Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta, Dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian edisi Kamis, 28 Januari 2021.
Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, bagi anda yang hidup di daerah perkotaan dan mengenal listrik sejak dini, mungkin tidak terlalu familiar dengan lampu pelita, atau lilin penerang saat malam tiba. Namun, bagi anda yang hidup di daerah yang belum terjangkau listrik atau sudah tersambung dengan listrik tapi frekuensi menyala dan padamnya seimbang, tentu cukup paham pentingnya pelita atau lilin sebagai penerang.
Mari kita membayangkan saja, saat listrik padam pada malam hari, lalu kita menyalakan pelita atau lilin. Selanjutnya dimana kita letakkan pelita atau lilin itu: di bawah kolong tempat tidur atau di bawah kolong meja? Hanya orang bodoh yang melakukannya. Tentu saja, kita akan meletakkan pelita atau lilin itu di tempat yang tinggi sehingga mampu menerangi semua.
Saudara-saudari yang terkasih, perumpamaan tentang pelita adalah gambaran kehidupan kita. Orang yang menyalakan lilin atau pelita dan menempatkannya di bawah kolong adalah orang yang hanya hidup untuk melayani diri sendiri, melayani hasrat pribadinya, melayani nafsu keinginannya saja, orang yang hanya peduli dan memikirkan dirinya sendiri saja, menjadikan dirinya tertutup, terbatas pada kolong hidupnya yang gelap. Orang yang demikian mengalami kekosongan roh. Orang ini memilih untuk menutup diri akan kehilangan kesempatan untuk mengalami betapa manis dan indahnya kasih Kristus.
Sebaliknya, orang yang meletakkan lilin atau pelita di tempat yang tinggi adalah orang-orang yang menempatkan Kristus sang terang sebagai prioritas utama, yang hidupnya digerakkan oleh roh, untuk bertindak dan berperilaku seperti Kristus, hidup dalam Kristus, dan mencintai seperti Kristus mencintai. Menjadikan Kristus sebagai prioritas juga berarti membiarkan diri kita menjadi terang dan berkat, terutama bagi orang-orang yang masih berjalan dalam kegelapan.
Sebab siapa yang mempunyai Kristus dalam hidupnya, kepadanya akan diberi rahmat bagi dirinya dan orang lain, dan siapa yang tidak mempunyai Kristus, hanya akan menjadikan dirinya terbelenggu dan menjadi budak dirinya sendiri.
Saudara-saudariku, mari kita sejenak merenung. Apakah kita sudah menjadikan Kristus sebagai prioritas hidup kita? Kalau belum, jangan kuatir, masih ada kesempatan untuk terus menerus memperbarui diri dan memutar setir kehidupan kita menuju arah yang benar dan tepat bagi hidup kita.
Semoga Allah memberkati usaha dan perjuangan hidup kita dalam upaya menjadikan Kristus sebagai prioritas hidup kita. melalui berkatNya yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa kami, sumber segala kebenaran, Santo Tomas menjadi terkenal karena pengabdian nya kepada-Mu dalam mendalami kebenaran iman berkat bantuan-Mu. Dampingilah Gereja-Mu dalam melaksanakan tugasnya, dan doronglah kami agar dapat mengabdi tanpa pamrih, selain agar dekat dengan-Mu sert menikmati kedamaian-Mu Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Mat: 20: 28
Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia
DOA PENUTUB
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kebenaran sejati, bagi kebanyakan umat-Mu usaha penyelaman iman Santo Tomas membuka sumber pengertian yang melimpah. Kami telah menimba dari sumber kehidupan kekal, agar memperoleh penghiburan dalam Roh-Mu. Ajarilah kami melihat ke depan, mencari jalan menuji kemuliaan-Mu, serta menemukan dan melaksanakan yang bernilai tetap Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
No Comments