
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, kisahkanlah segala mukjizat-Nya. Berbanggalah atas nama-Nya yang kudus, bergembiralah kamu semua yang mencari Tuhan.
PENGANTAR:
Yesus tidak banyak berbicara tentang doa kita. Ia mengajarkan doa Bapa Kami dan mendorong kita untuk terus berdoa. Ia memusatkan perhatian pada kehendak Bapa-Nya dan minta kepada kita, agar mempersilakan Bapa-Nya bersabda serta menjelaskan rencana-Nya kepada kita. Orang yang tahu menyibukkan Dia, akan selalu kembali kepada-Nya dan mendengarkan sabda-Nya.
DOA KOLEKTA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami selalu dan di mana saja bersedia mendengarkan sabda-Mu, yang mengajak kami menaruh belas kasih, bantu-membantu dan menjadi sumber sukacita bagi sesama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan 18:14-16;19:6-9
“Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba.”
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 105:2-3.36-37.42-43
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
-
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
-
Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
-
Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak sorai.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (2Kor 8:9) Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 18:1-8
“Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?”
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoangg0n0 SCJ
Vivat Cor Iesu Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 15 November 2025. Hari Biasa Pekan ke tigapuluh dua (XXXII). Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: ““Doa yang tak kenal menyerah” Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Para sahabatku, Saudari-saudaraku yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menceritakan kisah perumpamaan tentang seorang janda yang terus-menerus memohon keadilan kepada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Karena ketekunannya, akhirnya hakim itu mengabulkan permintaannya, bukan karena belas kasih, melainkan karena ia lelah mendengar permohonan si janda itu. Tuhan Yesus menutup kisah ini dengan pertanyaan yang menusuk: “Jika Anak Manusia datang, adakah Ia akan menemukan iman di bumi?”
Kisah ini mengajak kita merenungkan arti ketekunan dalam berdoa, bukan hanya sekadar meminta terus-menerus, tetapi tetap percaya meski seolah-olah tidak ada jawaban. Bayangkan seorang anak kecil yang terus mengetuk pintu rumah ayahnya di tengah hujan deras karena tahu di dalam sana ada kehangatan dan pelukan. Ia tidak berhenti mengetuk karena ia percaya: ayahnya pasti akan membuka pintu. Begitulah doa yang beriman. Lalu apa yang bisa kita refleksikan? Saya menawarkan 3 hal saja:
-
Doa sebagai Ungkapan Iman, Bukan Sekadar Permintaan: Doa bukan hanya “mengajukan permohonan,” tetapi tindakan percaya bahwa Tuhan Allah mendengar dan bertindak pada saat yang tepat. Ada waktu Tuhan. Pertanyaannya adalah: “Apakah aku berdoa karena percaya kepada Allah, atau karena ingin Allah mengikuti kehendakku?”
-
Ketekunan yang Menempa Hati. Sesunggunya doa yang terus diulang tidak membuat Allah berubah, tetapi justru yang berubah adalah hati kita. Doa itu akan mengikis ego kita, membuat kita mebjadi lebih sabar, dan melatih kepekaan rohani kita. Maka luangkanlah waktu untuk doa harian secara tetap, meski lelah, sibuk, atau tidak mood. Misalnya, tetap hadir dalam adorasi, rosario, atau doa komunitas. Yang menjadi pertanyaannya sekarang, “Apakah aku rela dibentuk dan ditempa melalui doa yang belum dijawab?”
-
Iman yang Bertahan dalam Keheningan Allah. Terkadang Tuhan Allah nampak diam seoralh-olah tidak menjawab dia kita, bukan karena Dia tidak peduli, tetapi karena Dia ingin agar kita bertumbuh dalam iman dan kepercayaan. Keheningan Allah adalah ruang bagi kita untuk memperdalam iman. Maka kita perlu belajar menerima keterlambatan jawaban doa sebagai bagian dari rencana kasih-Nya, sambil terus berbuat baik dan setia dalam pelayanan. Yang jadi pertanyaannya adalah: “Bagaimana sikapku ketika Tuhan Allah seolah tidak menjawab doa-doaku?”
No Comments