Minggu, 07 Maret 2021 – Hari Minggu Prapaskah III

Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA  —  Bdk. Mzm. 25:15-16⁣

Mataku tetap terarah kepada Tuhan sebab la mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku sebab sebatang kara dan celakalah aku.⁣

ATAU  —  Bdk. Yeh. 36:23-26⁣

Apabila nama-Ku sudah dikuduskan dalam dirimu, Aku akan mengumpulkan kamu dari seluruh bumi; dan Aku akan mencurahkan air jernih ke atasmu, maka kamu akan dibersihkan dari segala kenajisanmu; dan Aku akan mem berimu Roh yang baru, Sabda Tuhan.⁣

PENGANTAR⁣

Hidup bersama ternyata tidak lepas dari adanya aturan-aturan yang disepakati demi kebersamaan dan agar semua berjalan selaras dengan tujuan hidup bersama itu. Pendek kata, butuh adanya aturan main. Hari ini kita juga akan mendengarkan Hukum Musa yang disampaikan oleh Allah bagi Bangsa Israel dalam menjalankan hidup bersama sebagai bangsa dan kebersamaan mereka dengan Allah. Namun, kita pun segera diingatkan agar memandang hukum itu bukan dengan ukuran kita saja, tetapi dengan takaran Yesus Kristus. Menurut Paulus, takarannya adalah Salib Kristus, yang bagi orang Yahudi adalah batu sandungan, dan bagi bangsa lain adalah kegilaan.⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau telah menunjukkan kepada kami jalan hidup yang benar supaya kami tidak tersesat. Semoga, selama masa tobat ini, kami sungguh sungguh mengarahkan diri untuk selalu berada di jalan Putra-Mu, yaitu jalan keadilan, kejujuran, kedamaian, dan cinta kasih. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 20:1-17

“Hukum telah diberikan melalui Musa.”

Di Gunung Sinai Allah berfirman begini, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku, dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu. Tetapi hari ketujuh adalah Sabat Tuhan, Allahmu. Maka janganlah melakukan suatu pekerjaan, engkau sendiri atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan pada hari ketujuh Ia beristirahat. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini isterinya, atau hamba sahayanya, lembu atau keledainya, atau apa pun yang dimiliki sesamamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:8.9.10.11

Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.

  1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.

     

  2. Hikmat Tuhan baik, tetap selamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada madu lebah.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 1:22-25

“Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.”

Saudara-saudara, orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib. Suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :  Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

S : (Yoh 3:16)
1. Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
2. Setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 2:13-25

“Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah Tubuh-Nya sendiri.”

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Maka Yesus membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang para penukar dihamburkan-Nya ke tanah, meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, “Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid Yesus bahwa ada tertulis, “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” Tetapi orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka, “Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini, dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan Yesus. Maka percayalah mereka akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Sementara Yesus tinggal di Yerusalem selama Hari Raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Yesus mengenal mereka semua. Dan tidak perlu seorang pun memberikan kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ

Vivat Cor Iesu, Per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Mari kita renungkan kisah Injil hari ini. Coba kita bayangkan sebuah pasar, di mana ada penjual dan pembeli, suasana ramai dan orang berseliweran ke sana kemari mencari barang yang diinginkan, transaksi yang terjadi di antara manusia, dan seterusnya. Bait Suci atau pelatarannya dapat dilukiskan dengan keadaan seperti pasar tersebut, bahkan mendekati pasar hewan. Hari ini Yesus marah dan mengobrak abrik semua kerumunan itu. Bisa terbayang betapa orang kalang kabut manakala meja dagangan dijungkirbalikkan, hewan yang diperjualbelikan lari tunggang langgang, orang protes, dan lain-lain.

Satu hal yang sangat tampak menonjol bahwa Yesus menginginkan bahwa Bait Allah adalah pertama-tama tempat bertemu dengan Allah. Hal-hal duniawi dan segala kesibukan jual beli dapat mengacaukan kesempatan bertemu dengan Tuhan sendiri. Dapat dibayangkan orang malah sibuk dengan membeli hewan atau menukar uang, dibanding secara pribadi bertemu dengan Allah.

Yesus juga hendak menunjukkan diri bahwa Dia adalah Bait Suci. Di dalam Yesus kita mampu bertemu dengan Allah sendiri. Yesus adalah kenampakan wajah Allah sendiri. Mari kita datang ke Bait Allah dan berani seperti Yesus menyingkirkan pelbagai hal yang dapat mengganggu fungsi dan intisari maksud kita datang ke Bait Allah.

Smoga Hati KudusNya semakin merajai hati kita.

DOA UMAT:

Allah Bapa Yang Mahabaik berkenan tinggal bersama kita dalam Bait-Nya yang kudus, yakni Tuhan kita Yesus Kristus, yang berkenan memberikan diri-Nya bagi keselamatan kita. Oleh karena kasih-Nya yang teramat agung itu, marilah kita berdoa kepada-Nya.⁣

L : Bagi Paus, para Uskup, dan para Imam: Semoga Allah Bapa Mahakudus berkenan mendampingi dan meneguhkan para pejabat Gereja sehingga hidup me reka menjadi teladan bagi umat dalam menghayati perintah perintah Allah serta menjadi bukti bahwa cinta kasih kepada Allah dan sesama adalah perintah yang tertinggi. Marilah kita mohon …⁣

U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.⁣

L : Bagi negara-negara yang sedang berkembang: Semoga Allah Yang Mahabaik membimbing negara-negara yang sedang berkembang agar menemukan jalan menuju keadilan dan kedamaian serta merasa didukung oleh persaudaraan antarbangsa. Marilah kita mohon … ⁣

U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.⁣

L : Bagi para bapak dan para ibu: Semoga Allah Bapa Mahakasih berkenan mendampingi para bapak dan para ibu dalam mendidik anak-anak sehingga mereka selalu berjuang untuk mendekatkan anak-anaknya pada Kristus dengan sabar, tekun, dan penuh perhatian. Marilah kita mohon …⁣

U : inggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.⁣

L : Bagi diri kita: Semoga Allah Bapa Maha Pengasih memberkati kita semua sehingga selalu menghayati kehadiran Kristus di dalam diri kita masing-masing dan di tengah-tengah umat. Marilah kita mohon … ⁣

U : Tinggallah bersama kami, umat-Mu, ya Tuhan.⁣

I : Allah Bapa kami, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladan-Nya dengan tulus dan rendah hati. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.⁣

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa di surga, terimalah persembahan kami ini dan bukalah hati kami untuk menerima kehadiran Putra Mu yang akan menghancurkan manusia lama kami dan menganugerahkan hidup yang baru. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.⁣

ANTIFON KOMUNI  —  Bdk. Mzm. 84:4-5⁣

Burung pipit telah mendapatkan rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya: pada mezbah-mezbah itu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah Mu, untuk selama-lamanya mereka akan memuji Dikau. ⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas santapan kudus ini. Semoga santapan surgawi ini meneguhkan harapan kami akan bumi baru, di mana kekuasaan jahat dihancurkan berkat jasa Yesus Kristus dan diganti dengan tegaknya keadilan, ke damaian, kejujuran, dan cinta kasih. Sebab, Dialah Tuhan dan pengantara kami. U : Amin.

No Comments

Leave a Comment