Jumat, 04 Desember 2020 – Hari Biasa Pekan I Adven

Rm. Aloisius Yudistira SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai. dan memberi mereka hidup abadi.

 

PENGANTAR

Mendengar orang berbicara tentang orang-orang bisu, tuli, bu ta, tertindas membawa kita memasuki suasana suram penuh penderitaan. Bila orang-orang semacam itu terbebas dari pen deritaan, maka kita sendiri kagum penuh keheranan. Hari ini kita mendapat kabar baik tentang keajaiban, yang nurut perhitungan manusia tak mungkin, namun menjadi kenyataan juga. Manusia dituntut untuk mengimani Yesus.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, tunjukkanlah kekuasaan-Mu, dan datanglah di tengah-tengah kami. Semoga kami Kaujaga dan Kaulindungi agar lepas dari bahaya dosa, sehingga kami dapat hidup bebas merdeka dan selamat. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, ….

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Yesaya 29:17-24

“Pada waktu itu orang-orang buta akan melihat.”

Beginilah firman Tuhan, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan. Orang-orang sengsara akan bersukaria dalam Tuhan dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus Allah Israel. Sebab orang yang gagah sombong akan lenyap dan orang pencemooh akan habis. Semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, yang memasang jerat terhadap orang yang menegur mereka di pintu gerbang, dan yang menyalahkan orang benar dengan alasan yang dibuat-buat. Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, yang telah membebaskan Abraham, “Mulai sekarang Yakub takkan lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab keturunan Yakub akan melihat karya tangan-Ku di tengah-tengah mereka, dan mereka akan menguduskan nama-Ku. Mereka akan menguduskan Yang Kudus Allah, dan mereka akan gentar terhadap Allah Israel. Pada waktu itu orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan mereka yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 27:1.4.13-14

Ref. Tuhan adalah terang dan keselamatanku atau Tuhan, Dikaulah penyelamatku.

  1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

  2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

  3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

 

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Alleluya

S : Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.

 

BACAAN INJIL: Matius 9:27-31

“Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus.”

Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka. Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, “Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah itu.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Dalam peristiwa penyembuhan orang buta, injil menampilkan sebuah dinamika yang menarik tentang situasi kedua orang buta. Awalnya mereka adalah orang-orang yang berseru “kasihanilah kami”. Mereka adalah orang yang minta dikasihani dan arah seruan mereka adalah kebutuhan mereka. Lalu dialog tentang percaya terjadi dan berbuah kesembuhan. Setelah kesembuhan, mereka menjadi pewarta yang memasyhurkan Yesus. Injil menampilkan proses menarik dari “kasihanilah kami” sampai “memasyhurkan Dia”. Proses perubahan itu terjadi karena “iman”.

Ada dua hal yang dapat kita renungkan: pertama, percaya adalah pilihan untuk mempertaruhkan segalanya dan menyerahkan semua pada dia yang kita percaya. Pilihan percaya memaksa kita untuk tidak lagi bertumpu pada “yang saya mau atau terbaik menurut saya” melainkan “yang Dia mau dan yang terbaik menurut Dia”. Dengan percaya, orang keluar dari egoisme dan orientasi pada diri sendiri (pertobatan).

Kedua, pilihan percaya memelekkan mata dan memampukan diri untuk melihat dengan terang benderang siapa Yesus. Penglihatan yang terang benderang akan Yesus membangkitkan kekaguman yang sedemikian mendalam (adorasi) sehingga mendorong kedua mantan orang buta itu mewartakan Yesus (misi). Kisah penyembuhan orang buta menunjukkan kepada kita proses hidup iman: percaya pada Yesus mendorong kita pada tiga sikap hidup pokok: pertobatan, adorasi, dan misi.

Semoga kita pun disembuhkan dari kebutaan-kebutaan yang menghalangi kita untuk melihat Yesus dengan terang benderang dan menjadi pewarta-Nya. Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahakudus, terimalah doa dan persembahan kami, hamba-Mu yang hina ini. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, karena dengan usaha kami sendiri kami takkan sanggup memperoleh keselamatan. Demi Kristus,…

 

ANTIFON KOMUNI – Filipi 3:20-21

Kita menantikan Yesus Kristus, Penebus dan Tuhan kita, yang akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, kami sudah Kausegarkan karena ikut serta dalam misteri suci ini. Ajarilah kami menghargai hidup di dunia ini dengan bijaksana dan mencita-citakan hidup surgawi. Demi Kristus, Tuhan..

No Comments

Leave a Comment