Minggu, 02 Agustus 2020 – Hari Minggu Biasa XVIII

Rm. Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ dari Komunitas SCJ Pondok Christofel Jambi – Indonesia

ANTIFON PEMBUKA  –  Mzm. 70:2,6

Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hambaMu. Engkaulah penolong dan pembebasku; Tuhan janganlag berlambat.

 

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah bapa yang Maha Pengasih, Kami bersyukur karena setiap orang yang berkekurangan Kauberi anugerah dan yang lapar Kauberi makan. Ajarilah kami untuk menimba dari semangat Ekaristi ini dengan berani berbagi berkat kepada sesama kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PuteraMu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

 

BACAAN PERTAMA: Yesaya 55:1-3

“Terimalah dan makanlah!”

Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu semua yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar. Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan memberi upah jerih payahmu kau belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:8-9.15-16.17-18

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

  1.  Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

  2. Mata sekalian orang menanti-nantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau membuka tangan-Mu dan berkenan mengenyangkan segala yang hidup.

  3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya; pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

 

BACAAN KEDUA: Roma 8:35.37-39

“Tidak ada suatu makhluk pun dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam diri Kristus.”

Saudara-saudara, siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah, atau sesuatu makhluk lain mana pun tidak akan memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: (Mat 4:4b) Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

 

BACAAN INJIL: Matius 14:13-21

“Mereka semuanya makan sampai kenyang.”

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya, dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada Yesus dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Tidak perlu mereka pergi! Kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari!” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikannya kepada murid-murid-Nya. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, ada dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak-anak.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ

“Vivat cor Iesu, per cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.”

Para pendengar resi dimanapun Anda berada, semoga kuasa Hati Tuhan Yesus Kristus memenuhi hati kita sekalian. Dalam semangat kenormalan baru, mari kita tetap waspada terhadap cara hidup yang kurang sehat dan bersih. Mari kita bangun kebiasaan baru yang menciptakan rasa aman dan tenang satu sama lain.

Pernahkah Anda dihadapkan pada situasi dimana anda merasa terlalu capek untuk mengurusi orang lain? Atau saat dimana tidak tahu harus berbuat apa untuk menyelesaikan suatu masalah? Intinya ingin keluar dari beragam situasi dan lebih memilih untuk mengurus diri sendiri?

Memang kesannya cara mudah kita keluar dari persoalan ialah dengan menghindari persoalan itu. Tetapi rupanya Tuhan Yesus tidak sependapat dengan cara tersebut. Kita dengarkan tadi ketika ribuan orang yang mengikuti Yesus belum makan malam, para murid mengusulkan agar orang-orang itu disuruh pergi. Dengan demikian para murid tidak berurusan dengan orang banyak lagi. Soal makan dimana, caranya bagaimana, itu bukan urusan mereka. Malam itu saatnya untuk mengurus diri sendiri. Benar-benar praktis bukan?

Hal yang mengagetkan para murid ketika Yesus mengatakan “Kamu harus memberi mereka makan!” Perkataan tersebut merupakan tamparan keras. Mengapa? Orang banyak itu datang kepada Yesus dan menyerahkan diri kepada Kristus. Lalu setelah mereka bersua dengan Yesus dan mendapat pengajaran, dilepaskan begitu saja oleh para murid. Tuhan Yesus meminta agar pelayanannya itu dilanjutkan dan secara kontinyu ditemani bahkan dipastikan mereka yang datang kepadanya pulang dalam keadaan baik dan aman.

Tak jarang saya menjumpai kelompok yang menyelenggarakan suatu kegiatan rohani akbar. Kelompok ini mengukur kesuksesan kegiatan ketika banyak orang berkumpul dan bersukaria dalam acara. Bisa dikatakan: itulah kepuasannya. Untuk mengatakan kegiatan itu berhasil, terberkati dan sukses maka orang banyak yang terkumpul semacam menjadi buktinya.

Saya katakan itu suatu kekeliruan besar!

Orang mengukur suatu kegiatan hanya dari target massa yang bisa dikumpulkan. Saya yakin bila Tuhan Yesus terlibat dalam kepanitian, beliau akan berkata, “Nah kalian sekarang tugasnya ialah memastikan bahwa para peserta pulang dengan arah hidup yang jelas. Kalian mesti menemani para peserta dalam perjuangan mereka. Apakah kalian siap juga menindaklanjuti apa yang sudah kalian ajarkan tadi?”

Saya pernah bertemu juga dengan peserta suatu kegiatan rohani akbar yang ketika bertemu dengan sang pembicara di suatu bandara justru dicuekin dan dipermalukan. “Wah pembicara itu ketika kegiatan dulu terlihat ramah dan penuh perhatian. Tetapi saya menemuinya dalam suatu perjalanan, saya dianggapnya virus yang mengusik perjalanannya. Bahkan ia sepertinya tidak tertarik dengan pengalaman saya pada saat ia memberi materi. Mungkin mereka hanya butuh uang kami dalam acara itu.” Begitu komen orang itu. Tentu ini komen yang menyesakkan dada.

