ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Lk 2: 34-35
Simeon berkata kepada Maria, “Anak ini menentukan jatuh bangkitnya banyak orang di Israel. Ia menjadi tanda yang menimbulkan pertentangan. Dan hatimu sendiri akan ditembus dengan pedang.”
PENGANTAR
Menjadi Bunda Penebus adalah suatu kehormatan, suatu anugerah. Te- tapı bagi Bunda Maria bukan tanpa dukaCita. Ia sudah mendengar hal itu ketika bertemu dengan Simeon di kenisah, kemudian tahu iri hati dan kebencian kaum Farisi dan ahli kitab terhadap Putranya. Ia mendengar pula berita sewaktu Putranya ditahan dan sikap orang Yahudi pada hari Jumat Agung. Ia menyaksikan juga perjalanan Putranya ke puncak Kalvari dan penderitaan-Nya di salib. Tak dapat dilukiskan apa yang terjadi di dalam hati seorang ibu dalam suasana demikian. Namun ia tetap pada tugasnya di bawah salib.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kekuatan kami, ketika Putra-Mu ditinggikan di salib, Ibunda-Nya berdiri di situ dan ikut menderita. Semoga kami pun ikut serta dalam sengsara yang diderita Kristus demi keselamatan umat manusia, agar kami dapat ikut serta pula dibangkitkan bersama Dia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Surat kepada Orang Ibrani 5:7-9
“Kristus telah belajar menjadi taat dan menjadi pokok keselamatan abadi.”
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 31:2-3a.3bc-4.5-6.15-16.20
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
-
Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan daku.
-
Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
-
Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
-
Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku.
-
Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya, alleluya
S: Berbahagialah Engkau, Sang Perawan Maria, sebab di bawah salib Tuhan engkau menjadi martir tanpa menumpahkan darahmu
BACAAN INJIL: Yohanes 19:25-27
“Inilah anakmu.” “Inilah ibumu.”
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Kleopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Atau:
No Comments