RENA Minggu, 21 Februari 2021 – Masa Prapaskah I

Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas SCJ Pondok Kristofel Jambi Indonesia

 

AUDIO RESI:

Halo Adik-adik… yuk simak kisah Yesus berpuasa dari injil Markus 1:12-15

Setelah Yesus menerima pembaptisan dari Yohanes pembaptis, Roh Kudus memimpin Yesus ke padang gurun.

Tempat ini cukup panas karena hampir sama sekali tidak ada tumbuhan dan pepohonan. Isinya hanya hamparan pasir dan bebatuan. Maka padang gurun itu kering dan panas. Kalian tentu paham kan bahwa di padang gurun itu binatang-binatangnya sangat berbahaya dan mematikan. Misalnya anjing liar Afrika, ular derik, kadal gurun alias monster gila, kalajengking, tawon pembunuh dsb.

Bisa dibayangkan rasanya tinggal di padang gurun… sangat-sangat tidak nyaman.

Ketika kaki Tuhan menginjakkan di tempat itu, Iblis mengintip dan berkata “Ahhh kenapa anak Allah itu ke tempat ini. Seharusnya padang gurun ini menjadi tempat yang menakutkan.” Jawab iblis lainnya: “Iya kedatangannya ke tempat ini akan mengubah image kita guys dan tempat ini! Nanti manusa-manusia tidak akan memperhitungkan kita lagi.”

Bagaimana kalau kita cobia saja Yesus itu. Lalu iblis dan gerombolannya rapat bagaimana caranya membuat Yesus kalah dan tak berdaya.

Sementara itu Tuhan Yesus menjelahi lubang-lubang tebing di sekitaran gurun itu. Selama berhari-hari ia menggunakan waktunya untuk berdoa dan berpuasa.”Allah Bapaku, Engkau telah menjadikan semuanya baik. Terpujilah NamaMu.” Begitulah dalam doa-doanya Tuhan Yesus menyebut karya Allah dalam kehidupan. Ia berpasrah.

Beberapa hari kemudian, ketika Tuhan mulai lapar, iblis melihat kesempatan itu sebagai cara yang ampuh untuk mencobai Yesus. Lalu Iblis menggoda Yesus agar menggunakan kuasanya untuk memenuhi rasa laparnya.

Datanglah si iblis kepada Yesus, “Yesus bukankah engkau adalah anak Allah?” Yesus diam saja. Pikiran dan dirinya tetap diarahkan kepada Allah. Iblis tahu bahwa setelah berpuasa beberapa hari, perut Yesus mulai keroncongan. “Hai Yesus jika engkau anak Allah, ubahlah batu itu menjadi roti!”

Wah adik-adik, bisa bayangkan kalau kalian lapar. Habis olah raga dan kecapekan. Apa yang pertama-tama kalian cari? Minuman dan makanan kan? Kalau nasi ga ada, kalian akan cari snack atau sembarangan makanan di dapur atau di kulkas. Mana tahan kan… karena kalau perut ga segera diiisi air atau makanan … nah si iblis melihat Yesus sdang mengalami rasa lapar…maka digodalah Yesus untuk mengubah batu menjadi roti.

“Hai Iblis, manusia hidup bukan hanya dari roti saja!” begitu Tuhan Yesus menjawab godaan Iblis.

Begitulah setiap kali Iblis melihat kesempatan untuk menggoda Yesus, iblis terus menerus melakukan serangan. Ternyata serangan yang berat itu bukan dengan berkelahi atau perang. Tetapi menggoda orang agar orang itu jatuh gagal. Maka hati-hati adik-adik godaan iblis itu sungguh licik bisa-bisa membuat kita menyesal seumur hidup.

Selama empat puluh hari lamanya Tuhan berdoa, berpuasa dan menyepi. Selama itu pula si iblis terus menerus mencobainya dengan beragam godaan.

Tetapi Tuhan Yesus selalu mengandalkan Allah Bapa.Ia berpegang pada rencana Allah. Ia berdoa secara keras. Ia berani tegas terhadap godaan iblis. Akhirnya si iblis tak bisa apa-apa. Di padang gurun itu Yesus telah mengalahkan Beragam godaan iblis.

Setelah genap 40 hari, selesai sudah puasa YEsus. Para malaikat melayani Dia. Kemudian Yesus meninggalkan gurun. Saatnya untuk kembali ke kampung. Saatnya Yesus mulai mewartakan kabar gembira: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Nah, adik-adik demikianlah renungan tentang Yesus yang berdoa dan berpuasa di padang gurun. Semoga kita dapat belajar dari Tuhan Yesus selama masa pantang dan puasa untuk lebih bnayak berdoa, berderma, mengandalkan Allah dan tegas terhadap godaan.

No Comments

Leave a Comment