Selasa, 14 Juli 2020 – Hari Biasa Pekan XV

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St Paulus Palembang Indonesia

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 68:33-34

Dengarkanlah,hai orang yang tertindas, bersukacitalah, hai orang-orang yang mencari Allah, semoga hatimu hidupkembali! Sebab Allah mendengarkan kaum miskin, Tuhan tidak memandang hina orang yang berpaut padaNya. 

 

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa:

Allah Bapa kami yang mahakuasa, ajarilah kami mengenaltanda-tanda bahwa Engkau menyampaikan sabdaMu kepada kami. Semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima Roh Kudus, yang menjadi nafas kehidupan kami. Demi yesus Kristus,…..

 

BACAAN PERTAMA: Yesaya 7:1-9

Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”

Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya. Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya. Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya. Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8

Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.

  1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.

  2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.

  3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.

  4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya

S: Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

 

BACAAN INJIL: Matius 11:20-24

“Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu – per cor Maria – Hiduplah hati Yesus melalui Hati Bunda Maria

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, kharakter seorang Kristiani tampak dari caranya bersikap terhadap rahmat-rahmat Allah. Seorang Kristiani sejati biasanya tahu bersyukur atas setiap berkat dan pertolongan dan mujizat dari Allah. Ketika dihadapkan pada rupa-rupa pergumulan hidup, entah cobaan, penderitaan, sakit, ketidakadilan, dan berbagai kemalangan lainnya pun, ia justru memiliki penyerahan diri yang total dan kepercayaan yang tanpa batas untuk mempersembahkan seluruh hidupnya di hadapan Allah.

Tetapi ada pula mereka yang hanya mengaku Kristiani, tetapi hidupnya tidak terarah kepada Allah, tidak tahu bersyukur, lupa diri dan tumpul hati untuk bertobat. Bahkan ketika ia mengalami rahmat demi rahmat dari Allah. Mereka mau dekat dengan Allah karena kewajiban atau demi suatu kebutuhan. Ada yang mengatakan bahwa cinta yang didasarkan pada pemberian, tidak akan pernah bertahan.

Tuhan Yesus melalui sabdaNya hari ini, dengan amat emosional Ia mengecam kota – Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum. Mengapa Tuhan Yesus mengecam mereka? Sebab hati mereka tertutup kepada rahmat keselamatan dari Tuhan, lupa diri dan tumpul hati untuk bertobat.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Yesus mengecam hati orang sombong, hati orang yang degil, hati mereka yang tidak tergerak oleh perbuatan-perbuatan besar Allah. Yesus mengecam mereka yang hidupnya tidak terarah kepada Allah, tidak tahu bersyukur, lupa diri dan tumpul hati untuk bertobat. Kecaman Yesus itu sebenarnya cukup positif, agar orang mau bertobat. Karena dengan pertobatan, orang akan selamat. Dengan bertobat, orang itu menyesali tindakan-tindakannya yang keliru, dan ia kembali kepada jalan kebenaran. Sekali lagi, kecaman Yesus atas kedegilan hati dan kesombongan dimaksudkan agar orang tidak jatuh dalam dosa; agar orang tidak jauh dari Allah.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Melalui SabdaNya hari ini, Tuhan hendak mengubah cara pandang kita. Kecaman Yesus bukan pertama-tama hanya ditujukan kepada mereka yang tinggal di Khorazim, Betsaida dan Kapernaum, namun juga kota-kota lain di mana pun berada yang tidak bertobat. Juga ditujukan kepada kita yang belum atau tidak bertobat. Kita diundang sungguh-sungguh untuk menyadari bahwa menjadi orang katolik saja tidak cukup. Menerima baptisan dan menyandang nama babtis saja tidak cukup. Kita harus melakukan dan mengalami perubahan arah hidup yang jelas dalam proses pertobatan kita, sehingga hidup kita sungguh-sungguh terarah kepada Allah dalam kesaksian hidup harian kita.

Dibutuhkan iman untuk menerima dan percaya kepada Yesus sebagai penyelamat dan percaya akan ajaran-Nya. Siapa pun yang terbuka dan menerima apa yang diajarkan dan diperbuat Yesus akan selamat, sebaliknya mereka yang menolak akan mengalami kebinasaan, karena semakin menjauhi Allah sebagai sumber satu-satunya keselamatan. Kecaman Tuhan Yesus atas Kapernaum, Khorazim, dan Betsaida, hendaknya mengingatkan kita agar bijak dalam bersikap saat mengalami rahmat demi rahmat yang Allah telah dan sedang curahkan; untuk tahu bersyukur, bertobat, berbalik kepada Allah dan hidup terarah kepada Allah.

Mari kita mohon kepada Tuhan sang sumber rahmat itu, agar mencurahkan rahmat pertobatan, agar hidup kita selamat. Mari kita berubah menjadi lebih baik lagi dengan memulai pertobatan yang benar. Semoga kita semakin rendah hati agar kita mewarisi Kerajaan Allah dan mengalami hidup yang dijanjikan Allah.

Tuhan memberkati niat-niat baik kita. Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang mahakudus, ampinilah kiranya dosa-dosa kami, karena kami telah bersatu dengan yesus, PuteraMu, yang telah membela kami dengan sengsara, wafat, dan kebangkitanNya, dan kini menjadi jalan kami menuju kepadaMu. Sebab Dialah …..

ANTIFON KOMUNI – Yes.7:9

Jika kamu tidak percaya, niscaya kamu tidak bertahan.

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa:

Allah Bapa kami di surga, semoga kami mengimani benar-benar Roh Kudus, yang akan membimbing kami di jalan kebenaran. Demi Kristus, ….

No Comments

Leave a Comment