Sabtu, 25 Juli 2020 – Pesta Santo Yakobus, Rasul

Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ dari Komunitas Superiorat SCJ Teluk Betung Lampung Indonesia

 
 

ANTIFON PEMBUKA – Lih. Mat. 4:18.21

Ketika berjalan di pantai Danau Galilea, Yesus melihat Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala, dan Yesus memanggil mereka.

 

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, diantara para rasul, santo Yakobuslah yang pertama Kau kuduskan sebagai martir. Semoga umatMu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu, ….

 

BACAAN PERTAMA: II Korintus 4:7-15

“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami.

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

  1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.

  2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

  3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

 

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U: Alleluya, alleluya, alleluya

S: Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

 

BACAAN INJIL: Matius 20:20-28

“Cawan-Ku akan kamu minum”

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH: Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat cor Iesu, – per cor Mariae – Terpujilah Hati Jesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan  saya  Romo  Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Teluk Betung – Lampung – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian –  edisi hari Sabtu – tanggal dua puluh lima – Juli – dua ribu dua puluh – bersamaan dengan Pesta Santo Yakobus Rasul

Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih. Ketika saya membuat renungan ini, situasi dunia sedang dalam keadaan krisis karena pengaruh pendemi virus korana yang menyerang seluruh bangsa di dunia. Virus yang melanda dunia tidak membedakan apapun tingkat kehidupan dalam masyaratkat. Tidak ada lagi orang kaya, orang miskin, orang berpangkat, rakyat biasa atau pejabat, terpelajar atau bodong, semua menjadi ancaman tanpa pandang bulu. Menghancurkan ketenangan dan kemapanan, menyerang orang sombong dan orang baik, tidak membedakan siapapun. Atau situasi yang dialami oleh umat manusia di dunia, takut, kuatir dan gelisah. Membawa semua orang takut terkena wabah dan akhirnya mati. Anjuran untuk ‘tinggal dirumah, stay at home, bahkan ‘lock down atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)” adalah cara ampuh yang menjadi kebijaksanaan pemerintah untuk mencegah penular virus ini dimasyakat. Anjuran untuk menjaga diri dalam disiplin diri lewat cuci tangan, immunasi diri, pakai masker dan social distanching adalah wajib manjadi sikap batin setian warga negara. Disiplin diri atau ‘bandel’ hukumannya adalah mati, tertular virus.

Dalam situasi krisis seperti ini, di masyarakat Indonesia masih saja ada sekolompok oknum yang tetap bertingkah memanfaatkan situasi ini untuk ambisi politiknya sendiri dan kelompok. Mereka tidak bergandeng tangan dengan pemerintah, bahkan sebaliknya menjadi kelompok yang beroposisi dengan pemarintah. Mereka memprovokasi masyarakat, membuat berita hoax dan ‘menjegali’ langkah pemerintah dengan suara-suara sumbang dari tokoh mereka. Kritik dan suara ‘lambe turah’ didengungkan dimana-mana, lebih lewat suara medsos. Tujuan mereka, menjungkir-balikan pemerintah yang sedang berkuasa, dan mengambil alih kuasa yang sedang berjuang melawan pandemi virus ini. Kejam dan tak manusiawi…

Para pendengar resi yang bahagia. Ambisi orang yang ingin berkuasa, bukanlah cerita baru, sejak jaman Jesus keinginan itu dimanfaatkan oleh setiap orang. Bahkan orang yang secara dipilih menjadi murid Kristus pun mempunyai keingan yang sama. Kedudukan, jabatan dan kuasa diminta oleh kedua murid Jesus, oleh anak-anak Zebedius lewat ibunya. Permintaan itu menimbulkan kemarahan sepuluh murid yang lain, yang sebenarnya tidak beda alasan dalam hati mereka semua. Kuasa, jabatan, gengsi dan orang penting dalam kedudukan di masyarakat, kelak kalau Jesus menjadi raja dunia. Aneh tapi nyata, tetapi itulah yang terjadi. Sifat asil manusia sebagai manusia, keinginan itu tidak bisa ditolak dari hati nurani mereka, dari martabatnya sebagai manusia.

