Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 139:13
Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.
PENGANTAR
Untuk menyalurkan Injil kepada orang lain, perlu disiapkan petugasnya. Perlu pula kita punya perhatian terhadap Injil. Di situlah pertanggungjawahan Paulus atas kegiatan kerasulannya. Kegiatan berlebihan bukanlah cara yang paling baik untuk mengabdi Tuhan, Keterbukaan dan kebersamaan lebih penting daripada nafsu kerja, yang serba hampa.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, berilah kami ketenangan, agar sempat mendengarkan sabda-Mu Semoga kami dapat merasakan cinta kasih-Mu yang melestarikan dan memperbarui manusia dan apa saja. Demi Yesus Kristus Putra-Mu
BACAAN PERTAMA: Galatia (1:13-24)
“Allah berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa.”
Saudara-saudara, kalian tentu telah mendengar tentang hidupku dalam agama Yahudi dulu. Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dalam agama Yahudi itu aku jauh lebih maju dari banyak teman sebaya di antara bangsaku, karena aku sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. Tetapi Allah telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh karena kasih karunia-Nya. Ia berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku, agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa lain. Pada waktu itu sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia. Aku juga tidak pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku. Tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Baru tiga tahun kemudian aku pergi ke Yerusalem untuk menemui Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi rasul-rasul yang lain tak seorang pun yang kulihat, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. Di hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutulis kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi aku tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa orang yang dahulu menganiaya mereka sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 139:1-3.13-14ab.14c-15
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
-
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku Kaumaklumi.
-
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada_mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
-
Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aaku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya
S: Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
BACAAN INJIL: Lukas 10:38-42
“Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik.”
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ
Vivat core Jesu Per Core Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Jumpa lagi dengan saya romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari komunitas SCJ Palembang Indonesia dalam resi renungan singkat dehonian, edisi selasa 6 Oktober 2020. Mari kita dengarkan firman Tuhan dari Injil Lukas 10:38-42.
Maria telah memilih bagian yang paling baik.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Manis hidup kita yang tentukan. Tanpa mengingkari peran rahmat Allah dalam hidup kita, tapi dalam banyak hal rahmat itu mengalir dari sebuah pilihan yang terbaik yang kita pilih dan kita jalani. Tentu kita mempunyai banyak pilihan yang ada dihadapan kita, tetapi tak jarang pada sebuah kesempatan kita diminta untuk memilih satu saja. Kita sangat diharapkan bisa memilih yang terbaik dan tepat dalam hidup kita seperti kisah Maria dan Marta. Kalau dalam injil hari ini Yesus mengatakan pada Marta, Marta engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, pada hal hanya satu hal saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya. Hal ini tidak berarti perkara yang dipikirkan oleh marta tidak perlu, karena yang dipikirkan adalah bagaimana memberi pelayanan yang terbaik pada Yesus dengan menyediakan berbagai hal sebagai sebuah cara menyambut tamu kehormatan. Marta tidak menyadari bahwa dengan memikirkan dan mengerjakan banyak hal untuk melayani Yesus dia justru melupakan Yesus yang sudah ada dihadapannya untuk disambut, diterima dan didengarkan.
Memang tamu datang dengan aneka kepentingan untuk mendatangi kita, ada yang sengaja datang supaya ia menerima pelayanan dari kita. Tetapi dalam konteks relasi Marta, Maria dan Lazarus dengan Yesus kita tahu bahwa mereka adalah sahabat yang sangat dekat. Orang yang datang sebagai sahabat pasti yang paling penting dibutuhkan adalah disambut untuk didengarkan, saling bercerita sehingga persaudaraan dan persahabatan semakin diteguhkan. Makan dan minum adalah bumbunya, tapi dalam persabatan pasti bukan yang utama.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan, Semoga dengan hati dan budi yang terbuka kita bisa dengan tegas membuat pilihan pilihan dalam hidup kita, bisa memilih kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat, bisa memilih kapan waktu untuk keluarga dan kapan waktu untuk bekerja atau bersantai ria, bisa memilih untuk menjadi lebih sabar atau sebaliknya marah tanpa ujung atas kesulitan atau penderitaan kita, bisa memilih untuk senantiasa bersyukur daripada mengeluh setiap hari atas banyak hal yang kurang pada kita, memilih peduli dengan kesehatan kita daripada acuh tak acuh atas pandemic corona yang meraja lela, memilih untuk bisa berserah, percaya daripada membiarkan rasa takut dan kekawatiran yang berlebihan. Memilih untuk bersaudara dengan semua orang atau bersaudara dengan satu atau dua orang. Memilih untuk mendengarkan diri, orang sekitar dan Tuhan daripada mendengar gossip tanpa ada ujung pangkal. Berkat Tuhan menyertai Kita.
DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN
Allah Bapa maha pengasih, limpahilah kiranya kami semangat Yesus Putra Mu. agar dapat saling melayani dan saling menaruh cinta berkat Yesus Putra-Mu, Tuhan dan pengantar kami
ANTIFON KOMUNI – Lukas 11:28
Berbahagialah yang mendengarkan ada Tuhan dan tekun melaksanakannya.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber segala rahmat, kami bersyukur atas rahmat-Mu yang telah kami terima melalui Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami suka menyepi, agar dapat memperhatikan sabda-Mu dan memiliki semangat suci untuk melaksanakannya dengan tekun dalam tingkah laku kami sehari-hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami
No Comments