
Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – lih. Ydt 13:23-25
Terberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyurkan orang senantiasa.
KATA PENGANTAR:
Bahwa orang tua Santa Perawan Maria mempersembahkannya di kenisah sebagai tanda kesediaan pengabdian kepada Tuhan, tidak disebutkan sedikit pun dalam Kitab Suci. Tetapi dalam kenyataan hidupnya tiada orang yang melebihi dia dalam pengabdian kepada Tuhan. Ketika Malaikat Gabriel menghadap dia, ia sudah mempunyai rencana sendiri akan diperistri oleh seorang tukang kayu. Tetapi tiba-tiba dihadapkan kepada suatu pilihan. Jawabannya penuh iman, “jadilah padaku sesuai perkataanmu itu.”
DOA KOLEKTA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber rahmat dan kurnia, peringatan Santa Perawan Maria kami rayakan. Semoga berkat doa dan permohonannya kami dipernuhi dengan rahmat-Mu. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Makabe 4:36-37.52-59
“Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban.”
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
KIDUNG TANGGAPAN: Kidung MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd
Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
-
Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.
-
Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
-
Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
-
Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 19:45-48
“Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun.”
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hisuplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
RESI: Jumat, 21 November 2025. PW. SP. Maria dipersembahkan kpd Allah. Bacaan: 1 Mak 4:36-37,52-59; Luk 19:45-48. P. Agustinus Riyanto, SCJ
PENYUCIAN BAIT ALLAH
Saudara-saudariku pencinta Resi yang terkasih. Bila merenungkan kemarahan Yesus karena Bait Allah dijadikan sarang penyamun, kira-kira bagaimana marahnya Yesus terhadap Bait Allah hidup kita? Hidup dan tubuh kita lebih dari bangunan gereja, tubuh kita adalah Bait Allah sendiri, tempat kita berjumpa dengan Allah. Bukankah hati dan pikiran kita selama ini tidak lebih baik dari situasi di Bait Allah?
Segala yang tidak baik dan jahat yang kita lakukan bersumber dari hati serta pikiran yang tak jarang menjadikan perilaku kita seperti penyamun. Diri egois yang lebih mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan diri, tipu muslihat, kesombongan, dan keserakahan menjadi warna kehidupan sehari-hari dalam hati dan pikiran yang telah dijadikan pasar. Situasi ini masih diperburuk dengan segala hiruk pikuk dan kegaduhan aneka persolan lain yang silih berganti memenuhi pikiran kita. Kapan ada waktu bagi Nya? Di mana ruang Privasi relasi kita denganNya dan bagaimana keheningan dapat tercipta untuk mendengarkan suaraNya? . Melihat kondisi Bait Allah hidup kita, pastilah Yesus juga akan sedih dan marah. Namun kasihNya yang begitu besar melampaui emosi tersebut. Justru Dia hadir untuk membersihkan semua kejahatan dosa manusia melalui penderitaan yang Ia korbankan.
Saudara-saudariku, tindakan kemarahan Yesus di Bait Allah sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa rumah doa batin dan hidup kita telah tercemar oleh dosa dan perlu untuk dimurnikan, dirombak kembali. Hanya karena kita sibuk dengan urusan duniawi hingga kita lupa merawat ‘rumah doa’ kita sendiri. Seperti Yesus mendapat tantangan dan kecaman dari banyak orang karena aksi ‘menyucikan’ Bait Allah, demikian juga usaha kita untuk memurnikan hati, pikiran dan hidup kita merupakan usaha yang tidak mudah. Namun saya yakin, bahwa ada pula orang-orang yang menerimanya dan menghayati ‘teguran Yesus’ ini sebagai sebuah jalan pertobatan. Mari kita kecam segala hal yang telah mencemari hati, pikiran dan hidup kita serta menyadari perlunya sikap tegas dalam tobat, untuk menyingkirkan semua itu dari kehidupan kita. Biarkan hati dan pikiran kita kembali menjadi Bait Allah yang suci, tempat Allah hadir dan menguasai seluruh kehidupan kita, sehingga makin suci juga hidup kita. Lebih dari itu, saat Tuhan hadir dan berkuasa penuh dalam diri kita, maka akan tersedia berkat melimpah yang akan mengiringi perjuangan hidup kita seturut dengan kehendakNya. Tuhan memberkati. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa maha pengasih, penuh hormat kami kenangkan Bunda Putera-Mu. Terimalah kiranya persembahan ini dan limpahkanlah rahmat-Mu kepada kami, sehingga kami sendiri pun mempersembahkan diri seutuhnya kepada-Mu. Demi Kristus,…
ANTIFON KOMUNI – Luk 1:49
Besarlah perbuatan Yang Mahakuasa bagiku, dan kuduslah nama-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa seluruh umat manusia, santapan surgawi telah kami terima dengan penuh rasa syukur pada peringatan Santa Perawan Maria. Maka kami mohon, perkenankanlah kami kelak mengambil bagian dalam perjamuan abadi di surga. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Jumat 21 November 2025 oleh Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang IndonesiaUnduh
Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
Diperingati tanggal 21 November

Ketika usianya baru tiga tahun, Santa Perawan Maria dibawa oleh kedua orangtuanya, St. Yoakim dan St. Anna, ke Bait Allah di Yerusalem. Seluruh hidup Maria dipersembahkan kepada Allah. Tuhan telah memilih Maria untuk menjadi Bunda dari Putera-Nya, Yesus. Santa Maria gembira dapat mulai melayani Tuhan di Bait Suci. Dan St. Yoakim serta St. Anna juga merasa bahagia dapat mempersembahkan puteri kecilnya yang kudus kepada Tuhan. Mereka percaya bahwa Tuhan telah mengirimkan Maria kepada mereka.
Di Bait Allah, Imam Besar menerima kanak-kanak Maria. Ia akan ditempatkan di antara para gadis yang dipersembahkan bagi kepentingan doa dan pelayanan Bait Suci. Imam Besar mencium serta memberkati kanak-kanak suci itu, ia tahu bahwa Tuhan telah merancangkan suatu hal besar baginya. Kanak-kanak Maria tidak menangis atau pun merengek dan kembali kepada orangtuanya. Ia datang dengan amat girangnya ke altar sehingga semua orang yang ada di Bait Allah jatuh hati kepadanya.
St. Yoakim dan St. Anna pulang kembali ke rumah mereka. Mereka memuliakan Tuhan oleh karena puteri mereka terberkati. Maria tetap tinggal di Bait Allah, di mana ia tumbuh dewasa dalam kekudusan. Maria melewatkan hari-harinya dengan membaca Kitab Suci, berdoa serta melayani para imam di Bait Suci. Ia menenun kain halus serta menjahitnya menjadi baju-baju yang indah. Maria dikasihi oleh para gadis yang lain sebab ia amat lembut hati. Maria berusaha untuk melakukan semua kewajibannya dengan sebaik-baiknya agar dapat menyenangkan hati Tuhan. Maria bertumbuh dalam rahmat Tuhan sehingga semakin nyatalah kemuliaan Tuhan.
No Comments