Rabu, 03 Februari 2021 – Peringatan St. Blasius Martir

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA

Orang suci ini sudah berjuang membela hukum Tuhan sampai mati. Ia tidak gentar terhadap ancaman, sebab kekuatannya ialah Tuhan, wadas yang kokoh. ⁣

 

PENGANTAR⁣

Pada masa jayanya kekuasaan Roma, Armenia termasuk batas dunia. 0rang di Roma dapat dikatakan tak tahu bahwa ada daerah yang bernama Armenia, kecuali sebagai ternpat pembuangan mereka yang tak dikehendaki. Mungkin akibat letaknya yang terasing rakyat di sana lebih rukun. Hal itu merupakan tanah subur bagi perkembangan iman. Dengan cepat tumbuhlah jemaat-jemaat dengan pemimpin cakap dan giat. Uskup Blasius merupakan seorang tokoh di situ. Gereja Yerusalem yang dijadikan suri teladan. Pada tahun 316 ia gugur sebagai martir. Tetapi konon dalam tahanan ia menolong seorang anak yang kemasukan duri ikan tenggorokannya. Maka ia dijadikan pelindung penderita sakit tenggorokan. (Berkat Santo Blasius berasal dari abad 16)⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kekuatan umat, kami berlindung pada Santo Blasius, martir-Mu, dan mohon dengan rendah hati kabulkanlah doa umat-Mu. Berilah kami damai-Mu dalam perjalanan menuju kebahagiaan kekal. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 12:4-7.11-15

“Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.”

Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.13-14.17-18

Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.

  1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

  2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.

  3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:1-6

“Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.”

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ

Vivat Cor Jesu – Per Cor Mariae – Hiduplah Hati Kudus Yesus – Melalui Hati Maria.

Para Pendengar Renungan Singkat Dehonian yang berbahagia, berjumpa kembali dengan saya, Romo Yuliwan, SCJ, dari Komunitas Toronto, Kanada, pada Renungan hari Rabu, 3 Februari 2021 yang bertepatan dengan Peringatan St. Blasius, Uskup dan Martir. Marilah sekarang kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan Sabda Tuhan, yang pada hari ini diambil dari Injil menurut St. Markus 6:1-6. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.

Saudara-saudari yang terkasih, pengalaman ditolak, terkadang juga menjadi pengalam kita bersama dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Ternyata Yesus pun ditolak di daerah asalNya dan oleh mereka yang hidup bersama dengan keluargaNya. Kehadiran Yesus membawa suasana baru dan bahkan membuat mereka takjub karena pengajaranNya itu keluar dari pribadiNya yang penuh kuasa ilahi. Namun demikian mereka menolakNya, karena tahu siapa Yesus dan keluargaNya. Penolakan ini menjadi tanda ketertutupan hati karena mereka hanya melihat sisi manusiawi, yang berhenti pada pandangan mata. Sikap seperti inilah yang menutup rahmat keselamatan dan hidup baru, yang dibawa oleh Yesus bagi mereka semua. Penolakan ini menunjukkan bahwa mereka menutup diri dan tidak mau berubah, masih nyaman dengan cara hidup yang lama. Namun demikian Tuhan Yesus tetap membuka hatiNya dan terus menyalurkan rahmat keselamatan bagi semua orang yang mau menerimaNya.

Sikap penolakan ini terkadang masih kita alami di tengah kehidupan kita sekarang ini, bahkan juga bisa menjadi pengalaman kita pribadi. Penolakan itu terjadi ketika kita tetap bersikeras dengan sikap kita yang tidak baik, kedosaan kita dan masih hidup sebagai manusia lama walaupun sudah diingatkan oleh Tuhan Yesus melalui berbagai cara. Ketika kita tidak mau membaharui diri dengan perubahan hidup, itu sama saja kita menolak Tuhan yang telah datang dan membuka tanganNya bagi keselamatan kita. Semuanya itu dilakukan oleh Yesus hanya untuk kebaikan dan kebahagiaan kita bukan untuk diriNya, inilah kasih yang tanpa syarat dan kasih yang tulus. Walaupun kita menolakNya, Tuhan Yesus tetap akan terus membuka pintu hatiNya dan mengalirkan keselamatan bagi kita semua yang mau menerimanya. Ketika kita menerima Kasih dan kehadiran Tuhan Yesus di dalam diri kita, maka kita pun lebih mudah dapat menerima sesama kita, siapa pun mereka dan dari latar belakang yang berbeda-beda.

Santo Blasius juga mengalami penolakan dan dibunuh karena mewartakan iman akan Tuhan Yesus Kristus, namun ia terus membawa Warta Gembira itu kepada semua orang. Pengalamannya sebagai orang yang dicintai oleh Yesus telah membawanya untuk membagikan cinta itu kepada semua orang walaupun ditolak. Apakah kita sekarang ini mau semakin membuka hati untuk mengarahkan hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus? Jangan lagi menunda, saudara sekalian, sekaranglah waktunya dan bukalah hati Anda masing-masing bagi kehadiranNya, sehingga kita pun menjadi pribadi yang terbuka bagi sesama dan tetap penuh kasih ketika ditolak oleh orang lain.  Allah yang mahakuasa menyertai perjuangan kita semua dengan BerkatNya: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. “Semoga hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita”

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa kami yang maharnulia, kuduskan dan berkatilah roti anggur yang kami sajikan ini. Nyalakanlah dalam hati kami api cinta kasih-Mu yang menabahkan Santo Blasius dalam memberikan kesaksian iman. Demi Kristus…⁣

 

ANTIFON KOMUNI – Mar 16:24⁣

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku. hendaklah menyangkal diri, memanggul salibnya, dan mengikuti Aku⁣

 

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, yang kekal dan kuasa, semoga santapan suci yang kami sambut ini meneguhkan iman dan menabahkan hati kami, sehingga kami menjadi kuat seperti Santo Blasius, yang memberi kesaksian dengan setia dan jaya dalam derita. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami… 

1 Comment

  • SIMON ANUNU Februari 2, 2021 at 9:42 pm

    TERIMA KASIH UTK RENUNGANNYA MENEGUHKAN IMANKU

    Reply

Leave a Comment