Minggu, 19 Juli 2020 – Hari Minggu Biasa XVI

Fr. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 54:6-8 

Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku akan mempersembaahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.

 

DOA PEMBUKA:

Marilah kita berdoa: Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk bertobat. Semoga kami peka dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Kauberikan itu sehingga kesabaranMu sungguh-sungguh membuahkan perbaikan dan pembaharuan bagi hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putera-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 

 

BACAAN PERTAMA: Kebijaksanaan 12:13.16-19      

“Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.”

Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 86:5-6.9-10.15-16a

Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim

  1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.

  2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!

  3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.

     

BACAAN KEDUA: Roma 8:26-27

“Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya.
S: (Mzm 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

 

BACAAN INJIL: Matius 13:24-30

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.”

Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, “Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu, ‘Seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah hamba-hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia berkata, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.’ Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya kedalam lumbungku!” 

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat cor Jesu, per Cor Maria, hiduplah Hati Yesus, melalui hati Maria,

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Fr. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari minggu biasa ke XVI, minggu, 19 Juli 2020.

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba” (Matius 13:24-30)

Pada hari ini, kita telah mendengarkan mengenai perumpamaan tentang Gandum dan Ilalang. Kedua obyek ini digunakan Yesus sebagai ilustrasi untuk menjelaskan mengenai orang baik dan orang yang tidak baik.

Gandum sebagai ilustrasi tentang orang yang baik, orang yang mengikuti kehendak Allah. Ilalang sebagai ilustrasi tentang orang yang tidak baik dan ladang sebagai gambaran akan dunia. Sedangkan yang mempunyai ladang adalah Tuhan sendiri.

Yesus menaburkan benih gandum di ladang. Benih yang ditaburkan oleh Yesus adalah kita semua yang beriman kepada-Nya. Sedangkan ilalang ditaburkan oleh iblis ditengah gandum yang telah tumbuh. Ilalang sebagai “hama” bagi tumbuh-tumbuhan. Keduanya memiliki bentuk yang sama, sulit untuk dibedakan mana ilalang dan mana gandum. Tetapi keduanya memiliki nilai yang berbeda. Maka, ketika ada hamba-hamba tuan ladang yang ingin mencabuti ilalang itu, dicegah oleh Tuan-Nya. Kalau mereka mencabuti ilalang itu, takutnya gandum akan tercabut juga. Tuhan membiarkan kedua benih itu tumbuh bersama, sampai pada waktu akan menuainya.

Mungkin kalau saya yang mempunyai ladang itu, saya akan mencabuti ilalang sesegera mungkin supaya tidak menggangu pertumbuhan gandum. Berbeda dengan Yesus yang memang sedari awal memiliki ladang itu sendiri. Yesus seolah-olah membiarkan keduanya tumbuh bersama dan beriringan. Justru yang sering “sibuk” ketika melihat gandum dan ilalang tumbuh bersamaan adalah mereka yang merasa dirinya paling baik dan benar.

Yesus sedari awal menaburkan benih yang baik di tengah ladang-Nya, benih yang baik itu adalah kita semua Pertanyaan bagi kita, mengapa Yesus membiarkan Ilalang dan Gandum tumbuh secara bersama sampai waktu menuai tiba? Supaya gandum itu semakin kuat terhadap segala tantangan dan hambatan yang ada. Kalau kita semua adalah benih yang baik, yang ditaburkan oleh Yesus, seberapa kuatkah kita hidup ditengah-tengah himpitan ilalang itu? Apakah kita juga bisa kuat dan bertahan ditengah segala permasalahan yang kita hadapi? Atau kita akan mati karena terhimpit oleh lalang, atau juga kita berkamuflase seperti ilalang supaya kita aman?

Maka, mari kita bersama, sebagai benih yang baik, yang ditaburkan oleh Yesus, tetap selalu bersyukur bahwa kita bisa bertahan ditengah himpitan ilalang itu. Untuk itu, kita bersatu dalam doa dan memohon agar Yesus selalu menyertai kita dalam menghadapi segala permasalahan yang sedang kita hadapi. 

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

 

DOA UMAT:

I : Marilah kita berdoa kepada Bapa, agar kita selalu setia kepadaNya dan bertumbuh menjadi berkat bagi kehidupan, laksana gandum yang baik.

L: Bagi Bapa Suci dan para Uskup. Semoga Bapa Suci, serta para Uskup selalu diterangi oleh Roh Kebijaksanaan-Mu dalam karya pengembalaan mereka sehingga dapat membedakan gandum dengan rumput dan mendukung sekuat tenaga usaha mereka yang mencari kebenaran. Kami mohon…

U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L: Bagi semua orang tua dan pendidik. Semoga para orangtua dan para pendidik semakin menyadari bahwa keyakinan dan teladan hidup mereka lebih berarti bagi perkembangan kaum muda dengan segala persoalan mereka. Kami mohon. 

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L: Bagi mereka yang menderita secara lahir batin. Semoga Sabda-Mu menguatkan mereka yang sedang menderita secara lahir batin sehingga iman mereka diteguhkan, pengharapan mereka dinyalakan, dan kasih mereka dikobarkan untuk selalu berjuang mempersatukan penderitaan  mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Kami mohon…

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L: Bagi kami sendiri. Semoga Allah Bapa memberkati dan meneguhkan perjuangan kita dalam ikut serta menaburkan benih Sabda-Nya di tengah masyarakat. Kami mohon…

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

I: Bapa Yang Mahabaik, Engkau selalu menjaga dan melindungi kami. Keadilan-Mu selalu memberikan kesempatan baru kepada kami. Utuslah Roh-Mu dan ajarilah kami berdoa. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.

U: Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, semoga berkat persembahan roti dan anggur ini, Engkau berkenan menganugerahkan Roh Kudus kepada kami sehingga kami dapat menghasilkan buah-buah pertobatan yang sejati, yaitu cinta kasih kepada-Mu dan sesama. Demi Kritus, Tuhan dan Pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Mzm. 111:4-5

Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberiNya makanan.

 

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah yang penuh kasih, kami bersyukur karena telah Kaukuatkan dengan sakramen cinta kasih-Mu. Semoga meski kami diliputi kelemahan dan dosa, kami tetap tekun memelihara benih-benih kebaikan yang telah Kautanam dalam diri kami sehingga dapat menghasilkan buah yang melimpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

 
 

No Comments

Leave a Comment