Rabu, 29 Juli 2020 – Pesta. St. Marta, Maria, dan Lazarus Menjamu Tuhan

Dakon Marius Ari Saputra SCJ dari Komunitas St. Petrus Kenten Palembang

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  –  Luk. 10:38

Yesus memasuki sebuah dusun, dan seorang wanita bernama Marta menyambutNya dalam rumahNya.

 

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah bapa yang kekal dan kuasa, Putera-Mu telah sudi bertamu di rumah St. Marta, semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri sesama agar kelak kamipun dapat masuk ke dalam kediaman surgawi. Demi yesus Kristus, PuteraMu,…

 

BACAAN PERTAMA: I Yohanes 4:7-16

“Allah adalah kasih.”

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11

Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. 

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3.Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya
S: Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.

 

BACAAN INJIL: Lukas 10:38-42

“Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.”

Sekali peristiwa dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, tibalah Yesus di sebuah kampung. Seorang wanita yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, tetapi Marta sibuk sekali melayani. Marta mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku!” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH: Diakon Marius Ari Saputra SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae, Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui hati Maria. 

Sahabat Dehonian terkasih, Salam jumpa dengan saya, Fr. Marius Ari Saputra SCJ dalam Renungan Singkat Dehonian edisi Rabu, 29 Juli 2020 secara khusus bersama Kongregasi SCJ kita merayakan ‘pesta Marta, Maria, dan Lazarus menjamu Tuhan’.

Sahabat Hati Kudus yang terkasih, dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tidak asing dengan istilah bersungut-sungut atau dalam bahasa jawa biasa disebut ngedumel, yaitu menyimpan perasaan tidak enaknya dalam diri sendiri dan itu akan menjadi beban pikiran baginya. Misalnya, ketika seseorang mendapat tugas berat, ia sebenarnya bergumul dalam hati bahkan keberatan, tetapi ia tidak berani mengungkapkannya. Orang yang demikian biasanya akan bekerja tidak sepenuh hati atau setengah hati saja.

Dalam perikop yang baru saja kita dengarkan hari ini, kita menyaksikan Marta yang sebetulnya memiliki kegelisahan hati, ngedumel, tetapi Marta tidak terbelenggu oleh sikap ngedumel itu. Marta berani mengungkapkan isi hatinya. Marta mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku!” Ungkapan Marta kepada Yesus ini menyingkapkan sebuah suasana keterbukaan hati yang telah terbangun di antara anggota keluarga itu dan juga dengan Yesus. Dengan kata lain, ada kedekatan relasional dalam keluarga itu.

Sahabat yang terkasih, keterbukaan hati merupakan pokok keutamaan dan kunci untuk membangun komunitas persaudaraan sejati. Inilah poin pertama yang boleh kita petik dari sikap Marta yang berani mengungkapkan isi hatinya secara jujur.

Butir kedua yang dapat kita petik dari sabda Tuhan hari ini adalah membuka diri untuk mendengarkan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Apa yang dikehendaki Tuhan dalam diri kita. Seringkali kita menjadi seperti Marta yang terlalu sibuk dengan banyak perkara dan sampai sampai melupakan hal yang utama. Dalam perikop ini dikatakan dengan sangat jelas: “Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, tetapi Marta sibuk sekali melayani” (Luk 10:39). Ungkapan yang perlu untuk digaris bawahi ialah Marta SIBUK SEKALI. Ungkapan perbandingan yang dipakai adalah superlatif: SIBUK SEKALI. Istilah ini menunjukkan bahwa Marta tidak memiliki banyak waktu untuk bertemu dengan Tuhan karena disibukkan oleh banyak perkara yang tidak begitu penting. Maka, Yesus mengingatkan Marta: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Apa maksud perkataan Yesus ini? Yesus pertama-tama tidak menganggap bahwa pelayanan yang dilakukan oleh Marta tidak baik. Namun, Yesus mengingatkan Marta agar hidup seimbang: tidak terlalu disibukkan oleh perkara perkara yang tidak penting, melainkan harus memberikan prioritas pada hal yang utama yaitu mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus sendiri. Yesus hadir di tengah keluarga Marta, tetapi bila Marta terlalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang kurang penting dan sebetulnya bisa ditunda, maka kehadiran Yesus itu bisa saja tidak akan memiliki dampak apa-apa terhada dirinya dan keluarganya.

Sahabat yang terkasih, kitapun seringkali disibukkan oleh perkara-perkara kecil yang sebetulnya tidak terlalu penting, bahkan sampai melupakan perkara yang utama. Sabda Tuhan hari ini menginspirasi kita untuk memiliki keseimbangan antara hidup aksi dan kontemplasi kita. Semoga di tengah kesibukan kita, kita masih memiliki waktu untuk bersatu dengan Tuhan dan teguh setia mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan memberkati kita. Amin. 

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahaagung, sumber kehidupan sejati, dalam diri Santa Marta kami muliakan keluhuranMu. Kiranya Engkau berkenan menerima hormat bakti kami, sebagaimana Engkau menerima bukti cinta kasihnya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

 

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 11:27

Marta berkata kepada Yesus, “Engkaulah Kristus, Puetra Allah yang hidup, yang datang ke dunia.”

 

DOA PENUTUP

Allah yang kekal dan kuasa, PuteraMu sudah sudi datang bertamu ke rumah St. marta, maria, dan lazarus. Semoga berkat doa mereka, kami setia melayani Kristus dalam diri sesama kami, supaya kelak kamipun dapat masuk ke dalam kediaman surgawiMu. Demi Yesus Kristus, PuetraMu dan pengantara kami, yang hidup,…

No Comments

Leave a Comment