Jumat, 26 Maret 2021 – Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mazmur 31:10.16.18⁣

Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu.⁣⁣

PENGANTAR⁣

Dalam bacaan hari ini, telah terasa kepahitan Jumat Agung. Nabi Yeremia mengungkapkan kegelisahannya, ditinggalkan oleh siapa pun, bahkan sahabat-sahabatnya. Dalam Injil, sema kin berkembang pertentangan antara Yesus dengan orang-orang Yahudi. Rakyat harus memilih: mengimani Yesus sebagai Utusan Bapa dan sebagai Putra Allah, atau menyingkirkan Yesus karena menghojat Allah.⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

ATAU⁣ :

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, Engkau berbelas kasih kepada siapa saja yang memohon kemurahan hati-Mu. Kasihanilah kami, dan semoga kami semakin memahami Engkau, sebagaimana Engkau memahami diri kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 20:10-13

“Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah.”

Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 18:2-3a.3bc-4.5-6.7

Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.

  1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.

  2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.

  3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

  4.  Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
S : (Yoh 6:64b,69b) Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 10:31-42

“Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.”

Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ – Brussel, Belgia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Jumat, 26 Maret 2021.

Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan, yakni dari Injil Yohanes 10: 31-42.

Dari Injil, kita mendengar bagaimana Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi, padahal bagi merekalah Yesus menujukan warta tentang keselamatan. Bagi mereka, yakni orang-orang yang menolak-Nya, Yesus menunjukan betapa besar cinta Bapa. Karena kesatuan-Nya dengan Bapa, Yesus tidak berhenti untuk mewartakan kabar gembira tentang keselamatan.

Kita layak untuk berefleksi tentang alasan apa yang mendasari Yesus dalam setiap karya-Nya itu? Mungkin kita, bila dalam melakukan karya atau tindakan sesuatu – padahal tindakan itu untuk kebaikan orang lain – ditolak oleh mereka yang sebenarnya tindakan itu kita tujukan, menghadapi situasi itu kita bisa saja putus asa. Bisa jadi kita lantas tidak memiliki semangat kembali untuk meneruskannya. Namun, lain halnya dengan Yesus. Meski berhadapan dengan orang-orang yang menolak karya-Nya, Ia tetap setia meneruskan kehendak Bapa. Bahkan karya-Nya itu akan semakin nyata ketika Ia menyerahkan hidup-Nya dalam peristiwa salib. Sebagai Allah yang menjadi Manusia, Yesus memiliki kebebasan untuk tidak melakukan atau memberikan keselamatan kepada manusia. Itu adalah hak-Nya, sebab Ia adalah Allah yang bebas, bebas dalam bertindak, bebas dalam melakukan segala sesuatu bahkan jika sesuatu itu di luar nalar pikiran manusia.

Di atas kebebasan-Nya itu, Yesus nyatanya tetap memberikan yang terbaik bagi manusia. Meski ditolak oleh orang-orang pada jaman-Nya, Ia tetap berkarya. Ia tetap mengkonkritkan kehendak Bapa yang tertanam dalam Hati-Nya, yakni “keselamatan manusia”. Di atas kebebasan-Nya itu, ada motivasi mendasar di mana Allah dalam diri Yesus tetap berkarya bagi manusia. Motivasi itu adalah cinta. Karena cinta kepada manusia, Yesus tetap berkomitmen mewujudkan kehendak Bapa, meski hal itu mendapat pertentangan dan penolakan. Karena cinta kepada manusia, Yesus rela untuk memberikan hidup-Nya bagi manusia, yang dikenal sebagai sahabat-sahabat-Nya.

Allah adalah Kasih; dan Kasih itu terlihat pada cinta Kristus yang diberikan kepada kita. Itulah yang kemudian menjadi rahmat bagi kita, yakni orang-orang yang percaya pada-Nya. Rahmat dari cinta-Nya itu terus berlanjut setiap hari dan setiap detik dalam hidup kita. Jika kita selalu menyadarinya, selalu ada alasan untuk bersyukur atas anugerah cinta yang sudah dan akan kita dapatkan dari-Nya. Itulah sejatinya yang membuat kita selalu bahagia. Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin!

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa maharahim, semoga kami selalu merayakan upacara suci ini dengan pantas dan memperoleh keselamatan-Mu. Demi Kristus, .⁣⁣

ATAU :⁣

Allah Bapa sumber segala rahmat, berilah kami rahmat-Mu, agar dapat mengimani bahwa Engkaulah Allah kami yang maha esa, yang berkenan menjadi rezeki bagi setiap orang yang mendambakan kedamaian. Demi Kristus, ….⁣⁣

ANTIFON KOMUNI  — I Petrus 2:24⁣

Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya di salib, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup suci. Karena bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan.⁣⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, pengungsian kami, semoga kurban yang telah kami sambut selalu menjadi sumber perlindungan bagi kami dan menghindarkan kami dari segala malapetaka. Demi Kristus, ….⁣⁣

ATAU : ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya selalu menjiwai kami. Sebab Dialah ….

 

2 Comments

  • Listyawati Maret 25, 2021 at 10:25 pm

    Terimakasih Rm Jenli. Berkah Dalem.

    Reply
    • Jenli Maret 30, 2021 at 3:45 pm

      Kembali kasih. Tuhan memberkati. Amin.

      Reply

Tinggalkan Balasan ke Listyawati Cancel Reply