang berhasil diraihnya. Alkitab yang diterjemahkannya itu dikemudian hari disebut Vulgata karena menggunakan bahasa sehari-hari yang dituturkan oleh masyarakat pada masa itu.

Di Roma Heironimus menjadi seorang Imam yang sangat berpengaruh; bukan saja karena tingkat keilmuannya yang luar biasa, melainkan juga karena komitmennya untuk tetap hidup sebagai seorang pertapa dengan pola hidup asketis yang sangat keras, dan juga karena usahanya yang sungguh – sungguh untuk tetap hidup suci.

Pada bulan Agustus 385, Hieronimus kembali ke Antiokhia bersama saudaranya Paulinianus para sahabatnya termasuk beberapa orang bangsawan Roma yang telah memutuskan untuk mengikutinya meninggalkan kehidupan duniawi  dan menghabiskan masa hidup mereka di Tanah Suci. Pada musim dingin tahun 385 Hieronimus menyertai perjalanan dan bertindak selaku penasehat spiritual mereka. Bersama Uskup Paulinus dari Antiokhia yang menggabungkan diri kemudian, para pertapa ini berziarah mengunjungi Yerusalem, Betlehem, dan tempat-tempat suci di Galilea, lalu berangkat ke Mesir, yang kemudian menjadi “markas” sementara dari para pertapa Kristen ini.

Menjelang akhir musim panas tahun 388 Hieronimus dan para sahabatnya kembali ke Palestina dan menetap hingga akhir hayatnya di sebuah gua pertapaan di sebelah gua tempat Yesus dilahirkan di  Betlehem.  Hieronimus meninggal dunia di dekat kota Betlehem pada tanggal 30 September 420. Jenazahnya mula-mula dimakamkan di Betlehem, dan konon kemudian dipindahkan ke gereja Santa Maria Maggiore di Roma.

ARTI NAMA

Dari Bahasa Yunani Ιερωνυμος yang berarti “Nama Sakral”

VARIASI NAMA

Jerome (English), Hieronymos, Hieronymus (Ancient Greek), Jeronim, Jerko (Croatian), Hieronymus, Jeroen (Dutch), Jérôme (French), Hieronymus (German), Gerolamo, Geronimo, Girolamo (Italian), Ieronimus, Hironimus (Late Roman), Jerónimo (Portuguese), Jerônimo (Portuguese (Brazilian)), Jerónimo (Spanish)

2 Comments

  • Herlin September 30, 2024 at 6:34 am

    Amin

    Reply
  • Firmus dega September 30, 2024 at 8:32 am

    Makasih Br

    Reply

Leave a Comment