Kamis, 30 Juli 2020 – Hari Biasa Pekan XVII

Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta Indonesia

 
 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  –  Kel. 40:37

Selama mengembara itu pada siang hari awan Tuhan berada di atas kemah suci, dan pada malam hari terdapat api di dalam awan itu.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami ini seutuhnya Engkaulah yang memberi, hidup kami berada di tanganMu. Semoga la,i Kaujadikan orang-orang yang selalu dengan penuh patuh setia memperhatikan kebahagiaan sesama. Demi yesus Kristus, ….

 

BACAAN PERTAMA: Yeremia 18:1-6

“Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku.” 

Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Pergilah segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan sabda-Ku kepadamu.” Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana yang sedang dibuatnya dari tanah liat itu rusak di tangannya, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut keinginannya. Kemudian bersabdalah Tuhan kepadaku, “Masakan Aku tidak bertindak terhadap kalian seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku, hai kaum Israel!

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 146:2abc.2d-4.5.6

Ref. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.

  1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

  2. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak – manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksud hatinya.

  3. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

 

Bait Pengantar Injil

U: Alleluya
S: (Kis 16:14b)  Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

 

BACAAN INJIL: Matius 13:47-53

“Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendahraannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH: Rm. Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ

Vivar Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Semakin Beriman, Semakin Berbuat Kasih

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Surga dan siapa yang boleh masuk ke dalamnya. Yesus menggunakan perumpamaan tentang pukat, sebuah jarring yang besar dan panjang, yang dilabuhkan di laut. Pukat ini mengumpulkan berbagai jenis ikan. Dan setelah penuh, sang nelayan menyeret pukat itu, lalu memilah mana ikan yang baik dan mana yang buruk. ikan yang baik akan diambil, dan ikan yang buruk akan dibuang. Dan dengan tegas Yesus menyatakan bahwa hal seperti itulah yang akan terjadi di akhir zaman, di mana orang-orang baik atau benar akan dipisahkan dari orang-orang jahat. Yang benar berhak masuk ke dalam Kerajaan Surga, yang jahat akan dicampakkan ke dalam dapur api.

Dari perumpamaan ini kita tahu bahwa orang yang berhak masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah orang-orang yang baik. Oleh karena itu, kalau kita berharap untuk masuk ke dalam kerajaan Surga, kita pun harus berusaha menjadi orang baik di dalam hidup kita saat ini. Inilah sebuah prasyarat yang tak bisa ditawar-tawar.

Lantas, apa kriteria utama menjadi orang baik itu? Sejak kecil kita sudah banyak diajarkan oleh orangtua, guru agama, maupun para pemuka agama tentang bagaimana menjadi seorang yang baik. Namun semua itu dirangkum oleh Yesus ketika Ia ditanya oleh seorang tentang hukum yang paling utama, yakni Hukum Kasih, yang mengandung dua unsur utama: Kasih Kepada Allah, dan kasih kepada sesama. Inilah kriteria utama hidup baik.

Sebagai umat beriman, mari kita semakin mengasihi Allah dengan menjalankan perintah dan kehendak-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan di saat yang sama, kita pun mau saling mengasihi dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat kepada sesama kita. Semakin beriman pada Allah, semakin berbuat kasih kepada sesama.

 

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang mahakuasa, persatukanlah kami di dalam kerajaanMu di sekitar altar ini. Maka kini silahkanlah mulai melaksanakan janjiMu. demi Kristus, …

 

ANTIFON KOMUNI  –  Mat. 13:52

Tiap-tiap ahli Taurat yang terpelajar dalam kerajaan Allah seumpama bapa yang mengeluarkan perbendaharaannya, harta-hartanya yang baru dan yang lama.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami mohon Kauajar tentang Kitab Suci serta Kauberi daya semangat Yesus, saudara kami, agar dapat menjadi orang-orang yang saling menaruh cinta kasih dan saling memperhatikan sebagai saudara se-bapa. Demi Kristus, ….

 

No Comments

Leave a Comment