Hai orang yang rendah hati, lihatlah dan bersukacitalah! Hai kalian yang mencari Allah, hidupkan kembali hatimu! Sebab Tuhan mendengarkan kaum miskin, dan tak memandang hina mereka yang ada dalam tahanan.
PENGANTAR:
Sepanjang sejarah Tuhan membimbing manusia, kota, dan bangsa, tanpa melupakan kenyataan hidup insani. Di mana pe nindasan, kelaliman, pembunuhan merajalela, Tuhan turun tangan dan mengajak bertobat. Tetapi tidak setiap orang me lihat karya agung Tuhan itu.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Engkau telah menunjukkan daya kekuatan yang mampu memberi pertolongan, ialah Yesus, Musa Baru.Kami mohon, semoga Dia berkenan mengarahkan hidup kami ke arah kebaikan dan membimbing kami masuk ke dalam kedamaian-Mu. Sebab Dialah Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 2:1-15a
“Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya.”
Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter. Lalu ia meletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi Sungai Nil. Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan bayi itu. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di Sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai. Maka terlihatlah oleh puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu. Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya. Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis, maka ibalah hatinya dan ia berkata, “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Lalu bertanyalah kakak bayi itu kepada puteri Firaun, “Maukah Tuan Puteri agar kupanggil seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui bayi itu bagi Tuan Puteri?” Sahut puteri Firaun kepadanya, “Baiklah!” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu, “Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia. Ketika anak itu sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun. Ia diangkat anak oleh puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, “Aku telah menarik dia dari air.” Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka. Lalu dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana-sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keesokan harinya Musa keluar lagi, dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah, “Mengapa kaupukul temanmu itu?” Jawab orang itu, “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya, “Tentulah peristiwa itu telah ketahuan.” Ketika Firaun mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAAN: Mazmur 69:3.14.30-31.33-34
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah, biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya S : (Mzm 95:8ab) Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 11:20-24
“Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”
Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincen Suparman SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Injil hari ini sulit untuk difahami. Instruksi Yesus kepada murid-muridnya cukup mengganggu. Ia mencela kota Chorazim dan Betsaida karena menolak untuk percaya kepada-Nya dan bertobat meskipun mereka telah menyaksikan banyak mujizat yang dilakukan oleh Jesus. Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Ia datang bukan untuk membawa damai; sebaliknya, Ia datang untuk membawa pedang. Ia juga mengatakan bahwa Ia datang untuk membuat seorang anak laki-laki melawan ayahnya, seorang anak perempuan melawan ibunya, dan seorang menantu perempuan melawan ibu mertuanya. Saya ingin tahu apakah Ia juga berencana melakukan hal yang sama untuk ayah mertua dan menantu laki-laki?
Saya bertanya-tanya apakah Yesus pernah tergoda untuk mencela kita karena kita tidak mengakui atau menghargai mujizat yang Ia kerjakan dalam hidup kita dan di dunia kita? Sangat mudah untuk menjadi letih dan frustrasi. Apakah kita melihat banyak mujizat yang Yesus kerjakan di dunia dan hidup kita? Apakah kita bahkan menyadari aneka mujizat dalam hidup kita? Apakah kita begitu terbius dengan rutinitas sehari-hari sehingga fikiran, mata, dan hati kita tertutup terhadap banyak keajaiban yang kita terima setiap hari? Jika demikian, betapa menyedihkannya itu! Ada begitu banyak kebaikan dan keindahan dalam diri manusia dan dunia kita. Namun, kita perlu memiliki mata, fikiran, dan hati yang terbuka untuk benar-benar melihat semua kebaikan itu! Bahkan kadang-kadang kita merasa iri melihat kebaikan yang datang dari orang lain. Ini terjadi ketika kita merasa diri paling hebat dan tak bertobat untuk mewujudkan hidup yang lebih produktif.
Hari ini, saya mengundang anda untuk menjaga mata dan hati anda tetap terbuka dan terjaga. Jika anda melakukannya, kemungkinan besar anda akan melihat banyak mujizat kecil dan keindahan yang luar biasa. Sungguh hadiah yang menakjubkan untuk dilihat! Waspada! Marilah kita menjaga martabat hidup kita untuk selalu berjaga-jaga, hidup produktif secara material dan spiritual. Hanya dengan hidup secara tertiblah kita akan mampu memuliakan Tuhan dan melayani sesama. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakudus, berkat anggur roti ini bebaskanlah kami dari dosa dan laksanakanlah kiranya penebusan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 69:14
Aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, pada waktu Engkau berkenan. Demi besarnya kasih setia-Mu jawablah aku dengan pertolongan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, Engkau telah memberi kami pemimpin kehidupan, ialah Yesus, hamba-Mu. Ajarilah kami mengimani sabda-Nya serta menyesuaikan hidup kami akan sabda itu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
Amin