Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkan kasutmu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu tanah kudus.”
PENGANTAR:
Dari semak yang menyala Tuhan mewahyukan diri kepada Musa. Musa merasa tak mampu melaksanakan tugas besar itu. Namun, Tuhan akan mendampinginya dan hal itu cukup bagi Musa. Kesederhanaan dan keterbukaan anak-anak semacam itulah yang kita perlukan, agar Bapa dan Putra berkenan me wahyukan diri kepada kita.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, sungguh kuduslah Engkau dan tak terhampiri bagaikan api menyala pada masa apa pun. Namun, sebenarnya Engkau lebih dekat daripada anggapan kami. Semoga misteri ini Kautanam dalam-dalam di hati kami sebagai sumber sukacita kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 3:1-6.9-12
“Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri.”
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.3-4.6-7
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim atau: Tuhan itu pengasih dan penyayang
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya S : (Mat 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 11:25-27
“Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil.”
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus.
RESI DEHONIAN DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus haryanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Bunda Maria
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Kita sering mendengar ungkapan bahwa hidup manusia itu misteri. Lalu pertanyaan yang sering terlontar adalah: bagaimana manusia bisa memahami rencana Allah; lalu bagaimana manusia bisa mengerti jalan pikiran Allah? Dst. Sabda Tuhan yang baru saja kita baca dan kita dengarkan hendak memberikan sedikit pencerahan.
Pertama-tama, Yesus bersyukur dalam doa-Nya. Yesus bersyukur karena Allah yang telah menyatakan kepada murid-murid-Nya kebijaksanaan dan pengetahuan Allah. Yesus menyatakan bahwa Allah adalah Bapa dan Tuhan atas langit dan bumi; dan Dia mengasihi semua anak-Nya.
Doa syukur yang Yesus panjatkan mau menggaris-bawahi bahwa bersyukur adalah sebuah kesadaran mendasar manusia yang mengimani Allah. Kita diajak untuk senantiasa sadar diri siapa Tuhan dan siapa kita. Dengan demikian bersyukur merupakan pengakuan iman bahwa kita berasal dari Allah sebagai sang pemilik; bahwa Tuhan adalah asal semuanya, Tuhanlah sang pencipta, pemilik kehidupan dan alam semesta ini.
Kedua, Yesus mengingatkan tentang bahaya kesombongan yang dapat menjauhkan manusia dari kasih dan pengetahuan tentang Allah. Khususnya bagi mereka yang menutup diri terhadap warta kerajaan Allah, menutup diri terhadap kehendak Allah. Mereka yang menutup pikirannya terhadap kebenaran dan hikmat Allah. Dengan demikian kesombongan yang dimaksud tak lain adalah cinta berlebihan terhadap diri sendiri tanpa memperhatikan yang lain: baik itu Allah, sesama maupun lingkungannya.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Yesus memperbandingkan bahaya kesombongan dengan kesederhanaan dan kerendahan hati orang kecil. Bagi Yesus mereka yang membuka diri terhadap warta Kerajaan Allah, membuka diri terhadap kehendak Allah; disimbolkan dalam diri orang kecil. Dalam beberapa kesempatan, Yesus mengambil contoh anak kecil, bahkan sebagai simbol pemilik Kerajaan Surga. Lalu kualitas dasar apa yang mestinya ada dalam simbol orang kecil atau anak kecil? Sederhana dan rendah hati; yang tampak dalam sikap terbuka, jujur, tulus (untuk belajar, untuk mendengarkan), antusias dan tanpa modus atau tanpa prasangka dst.
Persis itulah undangan Allah kepada kita untuk senantiasa membuka diri terhadap setiap rencana Allah atau apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita masing-masing, atau hidup bersama kita. Kita diajak untuk menjadi pribadi sederhana dan rendah hati dalam sikap terbuka, jujur, tulus, antusias dan tanpa prasangka dst; khususnya ketika kita menyatakan diri beriman dan percaya kepada Allah.
Orang yang sederhana dapat memandang segala sesuatu dengan ketergantungan dan kepercayaan penuh kepada dia yang diandalkannya. Ia hanya mencari yang terbaik dari yang terbaik, yang tidak lain adalah Allah sendiri. Orang yang rendah hati selalu mengarah kepada rahmat dan kebenaran. Kerendahan hati membiarkan hanya Allah yang berkarya dalam dirinya.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Sikap dan pilihan Allah yang sejak semula hatiNya tertuju dan berpihak terutama kepada orang-orang kecil; mereka yang sederhana, mereka yang miskin, yang berdosa serta, yang dianggap tidak berhikmat yaitu mereka yang menderita, yang kekurangan, mereka yang dilupakan, atau yang tidak dianggap; itulah semua yang membuka cara pandang dan pikiran kita manusia untuk terus mengembangkan sikap syukur; syukur yang membuahkan kesederhanaan dalam hidup, keterbukaan dan ketulusan dalam sikap-sikap kita dan kerendahan hati dalam seluruh hidup kita. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN
DOA PEMBUKA
Allah Bapa mahakudus, siapakah Engkau bagi kami, semoga Kaujelaskan kepada kami dalam roti anggur ini, dalam diri Yesus, Sabda pembawa kehidupan kekal, yang….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 103:1
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, orang yang mengimani sabda-Mu, Kauberi pengertian dan pengharapan dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga kami mengalami serta menikmati, betapa besar perhatian-Mu kepada manusia.inf Demi Kristus, ….
Amin