Berapa banyak kali kegiatan yang mengatasnamakan Tuhan Yesus berbuntut seperti itu?

Baik bila kita bersama-sama merenungkan tentang pesan Tuhan Yesus ini dengan fenomena umat digiring untuk menjadi subscriber, umat harus mengelike, umat harus mengeview, umat harus membantu agar gembala, pelayan-pelayannya popular, umat dapat menyumbangkan hartanya untuk kepentingan karya monumental tertentu….

Oleh karena itu Tuhan berani berkata: “Kalian harus memberi mereka makan! Kalian telah memulai bersama ku maka kalian juga harus menyelesaikan bersamaku. Kalian mesti memastikan bahwa mereka tetap hidup dan tidak dilibas oleh serigala dan ancaman dunia!”

Ayo kita bertanggung jawab! Ayo kita jadi Murid Kristus sampai tugas kita selesai! Ayo kita meneladan Kristus bukan separo-separo saja!

Tuhan Yesus murnikanlah hati kami.

Hati Kudus Yesus bantulah kami untuk melayani secara tulus dan total. 

 

DOA UMAT:

I : Ketika orang banyak yang mengikutiNya mulai lapar, tergeraklah Hati Yesus oleh belas kasihan. marilah kita panjatkan doa ke hadapan bapa, semua keprihatinan dan kerinduan saudara dan saudari kita yang dalam kesusahan.

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan Para Imam: Ya Bapa tuntunlah para pemimpin Gereja dalam memperjuangkan kehidupan umat yang penuh cinta kasih dan keadilan, kebenaran, dan harapan, dengan mewartakan Kabar baik dari Tuhan dengan seutuhnya. Marilah kita mohon….

U : Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan 

L : Bagi para pemimpin bangsa di dunia, para ilmuwan, dan ekonom: Ya Bapa, bimbinglah mereka agar dapat bekerja sama dengan tulus dalam menyelsaikan masalah kesenjangan sosial di dunia. Gerakkanlah mereka untuk menolong bangsa-bangsa dengan memulihkan martabat, menegakkan keadilan, dan menjamin perdamaian bagi mereka. Marilah kita mohon..

U : Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan 

L : Bagi mereka yang sakit dan sendirian, bagi yang cacat dan mereka yang patah semangat, bagi mereka yang lapar akan cinta kasih dan penghargaan: Ya Bapa, semoga perhatian dan cinta kasih kami menjadi tanda bagi orang-orang yang menderita bahwa Engkau tidak akan meninggalkan mereka. marilah kita mohon…

U : Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan 

L : Bagi kita di sini: Ya Bapa, ajarilah kami untuk tidak sibuk memikirkan kebutuhan sehari-hari bagi diri sendiri serta keluarga kami, tetapi mau berjuangan untuk selalu mendengarkan SabdaMu dan menerima TubuhMu, khususnya dalam perayaan Ekaristi. Marilah kita mohon..

U : Puaskanlah kelaparan kami akan Dikau, ya Tuhan 

I : Allah Bapa Yang Mahakasih, semoga segala pencobaan dan kesusahan yang kami alami tak pernah memisahkan kami dari kasihMu sendiri yang telah Kau nyatakan kepada kami dalam Diri Yesus Kristus, PuetraMu, Tuhan kami dan Pengantara kami. 

U : Amin

 

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Yang Mahabaik, perkenanlah menerima persembahan roti dan anggur ini. Semoga Engkau juga berkenan mempersatukan persembahan ini dengan kurban PuteraMu sehingga menjadi tanda kelimpahan rezeki dari surga demi kehidupan kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin

 

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 6:35

Akulah roti kehidupan, Sabda Tuhan, siapa yang datang kepadaKu tidak akan lapar lagi, dan siapa yang percaya kepadaKu tidak akan haus lagi.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah bapa Yang Mahamurah, kami bersyukur atas kemurahanMu dalam rupa rezeki surgawi yang telah kami terima ini. Kami mohon semoga kerelaanMu untuk berbagi hidup ini, menggerakkan kami untuk berani mengurbankan diri demi terciptanya kesejahteraan bersama dalam masyarakat kami seraya mengharapkan datangnya KerajaanMu yang Abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan Kami. Amin. 

 
 

1 Comment

  • Oe Mei Ly Agustus 1, 2020 at 3:57 pm

    Bapa, semoga kami juga boleh belajar untuk berbagi berkat kepada sesama.

    Reply

Leave a Comment