Lewat peristiwa itu, Jesus mengajarkan ajaran baru bagaimana kepada para murid, kelak kalau mereka harus menjadi pemimpin yang sejati. Saya akan kutip satu kata dari pesan yang banyak, bisa kita renungkan dengan sabda ini. Sabda Jesus: “dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia  datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat 20:27-28).

Pendengar Resi yang terkasih. Tuhan Yesus memperkenalkan konsep pemimpin yang indah dan mempesona sebagai pemimpin yang rela merendahkan diri dan rela menderita. Pemimpin yang rela menjadi pelayan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Siapakah yang sanggup menjalani konsep ini? Yesus sanggup. Dan Yesus memerintahkan para murid untuk meneladani Dia. Inilah konsep pemimpin yang sejati. Pemimpin seharusnya rela menjadi pelayan. Siapa yang mau menjadi terbesar harus rela menjadi yang terkecil. Siapa mau takhta tertinggi, dia harus rela turun ke tempat yang paling bawah.

Yesus Kristus menjadi contoh bagi semua pemimpin. Dia bukan saja rela merendahkan diri, Dia bahkan rela menjadi pelayan yang mengorbankan nyawa-Nya bagi orang banyak. Inilah teladan pemimpin yang sejati. Dia rela mati bagi orang-orang yang dipimpin-Nya. Siapakah yang berhak mengajar seperti yang Yesus telah ajarkan? Tidak seorang pun kecuali Yesus. Semua hanya bisa mengajarkan, tetapi Yesus memberi teladan. Takhta-Nya di surga, tetapi Dia rela dimatikan di Golgota. Takhta-Nya mengatasi para malaikat, tetapi Dia rela terkutuk di atas kayu salib. Tidak ada teladan sejati seorang pemimpin kecuali Yesus. Dialah teladan terbesar sepanjang sejarah. Dialah pemimpin teragung sepanjang sejarah karena Dia rela merendahkan diri dan taat sampai mati.

Para pendengar Resi yang terkasih. Inilah panggilan hidup kita yang sejati. Teladan yang harus kita contoh dari sang Guru adalah kerelaan untuk menjadi hamba. Seorang pemimpin dipanggil untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Para pemimpin harus rela menjadi rendah. Para pemimpin harus rela menjadi hamba. Alangkah indahnya bila semua orang rela menjadi pelayan bagi yang lain. Inilah rancangan Tuhan di dalam Kerajaan-Nya. Kerajaan-Nya dipimpin oleh seorang raja yang rela melayani dan berkorban mati di kayu salib. Siapa yang ingin menjadi pemimpin, dia harus menjadi yang paling rela berkorban dan yang paling rela melayani.

Syarat batin yang utama adalah kerendahan hati, mematikan nafsu daging yang semakin meraja dihati orang modern. Gantilah semua itu Hati Kudus Jesus menjadi sumber kekuatan dalam batin kita. Kita mohon rahmat khusus untuk hal ini, supaya kita bisa dan bernai menjadi rendah hati dan lemah lembut, Marilah berdoa bersama, Jadikahlah Hatiku seperti Hatimu. Dan semoga Hatinya meraja ditengah-tengah kita. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahaluhur dan mahakuasa, sucikanlah kami berkat sengsara PuteraMu. Semoga kami sanggup mempersembahkan kurban yang berkenan di hatiMu pada pesta Rasul Santo Yakobus. Dialah yang pertama diantara para rasul yang minum dari piala Kristus.

 

ANTIFON KOMUNI  –  Lih. Mat. 20:22-23

Mereka minum dari pialas Tuhan dan menjadi sahabat Allah.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, dengan gembira kami sambut anugerahMu. Kami mohon, lindungilah kami selalu berkat doa restu santo Yakobus. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

 

No Comments

Leave a Comment