
Fr. Yohanes Siapril Purba SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Yoh. 15:17
Bukan kalian yang memilih Aku. Akulah yang memilih kalian, dan mengutus kalian perg: untuk berbuah banyak, yaitu buah yang takkan binasa
PENGANTAR:
Di dalam permainan atau olah raga seorang cadangan, yang mengganti kan orang lain, dianggap sebagai orang yang sebenarnya kurang mampu benar Mungkin Matins kita anggap demikian la dimasukkan dalam ke lompok dua belas untuk menggantikan Yudas Iskariot Tetapi hal itu bu kan kebetulan belaka Sebab sebenarnya ia sudah termasuk kelompok sa habat yang mengitari Yesus dan yang terbul a terhadap kabar baik. Dari Yesus sendiri ia telah menenma sesuatu yang didengar-Nya dari Bapa.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa : Allah Bapa mala pengasih, pemegang nasib kami, Santo Matias telah Kautambahkan pada kelompok dua belas rasul-Mu. Semoga berkat doa dan ajarannya kami selalu merasa gembira. karena Kaupanggil dan Kaumasukkan ke dalam kelompok pilihan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 1:15-17.20-26
“Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid.”
Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.” Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 113:1-2.3-4.5-6.7-8
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
-
Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
-
Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
-
Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
-
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (lih. Yoh 15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 15:9-17
“Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah.”
Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Yohanes Siapril Purba SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih, salam kenal dengan saya Frater Siapril Purba, SCJ dari Visma Vijaya Praya, Papringan, Yogyakarta. Dalam Resi (renungan singkat) Dehonian edisi hari Rabu, tanggal 14 Mei 2025, Pekan Paskah yang ke-IV.
Kasih yang tidak berkesudahan
Saudara-saudari terkasih, dalam ajaran katolik, kita tidak mengenal namanya pahala tetapi lebih pada cara kita membalas kebaikan Allah. Jadi ketika kita berbuat kebaikan kepada orang lain bukan berarti kita sedang mengumpulkan pahala agar dapat masuk surga. Tetapi segala yang kita lakukan pertama-tama karena Allah sudah berbuat baik pada kita maka kita hendaknya berbuat baik pada sesama. Inilah yang menandakan adannya hukum kasih ke atas dan ke samping, yakni kasih kepada Bapa dan kasih kepada sesama. Sering sekali kasih yang kita lakukan hanya sampai pada Bapa saja. Artinya persembahan diri dalam doa-doa kultis menjadikan kita seolah-olah sudah ‘aman’ dari dosa. Padahal tindakan kultis hendaknya berbuah pada kebaikan sesama. Maka jangan menganggap bahwa rajin ke gereja saja sudah cukup ya.
Kita perlu melihat lebih dalam lagi bagaimana cara Yesus mewujudkan kasih itu yakni melalui persembahan diri sengsara, wafat dan bangkit. Dalam persembahan Diri-Nya ada rasa kemanusiaan yang dialami seperti kita. Ia sempat merasa sedih ketika berdoa dalam sakratul maut di taman getsmani. Ia merasa haus dan ia merasa ditinggal BapaNya di kayu salib. Tetapi apa yang membedakanNya? Ia tetap setia melakukan kehendak Bapa sampai akhir. Ini semua karena kasih kepada kita para pendosa.
Kata ‘’sampai akhir’’ sangat menarik jika kita hubungkan dalam kehidupan kita. Seringkali kita mengeluh dan tidak setia dengan kehendak Allah. Mother Theresa pernah mengungkapkan ‘’kita sebenarnya dipanggil bukan untuk menjadi sukses tetapi untuk setia.’’ Allah pertama-tama melihat proses beriman kita dan bukan langsung dari hasil atau pencapaian. Maka jadikanlah persembahan hidup kita sebagai persembahan yang bermakna karena setia dalam proses beriman. Kita memang tidak bisa mengungkiri bahwa permasalahan hidup menghalangi kita untuk mengusahakan kasih kepada sesama. Tetapi ada ukuran yang menjadi teladan hidup kita yakni Yesus yang setia sampai akhir. Mengampuni ketika dilukai, mendoakan ketika difitnah, membangun relasi yang baik ketika dijahui. Ini adalah ukuran dari Yesus sendiri. Sepertinya terlalu ideal dengan kita yang hidup dalam zaman yang cair ini. Tetapi ‘’kasih’’ selalu sesuai dengan keadaan zaman. Inilah bagian dari proses kemuridan. Apakah kita mau setia berproses sebagai murid Kristus? Apakah kita mau menyebarkan kasih kepada sesama dalam problematika hidup kita? Yesus mengundang kita untuk setia sampai akhir yakni setia mewartakan kasihNya.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami maha pengasih, terimalah dan berkatilah kiranya roti anggur yang kami hunjukkan dengan hormat dan penuh syukur pada pesta rasul-Mu Santo Matias. Semoga karenanya kami Kauteguhkan dengan kekuatan rahmat-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI:
Inilah perintah-Ku. Hendaklah kalian saling menaruh cinta kasih. sebagaimana Aku menaruh cinta kasih kepadamu
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahaluhur mahamulia curahilah selalu keluarga-Mu dengan kurnia ilahi. Semoga berkat doa restu Santo Matias kami Kauperkenankan ikut serta dalam kebahagiaan para kudus di surga Demi Krisius, Tuhan dan pengantara kami
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Rabu 14 Mei 2025 oleh Fr. Yohanes Siapril Purba SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – IndonesiaUnduh
ST. MATIAS RASUL

St. Mateas Rasul (Lukisan oleh Barnaba di Ayala (Spangol), th 1689)
Makasih Fr