Senin, 14 Desember 2020 – Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA – Gal 6:14⁣

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus Kristus. Karena Dia dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia⁣

PENGANTAR⁣

Yohanes (Juan de Yepes) lahir tahun 1542 di Fontivera, Spanyol. Setelah ayahnya meninggal, ia dibawa ibunya ke Medina del Campo, dan sekolah sambil bekerja di rumah sakit. Tahun 1563 ia masuk Ordo Karmek dan belajar filsafat dan theologi di Salamanca. Beberapa waku setelah ditahbiskan, ia sempat bertemu dengan Santa Teresa dan Avilla, teman seperjuangan dalam usaha pembaharuan ordo. Karya pembaruan ordo itu temyata menjadi salib baginya. Orang salah faham mengenai pembaharuan itu. Ia ditangkap dan dimasukkan sel. Dalam kesunyian selnya., ia menulis pandangan rohaninya. Bagi orang kontemplatif tulisannya menjadi pedoman di jalan yang jauh dan sukar menuju kesempurnaan. Maka ia disebut sebagai ‘Guru Mistik’⁣

 

DOA PEMBUKA⁣

Mariah berdoa Allah Bapa, Raja mahamulia. Santo Yohanes iman-Mu mengingkari diri dan mencintai salib Kristus. Semoga kami mengikuti teladannya agar Kauperkenankan memandang kemuliaan-Mu yang kekal Demi Yesus Kristus, Putra Mu.⁣

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Bilangan 24:2-7.15-17a

“Sebuah bintang terbit dari Yakub.”

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 25:4bc-5ab.6-7c.8-9

Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya

  1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.

     

  2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.

     

  3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

 

BAIT PENGANTAR

U : Alleluya
S : (Mzm 85:8) Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

 

BACAAN INJIL: Matius 21:23-27

“Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?”

Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu – per cor Maria – Hiduplah hati Yesus melalui Hati Bunda Maria

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Dalam realita hidup di dunia ini, kita sering dihadapkan pada pilihan antara yang benar atau yang salah dan bukan yang abu-abu. Kita harus memilih salah satu pada yang benar atau salah. Apa yang terjadi ketika orang, kita, Anda atau saya mengabaikan kebenaran? Tentu akan berdampak buruk kepada diri kita sendiri juga orang lain.

Ketika kita mengabaikan kebenaran, pertama-tama kita menjadi tidak fokus terhadap hal yang pokok, yang esensial. Seperti halnya yang diketengahkan dalam Injil hari ini, sikap para imam kepala, ahli Taurat, dan penatua yang sangat keras dan tertutup terhadap pribadi dan pelayanan Yesus. Ini diungkapkan dalam pertanyaan mereka: ”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” (ay. 23)

Jelas sekali bahwa pertanyaan mereka menunjukkan ketidak pedulian bahkan penolakan mereka terhadap kebenaran.

Selain itu, ketika kita mengabaikan kebenaran, maka bisa jadi kita jatuh dalam pragmatisme. Seperti halnya para pemuka Yahudi ini yang hanya mementingkan hasil akhir tanpa memedulikan benar tidaknya cara yang ditempuh. Bahkan tujuan mereka bukan mencari kebenaran, tetapi apa yang menguntungkan mereka. Pragmatisme telah membuat mereka tidak takut kepada Allah, sehingga mereka berani berdusta (ay. 27), sekalipun mereka sebenarnya tahu apa yang benar yang harus dikatakan.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, sabda Tuhan mengundang kita mengarahkan hidup pada kebenaran firman Tuhan dan melihat setiap aspek kehidupan kita dari sudut pandang kebenaran juga. Yesus mengajak mereka, juga kita semua kembali kepada kebenaran. Yesus menekankan kepada para murid-Nya bahwa hanya kebenaranlah yang dapat membebaskan mereka. Kita perlu memiliki kebebasan untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan kebenaran. Sekalipun jalan menuju kebenaran dan kebaikan kadang-kadang adalah jalan yang menantang namun itulah pilihan dan konsekuensi yang harus ditempuh pengikut Yesus.

Ketika hati kita tertutup bagi roh Tuhan, maka fokus kita hanya berada pada hal-hal yang eksternal, yang dangkal, yang pragmatis, dan yang tidak pokok/yang tidak penting. Akibatnya muncul kecenderungan untuk mengkritik keras dan bahkan tanpa pertimbangan mengutuk secara tidak manusiawi.

Semoga kita dapat membasmi semua pola pikir dan mentalitas itu, dan lebih memilih kebenaran dengan mengembangkan diri dalam kerendahan hati dan kekudusan. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, pandanglah kiranya persembahan yang kami hunjukkan pada peringatan Santo Yohanes, imam-Mu. Semoga penderitaan Kristus yang kami kenangkan, juga kami hayati dalam perbuatan. Demi Kristus,.⁣

ANTIFON KOMUNI – Mat 16:24⁣

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memanggul salibnya dar mengikuti Aku⁣

DOA PENUTUP⁣

Allah Bapa, naungan dalam penderitaan, Engkau telah menyatakan kekuatan dan keunggulan salib dalam diri Santo Yohanes, imam-Mu. Semoga kami dikuatkan kurban salib itu, sehingga kami bersatu dengan Kristus dan bekerja guna keselamatan semua orang. Demi Kistus, Tuhan dan pengantara kami.⁣

No Comments

Leave a Comment