Minggu, 30 Agustus 2020 – Hari Minggu Biasa XXII

Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta Indonesia

 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 85:3.5

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik. Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.

 

BACAAN PERTAMA: Yeremia 20:7-9

“Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari.”

Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk. Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru, “Kelaliman! Aniaya!” Sebab firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari. Tetapi apabila aku berpikir, ‘Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya’, maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.

  2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.

  3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.

  4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolong dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.

 

BACAAN PERTAMA: Roma 12:1-2

“Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup.”

Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadahmu yang sejati! Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya.
S: (Ef 1:17-18) Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

 

BACAAN INJIL: Matius 16:21-27

“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya.”

Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!” Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Stefanus Sigit Pranoto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, Setiap pilihan hidup mengandung konsekuensi yakni tanggungjawab yang harus dipikul oleh setiap orang yang memilihnya. Ada tanggungjawab yang terasa berat, ada pula yang terasa ringan. Semua tergantung pada bagaimana kita menjalaninya.

Demikian pula pilihan hidup kita sebagai orang Kristiani memiliki konsekuensi. Ada ragam tanggungjawab yang harus kita jalani. Salah satu tugas yang paling utama adalah turut serta mewartakan Injil di tengah masyarakat. Inilah tugas dan tanggungjawab kita sebagai orang-orang Kristiani, yang tak jarang juga mengandung bermacam resiko.

Yesus, dalam Injil hari ini menyatakan kepada para murid tentang apa yang akan Ia alami: menderita sengsara, dibunuh, dan bangkit. Tiga kata kunci ini kiranya patut menjadi perhatian kita. Yesus sendiri harus mengalami penderitaan dan kematian dalam menjalankan misi-Nya menyelamatkan manusia. Dan akhirnya setelah mengalami itu semua, Ia pun mengalami kebangkitan.

Atas protes yang diajukan oleh Petrus, Yesus juga menegaskan kembali syarat untuk menjadi murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Kembali ditegaskan kepada kita tiga kata kunci penting untuk menjadi pengikut Yesus: menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Yesus. Dengan menyangkal diri, kita mau mengekang keinginan-keinginan pribadi kita dan menyelaraskannya dengan kehendak Allah sendiri. Dengan memikul salib, kita mau menjalankan dengan setia setiap tugas dan tanggungjawab yang seringkali tidak mudah, penuh resiko dan tantangan. Dan di situlah kita menghayati hidup kita sebagai para pengikut Yesus.

Yesus sendiri telah memberi teladan nyata bagaimana melaksanakan tugas perutusan-Nya dengan setia. Maka kita pun dipanggil untuk meneladani-Nya, yakni untuk setia melaksanakan setiap tugas perutusan dan pilihan hidup kita. Dengan demikian, akhirnya kita akan mampu merasakan buahnya yakni kebahagiaan dan sukacita dalam hidup.

Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin  

 

DOA UMAT

I : Tuhan Yesus bersabda, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku”. Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita dengan pengantaraan Yesus, agar kita mampu selalu ikut serta-Nya dalam setiap langkah hidup kita.

L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga Allah Bapa mendampingi dan menuntun langkah para pemimpin Gereja dalam bersaksi sebagai pengikut Yesus yang tulus dengan menyangkal diri dan memanggul salib. Marilah kita mohon: 

U : Tuhan Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

L : Bagi para pejabat pemerintahan: Semoga Allah Bapa Yang Mahabijaksana meneguhkan dan menggerakkan para pejabat pemerintahan untuk selalu berjuang melayani masyarakat sesuai dengan kehendak-Mu. marilah kita mohom.

U : Tuhan Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

L : Bagi para penderita: Semoga Allah Bapa pengasih mendampingi para penderita untuk menerima ajakan Kristus dalam menyangkal diri dan memanggul salib,sehingga mereka menyadari bahwa penderitaan mereka pun menjadi bagian dari jalan untuk setia kepada-Mu.Marilah kita mohon…

U : Tuhan Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

L : Bagi kita semua di sini: Semoga Allah Bapa Mahasetia membimbing kami semua dalam setiaplangkah hidup kami sehingga semakin teguh dan setia dalam mengikuti Kristus dengan menyangkaldiri dan memanggul salib kami masing-masing. Marilah kita mohon…

U : Tuhan Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

I : Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, Engkaulah Tuhan yang penuh kasih dan setia. Dengarkanlah dan kabulkanlah doa-doa kami ini dan perkenankalah kami semakin dijiwai oleh Yesus Kristus,Putera-Mu,Tuhan dan Pengantara kami,

U : Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, kuduskanlah persembahan ini, Semoga karya penyelamatan yang terlaksana dalam sakramen ini, digenapi dalam hidup kami berkat kuasa-Mu.Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

 

ANTIFON KOMUNI  –  Mzm. 31:20

Betapa berlimpah kebaikan-Mu, ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi orang yang takut akan Dikau.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Ya Allah,kami telah Engkau segarkan dengan roti perjamuan surgawi. Kami mohon agar santapan cinta kasih ini meneguhkan hati kami dan mendorong kami untuk melayani Dikau dalam diri saudara-sauadar kami. Sebab, Dialah Tuhan, dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,Allah, sepanjang segala masa. Amin 

No Comments

Leave a Comment