RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Maria.
KAYA DI HADAPAN ALLAH
Saudara-saudari pencinta Resi yang setia, apakah menjadi kaya menjadi salah satu cita-cita semua orang? Kita pastinya tidak mengetahuinya, namun yang pasti adalah semua orang dalam hidupnya berusaha untuk bekerja keras, menabung, hidup hemat, mengumpulkan harta milik. Semuanya dikelola untuk menunjang kehidupannya di dunia. Bukankah hal ini juga kita lakukan? Namun, apakah dengan segala Upaya keras tersebut, kita juga memikirkan untuk berjuang mengumpulkan harta Rohani bagi penopang kehidupan jiwa kita yang masih akan kita bawa hingga berakhirnya kehidupan di dunia ini?
Dalam bacaan Injil, Yesus bercerita melalui perumpamaan-Nya. Ada seorang kaya yang begitu obsesif dengan kekayaannya sehingga pikirannya hanya dikuasai oleh upaya mengamankan kekayaan yang dimilikinya. Bagi banyak orang tindakan ini wajar-wajar saja dan biasa dilakukan sepanjang hidupnya, termasuk kita semua. Yang menjadi pokok persoalan memang bukan sekadar tindakan orang kaya itu yang menimbun harta kekayaanya, tetapi sikap hidupnya yang sebenarnya mengabaikan keberadaan Allah di dalam hidup-Nya. Orang kaya itu tidak menggunakan kekayaannya sebagai sarana untuk menjadi kaya di hadapan Allah, tetapi hanya sekadar menjadi kaya di hadapan diri sendiri dan dunia. Padahal dengan kekayaan duniawi, Kesehatan tidak dapat dibeli, tidak dapat menjamin kebahagiaan hidup sejati, tidak dapat memberikan kebijaksanaan serta kepintaran, tidak juga dapat memperpanjang usia hidup seseorang. Terlebih lagi, kekayaan duniawi bukanlah akses untuk menikmati kehidupan kekal di surga. Karena itu, Tuhan Yesus menyebut hal itu sebagai kebodohan.
Saudara-saudariku yang terkasih, bagi kita Yesus menegaskan untuk menjadi kaya di hadapan Allah, bukan hanya kaya secara materi. Kekayaan di hadapan Allah berarti memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, hidup dalam ketaatan, kasih, dan pelayanan kepada sesama. Kekayaan rohani inilah yang memiliki nilai abadi dan membawa kebahagiaan sejati. Orang kaya di hadapan Allah selalu menganggap segala apa yang ada pada dirinya sebagai anugerah dari Allah dan dikembalikan lagi kepadaNya dengan memanfaatkannya seturut kehendak Allah. Bila dengan kekayaan duniawi kita makin dekat dengan Allah dan makin peduli terhadap kehidupan sesama, maka kita menjadi kaya di hadapan Allah. Jadi bagaimana dengan kita? Masihkah kita sebagai murid Tuhan Yesus hanya berhenti pada pencarian dan pemenuhan harta duniawi? Selain penegasan Yesus, kata-kata Mahatma Gandhi dapat kita selipkan menjadi permenungan kita, “Bumi ini cukup menyediakan kebutuhan hidup untuk semua orang namun tidak pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup setiap orang.” Semoga kita semua dianugerahi kekayaan sejati sebagai orang beriman seturut kehendak Tuhan. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami di surga lepaskanlah kiranya kami dari nafsu serakah dan angkara murka berkat Yesus, Putra-Mu terkasih, yang telah mengurbankan hidup-Nya guna menyelamatkan kami. Sebab Dialah…
ANTIFON KOMUNI – Lukas 2:21
Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya, tetapi tidak kaya di hadapan Allah
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas segala sesuatu yang telah Kausiapkan bagi kami dalam diri Yesus Mesias. Kami mohon, semoga kami mengalami belas kasih-Mu sehari-hari demi kedamaian dan kebahagiaan umat manusia sedunia. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami…
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Makasih Romo
Puji Tuhan .. trimakasih Romo Agus
Trimakasih Romo