Senin, 16 November 2020 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. B. Mulyono SCJ dari Komunitas Rumah SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Timur Indonesia

 
 

Audio Resi Dehonian:

ANTIFON KOMUNI –  Lukas 1841.42

Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu? Tuhan, semoga aku melihat Melihatlah! Imannu telah menyelamatkan dikau.

 

PENGANTAR

“Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” tulis Rasul Yohanes kepada gereja-gereja di Asia. “Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula. Berpaling kepada Yesus, mohon belas kasih-Nya membuka mata kita dan memperlihatkan jalan kehidupan baru. Itulah pertobatan yang benar.”

 

DOA PEMBUKAAN

Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, Engkau menghendaki menunjukkan kepada seluruh dunia jalan kedamaian dalam diri Yesus, cahaya segala cahaya. Semoga Dia berkenan mendorong kami, meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang membawakan keselamatan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Wahyu 1:1-4;2:1-5a

“Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!”

Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:1-2.3.4.6

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.

  2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

 

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Alleluya.

S : (Yoh 8:12) Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

 

BACAAN INJIL: Lukas 18:35-43

“Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat.”

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka Yesus berkata, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor IESU Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!

Jumpa lagi Saudara-Saudari, bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Rumah SCJ Jakarta dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian edisi Senin, 16 November 2020.

Saudara-Saudari Terkasih, ada beberapa tokoh yang ditampilkan dalam Injil, yakni: orang buta, orang banyak, dan Yesus sendiri. Apakah relevansinya untuk kita saat ini? Dari interaksi dalam kisah Injil ini kita dapat bertanya diri dan memposisikan diri: aku ini tipe yang berkarakter seperti orang buta atau orang banyak seperti dalam Injil?

Orang buta dan sedang mengemis ini tentu pernah (bisa jadi juga sering) mendengar sosok Pribadi yang sering diperbincangkan orang, yaitu Pribadi Yesus. Yesus yang mengadakan banyak mujizat, mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa; Pribadi yang peduli terhadap kesusahan dan penderitaan orang. Maka orang buta ini juga ikut merindukan keselamatan yang diramalkan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud. Ia menghidupi keyakinan bahwa Penyelamat dari keturunan Daud itu kini sudah hadir; yakni Yesus yang sering ia dengar dari perbincangan banyak orang. Dan ia semakin membulatkan tekadnya “Aku ingin berjumpa dengan Yesus. Aku percaya: Dia juga Penyelamat untuk orang sepertiku ini. Aku orang yang diangap berdosa karena aku buta. Namun Yesusku adalah Juruselamatku juga.” Orang buta ini hidup dalam semangat, dalam iman dan pengharapan yang besar akan Yesus.

Saudara-Saudari Terkasih, Allah selalu punya cara mendengarkan dan menjawab keluh kesah dan kerinduan serta harapan siapapun yang percaya. Perjalanan Yesus menuju Yerikho adalah cara Allah menjawab atau merespon iman orang buta itu. Perhatikan catatan penginjil dalam dialog tadi. Orang banyak mengatakan bahwa yang lewat adalah Yesus orang Nazareth. Bagi orang buta ini, diimani betul bahwa Yesus baginya bukan hanya sebatas “Orang Nazareth”; namun Yesus adalah “Anak Daud” yang berarti ia sungguh mempercayai bahwa Yesus-lah benar-benar Mesias, Penyelamat yang dijanjikan Allah bahwa akan datang dari keturunan Daud itu. Sehingga terjadi dialog yang amat mendalam Yesus dengannya: Yesus bertanya: “Apa yang kaukehendaki Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu jawab Yesus: “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkanmu!” Dan seketika itu juga melihatlah ia.

Saudara-Saudari Terkasih,  Sejauh mana kita masing-masing sungguh percaya dan secara pribadi juga memiliki orientasi seperti orang buta itu: merindukan Yesus pada tataran sisi terdalam batin hidup kita?

Adalah penting juga merenungkan aspek lain dalam diri kita: “Jangan-jangan kita (aku ini) malah bersikap seperti banyak orang yang menjadi penghalang bagi orang lain untuk berjumpa dengan Yesus?”

Saudara-Saudari Terkasih, Seperti dalam Injil, hidup kita bersama ini ditandai oleh beragam sikap, cara berpikir, cara memperlakukan orang lain, cara mengungkapkan iman dan kasih kita. Namun mari kita upayakan bersama apa yang juga dicatat dalam kisah Injil ini: Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah. Ini sangat injili, selaras dengan harapan dan ajaran Yesus, hidup saling penuh cinta kasih. Mari kita dalam hidup bersama ini saling menciptakan budaya kasih agar bersama-sama kita pun dapat melihat setiap kebaikan dalam diri orang lain dan akhirnya hidup penuh rasa syukur memuji-muji Allah. “Tuhan Yesus, buatlah aku melihat!!!”

Berkat Allah Yang Mahakuasa: Bapa…., dan Putera…, dan Roh Kudus. Amin

 

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami di surga, tunjukkanlah kiranya belas kasih-Mu dalam roti anggur ini. yang melambangkan Penyelamat dunia, yaitu Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami

 

ANTIFON KOMUNI – Wahyu 2:4-5

Aku mencela kalian, karena telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sabarlah, betapa dalamnya kalian jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kalian lakukan semula

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur, karena Engkau telah melimpahkan penebusan kepada kami, ialah Yesus Putra Manusia. Ajarilah kami mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya. Sebab Dialah

3 Comments

  • Asty November 15, 2020 at 3:37 pm

    Dengan Iman,percaya kepada Allah dan berani hanya mengandalkan Tuhan,apa yg kita anggap mustahil tidak bagi Allah

    Reply
  • Kartika November 16, 2020 at 3:54 am

    Amin…🙏
    Semoga, dengan keteguhan iman, percaya, dan penuh pengharapan kepada Yesus, dapat memampukan kita (aku) untuk mengatasi segala persoalan hidup. Dan selalu mewartakan kasihNya dengan selalu berusaha berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.
    Terima kasih Romo…🙏

    Reply
  • Ida romora November 16, 2020 at 11:09 am

    Terimakasih romo 🙏🙏🙏

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Ida romora Cancel Reply