Selasa, 20 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XVI

Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta Indonesia

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Keluaran 15:10.12

Kautiupkan napas-Mu, maka laut menutup mereka, laksana timah mereka tenggelam dalam ombak dahsyat. Engkau mengulurkan tangan, mereka ditelan bumi.

PENGANTAR: 

Tuhan membuat bumi dapat dihuni dengan menyingkirkan air. Orang Israel dibebaskan dari kuasa Mesir dengan air. Dengan air pembaptisan kita dibebaskan dan diterima menjadi anggota umat Allah. Dan umat Allah sejati ialah mereka yang melaksanakan kehendak Bapa.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami mohon Kautunjukkan daya kekuatan sabda-Mu yang mendatangkan penebusan. Semoga sabda itu mengarahkan hati orang menuju kebahagiaan sesama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 14:21 – 15:1

“Umat Israel masuk ke tengah laut yang kering.”

Waktu orang Mesir mengejar orang Israel Musa mengulurkan tangannya ke atas laut. Maka semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka air terbelah dan orang Israel masuk ke tengah laut yang kering. Di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Orang-orang Mesir pun mengejar menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel yang masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang berapi dan awan lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Roda keretanya dibuat-Nya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata,”Mari kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan, serta percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.

(tanpa ‘demikianlah sabda Tuhan’, langsung Kidung Tanggapan)

KIDUNG TANGGAPAN: Kidung Kel 15:8-9,10,12,17

Ref. Baiklah kita menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.

  1. Ya Tuhan, karena nafas murka-Mu segala air naik bertimbun-timbun, segala alirannya berdiri tegak seperti bendungan, dan air bah membeku di tengah laut. Musuh berkata, “Mari aku kejar, aku capai mereka, aku bagi-bagi jarahan. Nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, pedangku akan kuhunus. Tanganku akan menumpas mereka.

  2. Tetapi Engkau meniupkan nafas-Mu dan laut pun menutupi mereka. Seperti timah mereka tenggelam dalam air yang dahsyat. Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu, maka bumi pun menelan mereka.

  3. Engkau membawa umat-Mu dan mencangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri, di tempat yang telah Kaujadikan kediaman-Mu, di tempat kudus yang didirikan tangan kanan-Mu, ya Tuhan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya. Alleluya.
S : (Yoh 14:23) Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 12:46-50

“Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, ‘Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku.'”

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku? Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ

Siapakah saudaraKu, saudariKu dan ibuKu? Dia yang melakukan kehendak Bapaku di surga

Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian Edisi Hari Selasa, tanggal 20 Juli 2021, pada Pekan Biasa XVI. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan bahagia.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Gambaran terakhir pada bagian Injil ini menampilkan ibu dan saudara Yesus. Dan ini adalah terakhir kalinya keluarga Yesus disebutkan. Ternyata bagi Yesus, ikatan rohani jauh lebih mendalam ketimbang ikatan darah.  Keluarga dan saudara bagi Yesus bukan soal ikatan darah, melainkan ikatan yang disatukan oleh kesamaan dalam melakukan kehendak Bapa. Mereka yang terikat pada Yesus dan menjadi muridNya menjadi keluarga bagiNya. Selain itu mereka juga menjadi keluarga bagi mereka satu sama lain.

Saat seseorang memberitahu Yesus mengenai kehadiran ibu dan saudara-saudaraNya, reaksi Yesus sangat mengejutkan. Yesus sambil menunjuk kepada para murid yang ada dalam ruangan itu mengatakan: ”Siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di Surga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuaan, dialah ibuKu”. Bagi Yesus yang utama adalah bagaimana orang melakukan kehendak Bapa, dan itu menjadi ukuran persaudaraan bagi Yesus. Dengan melakukan kehendak Bapa, maka berarti orang mengerti apa yang terbaik. Menjatuhkan pilihan pada yang tepat.

Sahabat Resi yang dikasihi Tuhan. Mengerjakan dengan sebaik-baiknya apa yang ada di tangan kita sekarang, artinya apa yang menjadi tanggungjawab kita dan dipercayakan kepada kita. Melakukan dengan bahagia dan berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari, berani mengalahkan diri sendiri, dan mengelola kelemahan diri, kiranya akan memperkembangkan hidup kita.  Itu salah satu cara bagaimana kita melakukan kehendak Bapa. Mengejawantahkan sabda dalam aktivitas yang konkret. Seperti yang dikehendaki Yesus.

Medan karya kita adalah wahana pengejawantahan sabda itu. Kita masing-masing memiliki tanggungjawab hidup, maka itulah yang harus kita lakukan sebaik mungkin. Yesus nampaknya sadar sungguh bahwa para murid, para pendengar dan para pengikutnya adalah orang-orang yang lemah. Yang kadang-kadang melakukan kekeliruan dan memiliki banyak kelemahan. Bukan soal kedekatan dalam ikatan darah dengan Yesus, namun bagaimana manusia berusaha menyerupai tindakan dan sikap Sang Guru yang sudah melakukan kehendak Bapa itu.

Egoisme, dan orientasi pada diri sendiri, menyepelekan orang lain, dan menganggap diri lebih utama, merasa benar dan menuduh orang lain sebagai penyebab persoalan, itu semua mengkerdilkan dan menghambat praktik sabda, bahkan mengingkari isi sabda itu sendiri.   

Sahabat Resi yang mengasihi Tuhan. Hidup kita adalah pemberian dan karenanya kembali harus dipersembahkan. Bagaimana caranya? Tentunya melakukan dengan baik apa yang menjadi tanggungjawab kita dan menghilangkan ketidakmurnian motivasi dalam melakukannya. Kita adalah saudara laki-laki Yesus, kita adalah saudara perempuan Yesus, kita adalah ibu Yesus, ketika melakukan dengan kualitas yang sama dengan Yesus apa yang dikehendaki Allah Bapa. Tidak mudah, namun kita adalah pejuang di jalur yang sama. Maka mari kita berjuang pada jalur yang sama ini. Kita berjuang melakukan hal yang sama. Di masa pandemi ini mari kita saling mendukung dan menopang satu sama lain didasari oleh iman akan penyertaanNya. Semoga Tuhan memberkati semua niat baik kita, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa maha pengasih, semoga Kaunyatakan kepada kami dalam anggur roti ini, siapakah Engkau itu bagi kami. Berilah kami daya dan semangat agar dapat hidup menyerupai Putra-Mu terkasih, yaitu Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI  – I Yohanes 2:5

Barangsiapa melaksanakan sabda Kristus, pada dialah terdapat cinta kasih Allah yang sempurna.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, kami disebut putra dan putri-Mu, bila kami melaksanakan kehendak-Mu, sebagaimana Putra-Mu telah mengajar kami ‘Semoga kerajaan-Mu datang di dunia dan kedamaian-Mu menjadi tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Demi Kristus….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment