Selasa, 04 Agustus 2020 – Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney, Imam

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 132:9

Semoga Imam-Mu berpakaian kesucian, dan umatMu bersorak kegirangan

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh Belaskasih, Engkau sudah memasyurkan St. Yohanes Maria, karena kegiatan pelayanannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doanya dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kritus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Demi Yesus Kristus PuteraMu, ….

BACAAN PERTAMA: Yeremia 30:1-2.12-15.18-22

Tuhan bersabda kepada Yeremia demikian, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel, ‘Tulislah segala perkataan yang telah Kusabdakan kepadamu dalam sebuah kitab’.” Beginilah sabda Tuhan tentang Israel, “Penyakitmu sangat parah, lukamu tak tersembuhkan! Tiada orang yang membela hakmu, tiada obat untuk bisulmu, tiada kesembuhan lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dan dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak dan besarlah jumlah dosamu! Mengapa engkau berteriak karena penyakitmu? Mengapa engkau mengaduh karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dan dosamu besar jumlahnya, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.” Dan beginilah sabda Tuhan selanjutnya, “Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengaasihani tempat-tempat tinggalnya. Kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan purinya akan berdiri di tempatnya yang asli. Nyanyian syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku akan membuat mereka berlipatganda, dan mereka tidak akan berkurang lagi. Aku akan membuat mereka dipermuliakan, dan mereka tidak akan dihina lagi. Anak-anak mereka akan menjadi seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku. Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri. Dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka. Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku. Sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku?” demikianlah firman Tuhan. Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 102:16-18.19-21.29.22-23

Ref. Tuhan akan membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan.

  1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.

  2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

  3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. Supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

BAIT PENGANTAR INJIL

U: Alleluya
S: Rabi, Engkau Anak Allah, Engkaulah raja Israel. Alleluya.

BACAAN INJIL: Matius 15:1-2, 10-14

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mereka berkata, “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.” Yesus lalu memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” Maka datanglah para murid dan bertanya kepada Yesus, “Tahukah Engkau bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang Farisi?” Tetapi Yesus menjawab, “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, akan dicabut sampai akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka itu orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang.”

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ.

Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui hati Maria…

 

Sahabat yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Selasa, 4 Agustus 2020, Masa Biasa Pekan ke 18, Hari ini juga peringatan santo Yohanes Maria Vianney, Imam.
Tema Resi kita kali ini adalah: “Mengutamakan yang utama”

Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini.

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudari-saudaraku, sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus. Bacaan Injil yang baru saja kita dengar mengungkapkan, bagaimana orang-orang Farisi mengkritik Yesus karena murid-murid-Nya makan tanpa membasuh tangan terlebih dahulu, seperti adat istiadat Yahudi. Kritikan orang-orang Farisi ini menjadi kesempatan bagi Yesus untuk memberikan pengajaranNya. Yang utama bukanlah perbuatan lahiriah dalam melaksakan hukum tetapi kesadaran batiniah, dari hati nurani dan akal budi. Yesus bersabda, “Dengarkan dan camkanlah, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”
Lalu apa yang bisa kita pelajari dari Sabda Tuhan Hari ini? Saya menawarkan 2 hal saja.

  1. Sabda / Firman dan kehendak Tuhan lah yang utama. Orang-orang Farisi justru sebaliknya mereka lebih mengutamakan adat istiadat dan hukum tambahan yang mereka ciptakan sendiri untuk melengkapi hukum taurat yang berisi sabda Tuhan. Meskipun orang Farisi menggunakan tradisi mereka sebagai sesuatu yang benar, faktanya tradisi mereka sendiri sering kali bertentangan dengan hukum Allah. Maka menurut Yesus, makanan yang dimakan dengan menggunakan tangan yang tidak dicuci tidak mempengaruhi kerohanian seseorang. Namun apa yang keluar dari mulut seseorang, itu yang justru bisa menajiskan orang. Perkataan yang menunjukkan kehidupan batinnya kedalaman hati seseorang. Kedalaman hati yang senantiasa memandang Allah beserta firman dan kehendakNya lah yang utama dalam hidup kita.

  2. Bukan tindakan lahiriah yang utama tetapi tindakan batiniahlah yang utama. Karena tindakan lahiriah seringkali bukan merupakan perwujudan yang batiniah. Tampilan fisik tidak menentukan jati diri kita, karena yang terutama adalah hati. Yesus menegur keras orang Farisi dan ahli Taurat yang sangat mengedepankan aspek lahiriah. Sering kali doa yang dipanjatkan seperti mesin otomatis yang keluar dari mulut kita tanpa adanya kesungguhan hati karena sudah menjadi rutinitas. Hal itu sering terjadi dalam ritual peribadahan. Misalnya, orang mengucapkan kata-kata dalam doa, dalam tata liturgi tanpa menghayati apa maknanya.

Sahabat-sahabatku, saudari-sauadar yang mencintai Sabda Tuhan, marilah kita senantiasa mengasah hati nurani kita, akal budi kita agar selalu selaras dengan kehendak Tuhan yang diungkapkan melalui Fiman-firman yang kita dengar atau kita baca. Mari kita selaraskan tindakan lahiriah kita dengan hati nurani kita dan kita ungkapkan kata-kata yang bijak, penuh cinta dan pengharapan serta pengampunan. Sehingga banyak orang akan terselamatkan. Mari kita hindari kata-kata penuh kebencian, fitnah, hoax, yang bisa membawa orang ke dalam jurang kehancuran.

Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita. Amin

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Tuhan memberkati.. Berkah Dalem..

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang kekal mahakuasa, ulurkanlah tanganMu dan berkatilah roti anggur ini yang kami hunjukkan untuk mengenangkan Santo Yohanes Maria. Limpahkanlah kemurahan hati-Mu atas kami, sebagaimana para kudusMu Kaumuliakan berkat ibadat bahagia ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI

Dialah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala atas semua hambaNya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya.

DOA PENUTUP

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan maharahim, semoga perjamuan suci ini memberikan kekuatan dan keteguhan ilahikepada kami yang memperingati St. Yohanes Maria imam-Mu. Semoga kami memelihara keutuhan kurnia iman dan menempuh jalan lurus menuju keselamatan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

1 Comment

  • Oe Mei Ly Agustus 3, 2020 at 1:44 pm

    Tuhan, bimbinglah sikap, perkataan dan perbuatan kami sesuai yang Engkau kehendaki. Ampuni kami yang selalu dan sukar untuk benar2 bertobat.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Oe Mei Ly Cancel Reply