Minggu, 10 November 2024 – Hari Minggu Biasa XXXII

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 88:3

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

PENGANTAR:

Bernyanyi atau berbicara tentang cinta kasih dapat sungguh-sungguh kena, tetapi juga bisa pula sumbang. Kebenaran baru akan tampak jika cinta kasih itu terbukti. Perbuatan dan tindakanlah yang akan membuktikan betapa besar cinta kasih seseorang. Iman akan Tuhan, akan Kristus, akan Gereja harus pula dibuktikan dengan tindakan. Gandum segenggam dan minyak sedikit atau dua keping uang si janda miskin yang dibicarakan dalam Sabda hari ini merupakan contoh yang tepat bahwa iman tidak boleh dipisahkan dari kehidupan.

DOA PEMBUKA:

Marilah kita berdoa (hening sejenak) Ya Allah, Engkau tidak melihat besarnya jumlah, tetapi ketulusan kami dalam mempersembahkan diri dan milik kami kepada-Mu. Anugerahilah kami kerelaan untuk berbagi satu sama lain atas segala sesuatu yang Kauanugerahkan kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 17:10-16

“Janda itu membuat sepotong roti bundar kecil dan memberikannya kepada Elia.”

Sekali peristiwa Nabi Elia bersiap-siap, lalu pergi ke Sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota itu, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan aku sedikit air dalam kendi untuk kuminum!” Ketika perempuan itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah juga bagiku sepotong roti!” Perempuan itu menjawab, “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolanya bagiku dan bagi anakku, dan setelah memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah perempuan itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, perempuan itu dan anaknya mendapat makanan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 146:7.8-9a.9bc-10

Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.

  1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberikan roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.

  2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.

  3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 9:24-28

“Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.”

Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri, untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri untuk menghapus dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BACAAN INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Mat 5:3) Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh karena Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:38-44

“Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain.”

Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat! Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-Saudari, salam jumpa bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian: Minggu, 10 November 2024.

Saudara-saudari terkasih, bacaan Injil juga mengingatkan kembali apa yang sudah lama terdapat dalam Kitab 1 Samuel bab 16: 7 bahwa “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”.

Bukankah kita kadang kala juga jatuh dalam sikap yang juga dikritik oleh Yesus karena yang kita pamerkan hanyalah penampilan fisik kita, atau sandang yang kita kenakan, ataupun hal tertentu yang secara lahiriah dan manusiawi ingin kita banggakan. Namun kadang kala terjadi bahwa itu semua hanyalah kekosongan yang sering kali tidak mendatangkan kegembiraan dan sukacita yang mendalam.

Sabda Yesus hari ini adalah peringatan bagi kita semua yang kadangkala membiarkan diri kita tergoda oleh hal-hal yang dangkal.  Dan itu juga merupakan ajakan untuk mengetahui bagaimana menemukan, di balik penampilan lain yang tidak kita hargai secara duniawi, nilai-nilai otentik yang ingin disampaikan oleh Yesus.  

Yesus mengundang kita pada sebuah ajakan untuk melihat dengan pandangan berbeda pada apa yang sering kali kurang atau tidak dihargai oleh dunia; yaitu untuk menemukan dalam sedekah kecil seorang janda miskin, ada kekayaan berlimpah dari hati yang penuh kasih.  Ajakan untuk menemukan di mana nilai-nilai sejati, fundamental, di mana hakikat kemanusiaan berada, dimana sukacita sejati dan damai yang berkelimpahan harus ditemukan oleh kita yang adalah murid-murid Yesus sendiri.

Banyak terjadi bahwa hal-hal yang sangat berharga biasanya bukanlah hal yang sungguh-sungguh mempesona dalam pandangan mata manusia.  

Saudara-saudari terkasih, semoga melalui contoh persembahan janda miskin dalam Injil hari ini, kita semakin menyadari bahwa apa yang berharga, apa yang bernilai di mata Tuhan bukan pertama-tama kuantitas atau banyaknya hal yang dapat kita lakukan bagi sesama atau hal-hal besar yang tampak di mata kita; namun pada hal-hal sederhana atau kecil sekalipun yang kita lakukan dengan cinta yang besar, hati yang tulus iklas dan jiwa yang penuh kasih. Maka, melakukan hal sederhana, hal keci dengan cinta yang besar adalah contoh dari janda miskin yang dapat kita tiru untuk kita wujudkan dalam hidup kita.

Berkat Allah Yang Maha Kuasa untuk kita: (+) Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. (Salam Kasih dan Doa kami dari Komunitas SCJ, Kota Resistencia – Provinsi Chaco – ARGENTINA) 

DOA UMAT:

I : Persembahan dari janda miskin yang telah memberikan seluruh nafkahnya bagi Tuhan mengajari kita untuk mencintai Dia secara penuh. Marilah kita berdoa kepada Allah, yang telah terlebih dahulu mengasihi kita secara penuh di dalam Kristus Putra-Nya.

L : Bagi Gereja, Umat Allah: Allah Bapa Mahabaik, terangilah dan tuntunlah Gereja-Mu agar semakin mampu mencintai-Mu sepenuh hati dengan teguh berjuang membela martabat dan kesucian hidup. Marilah kita mohon,.

L : Bagi masyarakat kami: Allah Bapa Mahabaik, bimbinglah keluarga-keluarga, masyarakat, dan negara kami agar semakin bersatu padu penuh kasih dalam membangun dunia yang lebih baik, serta kehidupan manusiawi yang lebih bermutu. Marilah kita mohon,…

L : Bagi orang-orang yang miskin, menderita, dan tertindas: Allah Bapa Mahabaik, kobarkanlah semangat kasih kami agar berani terlibat dalam menghidupkan pengharapan orang-orang yang miskin, menderita, serta tertindas, dengan bekerja menegakkan keadilan serta kebebasan bagi semua orang. Marilah kita mohon,…

L : Bagi kita semua di sini: Allah Bapa Mahabaik, dampingilah kami selalu dengan berkat dan kasih-Mu sehingga di tengah segala pencobaan hidup, kami tetap percaya akan kuasa dan kasih-Mu, yang hadir juga di dalam kasih tulus sahabat-sahabat kami. Marilah kita mohon,…

I : Tuhan, Allah kami, teguhkanlah iman kami bahwa Engkau tidak meninggalkan dunia ini, melainkan tetap mengasihi dan memeliharanya. Ajarilah kami untuk berani mempersembahkan diri kami sebagai persembahan yang hidup demi kemuliaan dan keselamatan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, terimalah persembahan yang kami unjukkan sebagai ungkapan syukur dan penyerahan diri kami kepada-Mu. Jadikanlah kami sebagai Gereja-Mu yang dengan tekun dan nyata mewartakan Kabar Baik kepada kaum miskin dan menderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 23: 1-2

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa di surga, Engkau telah menaburkan benih Sabda-Mu dalam hati kami dan mengharapkan agar benih itu berakar, tumbuh, berkembang, serta menghasilkan buah yang melimpah. Semoga rezeki surgawi yang telah kami terima ini meneguhkan usaha kami untuk mewujudkan keadilan dan damai sejahtera di tengah-tengah masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOAWLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin November 10, 2024 at 7:11 am

    Amin

    Reply
  • Cicilia November 10, 2024 at 7:41 am

    Amin, Selamat Hari Minggu, Selamat beribadah. Tuhan memberkati🙏

    Reply

Leave a Comment