Sabtu, 20 Februari 2021 – Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mamur 69:17⁣

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.⁣

 

PENGANTAR⁣

Pertobatan kita sebagai persiapan Paskah hanya dapat terlaksana melalui pertemuan dengan Yesus. Kita pun orang-orang berdosa yang memerlukan pertobatan. Menyiapkan tempat bagi Yesus, utusan Bapa, mengandaikan kesediaan untuk mening. galkan sesuatu. Kita harus berani menghadapi risiko mendekati dan mengikuti Dia. Murid Kristus yang sejati mau berkeliling berbuat baik dan hidup bersatu dengan Tuhan,⁣

 

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan bantulah kami dengan kekuatan rahmat-Mu. Demi Yesus Kristus, .⁣

 

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, orang-orang berdosa menerima sabda pembebasan berkat Yesus Kristus Putra-Mu terkasih. Kami mohon semoga hal ini menjadi kekuatan kami. agar selalu terbuka mata dan hati kami terhadap kesulitan dan keprihatinan sesama kami Demi Yesus Kristus Putra-Mu….⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 58:9b-14

“Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap.”

Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 86:1-2.3-4.5-6

Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

  1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.

  2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

  3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S ; (Yeh 33:11) Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 5:27-32

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat.”

Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!

Tuhan membenci dosa, tetapi mengasihi pendosa

Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian edisi hari Sabtu Sesudah Rabu Abu, tgl 20 Februari 2021. Saya berharap Anda semua dalam keadaan sehat dan bahagia.

Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, dalam sebuah organisasi orang-orang di dalamnya itu begitu penting perannya bagi keberlangsungan sebuah organisasi. Apalagi organisasi di masa mendatang, orang-orangnya harus setidaknya memiliki tiga sifat dalam dirinya, yakni creative (solutif), yang kedua adaptable (fleksibel), dan  yang ketiga anti fragile (tangguh).

Orang yang hidup di jaman ini dan ke depannya akan berada dalam lingkungan persaingan yang luar biasa dalam dunia. Maka masing-masing individu harus memiliki sifat creative, artinya bisa menemukan solusi atas kesulitan yang sedang dia hadapi, bukan hanya soal stabilitas organisasi dan dirinya yang harus diusahakan, tetapi lebih dari itu adalah kemampuan untuk memanajemen krisis dalam diri dan organisasinya. Orang juga harus adaptable, menyesuaikan diri dengan perubahan dan keadaan, fleksibel sehingga tidak mati karena kalah pada keadaan. Orang juga harus bersifat anti fragile, tidak mudah rapuh atau hancur, tetapi individu dan organisasinya harus memiliki sebuah system yang dapat meningkatkan kemampuan untuk berkembang lebih baik lagi akibat dari stressor, ancaman, guncangan, ataupun kegagalan.

Nah, masing-masing dari kita harus memiliki kesadaran bahwa saya ini “talent”, bukan sekadar karyawan saja, maka apa yang kita usahakan dalam hidup akan menjadi daya bagi hidup dan keberlangsungan komunitas kita. Jaman yang kian maju ini menuntut kita memiliki kemampuan membuat jejaring dalam sebuah tim, tidak lagi single fighter. Akan ada banyak persaingan ke depannya maka kita akan memiliki banyak competitor, nah mereka bukan kita lihat sebagai musuh/saingan tetapi kita harus melihatnya sebagai kesempatan untuk membangun ekosistem kolaboratif. Nah, ini semua perlu disadarkan dalam diri kita supaya kita mampu bertahan dalam keadaan yang sulit sekalipun. Kesulitan, penderitaan, kejatuhan, kegagalan, itu sangat mungkin terjadi dalam diri kita, tapi soal utamanya adalah bagaimana kita mampu bangkit setelahnya. Gambaran di atas adalah konkretisasi diri kita untuk berani berubah, berani membenahi cara pandang, berani mengoreksi prinsip yang keliru, dan berani mengubah diri.

Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Injil hari ini menunjukkan dengan jelas bahwa Yesus “datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa supaya mereka bertobat”.  Yesus juga mengatakan “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tetapi orang sakit”. Jadi jelas bahwa Yesus itu memberdayakan mereka yang tidak berdaya.  DIA membuktikan diriNya sebagai yang datang untuk orang berdosa dengan bergaul, dan makan dengan pendosa. Lewi disapa “ikutlah Aku”, lalu ia berdiri dan meninggalkan segalanya lalu mengikuti Yesus. Jamuan besar dibuat oleh Lewi dan sejumlah pemungut cukai dan orang lain ikut makan bersama dengan Yesus. Lalu orang Farisi dan para ahli taurat bersungut-sungut, mereka gelisah. Mereka berpikir Guru Rohani jenis apa Yesus ini kok bergaul dengan orang berdosa.  Benar bahwa Lewi si pemungut cukai itu bekerja untuk penjajah Romawi. Ia memungut pajak dari rakyat dan biasanya menarik lebih dari yang ditentukan, maka para pemungut cukai ini dicap sebagai pemeras sehingga dibenci masyarakat. Tetapi Yesus makan bersama mereka.

Mengapa ini dilakukan oleh Yesus? Ia mau menunjukkan bahwa Tuhan memang membenci dosa, tetapi ia mengasihi para pendosa, lalu memanggil mereka untuk berubah dan bertobat hingga mendapatkan keselamatan. Kata “farisi” artinya “yang terpisah dari”, maka mereka menganggap diri mereka suci, maka harus berpisah dari orang berdosa. Tetapi sikap penghakiman yang dimiliki orang Farisi itu diluluhantakkan oleh Yesus dengan sikapNya, dengan ajaranNya, dan kalimat-kalimatNya. Alih-alih mempergunjingkan orang berdosa, justru Yesus memberdayakannya dan membawanya kepada tobat dan keselamatan.

Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, mari kita menjadi pribadi yang memiliki ketiga sifat di depan tadi, yakni creative, adaptable dan anti fragile, caranya bagaimana? Mulai sekarang di masa tobat ini kita harus berani berubah, memiliki cara pandang positif, memiliki ketulusan hati, berani melihat peluang kebaikan dan membesarkan kesadaran untuk berbenah, supaya Kerajaan Hati KudusNya, merajai kita. Diberkatilah Anda oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa kami terimalah kiranya kurban perdamaian dan pujian yang kami persembahkan ini. Semoga kami disucikan karenanya, supaya sanggup menaruh cinta kasih kepada-Mu. Demi Kristus, ….⁣

 

ATAU: ⁣

Allah Bapa kami, berilah kami roti anggur sebagai tanda perjanjian-Mu. Berilah kami Yesus Kristus Putra-Mu, sumber pengharapan bagi siapa pun di dunia ini. Sebab Dialah …⁣

 

ANTIFON KOMUNI   — Matius 9:13⁣

Tuhan bersabda, “Belas kasihlah yang Kukehendaki, bukan kurban. Aku datang bukan untuk mencari orang saleh, melainkan orang berdosa.”⁣

 

DOA PENUTUP:⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menyegarkan kami dengan sakramen-Mu. Semoga anugerah-Mu ini yang kini masih terselubung bagi kami, membantu kami untuk mencapai hidup abadi. Demi Kristus, .⁣

 

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, Putra-Mu telah sudi turun sampai ke pratala maut tanpa mengingat diri-Nya lagi, hanya agar dapat memperoleh kebebasan dan kehidupan bagi kami, umat-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menemukan jalan hidup kami pada diri-Nya. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.⁣

2 Comments

  • Listyawati Februari 20, 2021 at 11:47 am

    Yth. Para Romo SCJ
    Terimakasih banyak atas Resi yang bagus. Saya mendapat Resi dari teman, kemudian saya share ke lingkungan saya. Setiap pagi pada menunggu Resi nya. Meski tidak memberi komentar, namun selalu menunggu Resi sebagai makanan rohani harian. Tetap sehat dan semangat Romo, memberi renungan bagi kami. Berkah Dalem Romo.

    Reply
    • admin Februari 21, 2021 at 3:38 am

      Terima kasih ibu Listyawati. Semoga membawa berkat bagi kita semua. Tuhan memberkati..

      Reply

Leave a Comment