Senin, 16 Desember 2024 – Hari Biasa Pekan III Adven (Sore: Novena Natal Hari Pertama)

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  – lih. Yeremia 31:10; Yesaya 35:4

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para bangsa, dan wartakanlah sampai ke ujung bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.

PENGANTAR:

Bila kita bertemu dengan seseorang yang hidupnya mengungguli kita pada umumnya, maka kita cenderung untuk meragukannya. Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita memperbaiki sikap demikian itu. Bileam yang bukan orang Yahudi ternyata digunakan Tuhan sebagai penyambung lidah Tuhan. Yesus membuka hati para pendengar untuk mengagumi keagungan Yohanes Pembaptis dan kekuasaan-Nya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa sumber cahaya iman, dengarkanlah kiranya dengan rela doa-doa kami. Terangilah kegelapan hati kami dengan rahmat Putra-Mu yang datang mengunjungi kami. Sebab Dialah ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 24:2-7.15-17a

“Sebuah bintang terbit dari Yakub.”

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 25:4bc-5ab.6-7c.8-9

Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya

  1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.\

  2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.

  3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 85:8) Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.         

BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Matius 21:23-27

“Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?”

Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Verbum Domini 

(Demikianlah Sabda Tuhan)

U. Laus tibi Christe 

(U. Terpujilah Kristus)

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Marae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Marae.

Dimanampun dan bagaimanapun, kekuasaan itu menjadi bagian penting dalam sejarah. Bahkan ada pernyataan yang menyatakan bahwa ‘sejarah itu ditulis oleh pemenang’. Artinya orang yang memiliki kuasa bisa ikut menentukan jalannya cerita sejarah. Maka dari itu sepanjang sejarah manusia, kekuasaan itu selalu menjadi kompetisi yang tiada henti. Orang bisa melakukan apapun demi meraih kekuasaan.

Injil hari ini berbicara tentang kuasa apa yang dimiliki Yesus sehingga Dia bisa mengutuk pohon ara dan menyucikan Bait Allah. Inilah konteks dari parikopa hari ini. Karena berkaitan dengan imam-imam kepala, maka bisa dimengerti bahwa mereka mempertanyakan apa yang dilakukan Yesus di Bait Allah. Para imamlah yang sebenarnya memiliki kuasa resmi di sekitar Bait Allah. Maka pertanyaan kepada Yesus itu menjadi sesuatu yang wajar demi menjaga ‘martabat’ Bait Allah.

Jika kita fokus pada tema kuasa, ada pergeseran makna dari kata itu sendiri. Kuasa atau authority berasal dari kata latin augere yang artinya memajukan, menubuhkembangkan, membentuk. Maka authority itu memiliki makna yang sangat positif dan luhur. Namun saat ini ketika mendengar authority banyak dari kita yang spontan memahaminya sebagai kekuasaan yang mendominasi, yang menindas, makna yang serba negatif.

Belajar dari perikopa hari ini, mari kita kembali kepada makna kuasa/authority yang sesungguhnya: memajukan, menumbuhkembangkan, membentuk. Dengan kata lain bisa diartikan bahwa kuasa itu untuk melayani. Dan persis inilah pesan yang Yesus bawa pada kita: kekuasaan untuk melayani. Kuasa itu adalah kuasa kasih yang menghidupkan, menyuburkan, mengembangkan. Itulah kasih Yesus yang kita rayakan dalam minggu advent ke tiga ini, Minggu Sukacita.

Sebagai orang Kristiani kita diingatkan bahwa kekuasaan apapun yang kita miliki adalah untuk melayani, kekuaasaan yang menghidupkan dan membawa sukacita Allah hadir di tengah manusia. Inilah kesaksian khas kita. Tanpa unsur demikian, kekhasan sebagai murid Yesus menjadi luntur. Pastilah tidak mudah dan penuh tantangan. Maka pertanyaan adalah beranikah kita tetap memberi kesaksian tentang kekuasaan yang melayani dengan kasih di tengah duni saat ini?

DOA PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa mahakudus, semoga ibadat yang kami lakukan dalam perjalanan ziarah di dunia ini, kelak dapat menjadi anugerah penebusan kekal. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – lih. Mazmur 105:4-5; Yesaya 38:3

Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu, agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, semoga ibadat yang kami lakukan ini membawa keselamatan bagi kami. Kiranya Engkau mengajar kami merindukan harta surgawi di tengah suka duka dunia ini. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega Desember 16, 2024 at 7:07 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment