Senin, 21 Oktober 2024 – Hari Biasa Pekan XXIX

Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Efesus 2:4-5

Allah yang kaya rahmat, telah menghidupkan kita bersama Kris sekalipun kita telah mati karena kesalahan-kesalahan kita. Jadi, kita diselamatkan karena kasih karunia. 

PENGANTAR: 

Orang bodoh, malam ini juga jiwamu akan diambil. Bagi sipakah nanti apa yang telah Kausediakan itu?” Injil membuat kita kaya di hadapan Allah. Dan kekayaan itu takkan dapat dirampas orang. Kita memperolehnya bukan karena memilikinya, bukan karena menerima tetapi karena memberi semakin banyak. Demikianlah kita ini karya Allah di dunia seturut teladan Kristus

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, penuhilah kiranya kami dengan Roh Yesus, yang telah menghampakan diri guna membela kami. Perkenankanlah Dia menunjukkan jalan kehidupan kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang…             

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 2:1-10 

“Tuhan telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, dan telah memberi kita tempat di surga bersama dengan Dia.” 

Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu. Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat. Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu. Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANNGGAPAN: Mazmur 100:2-5

Ref. Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. 1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

  2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

  3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!

  4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:3)  Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 12:13-21 

“Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?”

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Maria.

KAYA DI HADAPAN ALLAH

Saudara-saudari pencinta Resi yang setia, apakah menjadi kaya menjadi salah satu cita-cita semua orang? Kita pastinya tidak mengetahuinya, namun yang pasti adalah semua orang dalam hidupnya berusaha untuk bekerja keras, menabung, hidup hemat, mengumpulkan harta milik. Semuanya dikelola untuk menunjang kehidupannya di dunia. Bukankah hal ini juga kita lakukan? Namun, apakah dengan segala Upaya keras tersebut, kita juga memikirkan untuk berjuang mengumpulkan harta Rohani bagi penopang kehidupan jiwa kita yang masih akan kita bawa hingga berakhirnya kehidupan di dunia ini?

Dalam bacaan Injil, Yesus bercerita melalui perumpamaan-Nya. Ada seorang kaya yang begitu obsesif dengan kekayaannya sehingga pikirannya hanya dikuasai oleh upaya mengamankan kekayaan yang dimilikinya. Bagi banyak orang tindakan ini wajar-wajar saja dan biasa dilakukan sepanjang hidupnya, termasuk kita semua. Yang menjadi pokok persoalan memang bukan sekadar tindakan orang kaya itu yang menimbun harta kekayaanya, tetapi sikap hidupnya yang sebenarnya mengabaikan keberadaan Allah di dalam hidup-Nya. Orang kaya itu tidak menggunakan kekayaannya sebagai sarana untuk menjadi kaya di hadapan Allah, tetapi hanya sekadar menjadi kaya di hadapan diri sendiri dan dunia. Padahal dengan kekayaan duniawi, Kesehatan tidak dapat dibeli, tidak dapat menjamin kebahagiaan hidup sejati, tidak dapat memberikan kebijaksanaan serta kepintaran, tidak juga dapat memperpanjang usia hidup seseorang. Terlebih lagi, kekayaan duniawi bukanlah akses untuk menikmati kehidupan kekal di surga. Karena itu, Tuhan Yesus menyebut hal itu sebagai kebodohan.

Saudara-saudariku yang terkasih, bagi kita Yesus menegaskan untuk menjadi kaya di hadapan Allah, bukan hanya kaya secara materi. Kekayaan di hadapan Allah berarti memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, hidup dalam ketaatan, kasih, dan pelayanan kepada sesama. Kekayaan rohani inilah yang memiliki nilai abadi dan membawa kebahagiaan sejati. Orang kaya di hadapan Allah selalu menganggap segala apa yang ada pada dirinya sebagai anugerah dari Allah dan dikembalikan lagi kepadaNya dengan memanfaatkannya seturut kehendak Allah. Bila dengan kekayaan duniawi kita makin dekat dengan Allah dan makin peduli terhadap kehidupan sesama, maka kita menjadi kaya di hadapan Allah. Jadi bagaimana dengan kita? Masihkah kita sebagai murid Tuhan Yesus hanya berhenti pada pencarian dan pemenuhan harta duniawi? Selain penegasan Yesus, kata-kata Mahatma Gandhi dapat kita selipkan menjadi permenungan kita, “Bumi ini cukup menyediakan kebutuhan hidup untuk  semua orang namun tidak pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup  setiap orang.” Semoga kita semua dianugerahi kekayaan sejati sebagai orang beriman seturut kehendak Tuhan. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa kami di surga lepaskanlah kiranya kami dari nafsu serakah dan angkara murka berkat Yesus, Putra-Mu terkasih, yang telah mengurbankan hidup-Nya guna menyelamatkan kami. Sebab Dialah… 

ANTIFON KOMUNI – Lukas 2:21

Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya, tetapi tidak kaya di hadapan Allah

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas segala sesuatu yang telah Kausiapkan bagi kami dalam diri Yesus Mesias. Kami mohon, semoga kami mengalami belas kasih-Mu sehari-hari demi kedamaian dan kebahagiaan umat manusia sedunia. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami… 

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Firmus dega Oktober 21, 2024 at 7:35 am

    Makasih Romo

    Reply
  • AF Oktober 22, 2024 at 11:39 am

    Puji Tuhan .. trimakasih Romo Agus

    Reply
  • AF Oktober 22, 2024 at 11:40 am

    Trimakasih Romo

    Reply

Leave a Comment