Jumat, 01 Oktober 2021 – Pesta St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah pemimpinnya.

PENGANTAR:

Seorang seniman biasanya baru tenar namanya kalau sudah meninggal. Ketika Teresia meninggal pada usia muda, tida orang di luar tembok biara, bahkan suster-suster sebiara pun, yang tahu, apa yang terjadi di dalam hati ‘Suster Senyum’ itu. Penerbitan buku hariannya baru membuka mata oran isinya perjalanan berat jiwanya melalui terowongan gelap keraguan dan ketidakpastian; laporan mengenai pendakian yang menjemukan melalui lorong kecil cobaan sehari-hari menuju cahaya iman yang paripurna. Wasiatnya: apa pun yang terjadi, percayakan dirimu kepada Tuhan, seperti seorang kanak-kanak kepada ibunya.

KEMULIAAN

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Engkau membuka kerajaan-Mu bagi orang kecil dan rendah hati. Semoga kami dengan mantab dan tabah menempuh jalan kecil Santa Teresia, supaya kemuliaan-Mu Kaunyatakan kepada kami. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 66:10-14c

“Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai.”

Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 131:1.2.3

Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.

  1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.

  2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.

  3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Mat 11:25)  Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.  

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:1-5

“Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ  Jakarta Indonesia dalam Renungan Singkat-dehonian edisi hari ini Jumat, 01 Oktober 2021 – Hari biasa dalam pekan biasa XXVI Pesta St. Theresia dr Kanak2 Yesus – PrwPujG. 

Di dalam masyarakat, seringkali atau pada umumnya anak-anak dipandang sebagai warga kelas dua, dipandang sebagai sekadar beban dan sering diabaikan atau bahkan dilecehkan. Namun dalam Kerajaan Surga mereka dipandang sebagai warga kelas satu. Bagaimana hal ini harus direfleksikan atau kita renungkan penalarannya? Pada kenyataannya sifat seperti anak-anak adalah syarat mutlak agar dapat masuk ke dalam kerajaan surga: “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” (Mat 18:3). Bagi Yesus, anak-anak adalah “model kekudusan dan kerendahan hati” yang harus dihargai, dihormati, dan dilindungi. Bahkan Yesus sendiri merendahkan diri-Nya untuk masuk ke dalam dunia ini sebagai seorang anak kecil.

Mengapa model anak-anak menjadi syarat mutlak agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga? Ingatlah akan sifat dan sikap anak-anak kecil itu yang dapat menerima tanpa syarat, dan tersenyum tanpa alasan, mengampuni teman-temannya dan melupakan perselisihan dalam waktu yang tak lama, dan menaruh kepercayaan tanpa mencoba mengetesnya terlebih dahulu, menerima apa yang dikatakan orang-orang dewasa dengan mudah. Maka kita sebagai orang dewasa yang dapat bersifat dan berperilaku seperti anak-anak itu diyakini bisa melaksanakan perintah Allah untuk mengasihi Allah secara total. Tidak hanya meyakini tetapi sungguh dapat mempercayai Allah dan sesama.

Nah, Santa Theresia dari Kanak2 Yesus mengajarkan “jalan kecil”, yaitu jalan kerendahan hati bagi kita. Ia percaya dan membuktikan dalam hidup Yesus sendiri, bahwa dalam menjalani hidup seperti anak kecil, ia cepat mencapai kematangan rohani. Sebab Tuhan sungguh menyambut jiwa yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Bapa seperti seorang anak kecil.

Kita dapat belajar kerendahan hati yang dimiliki seorang anak kecil untuk masuk Kerajaan Surga. Kerendahan hati merupakan suatu kebajikan di mana seseorang hidup apa adanya tanpa berpura-pura dan semata-mata hidup untuk menyenangkan hati Allah. Kesempurnaan dimulai dengan menghadapi kenyataan dengan jujur, dan inilah yang dimaksudkan dengan kerendahan hati seorang anak kecil.

Kitab Suci menempatkan kehormatan bagi anak-anak kecil dalam Kerajaan Allah. Lalu mengkaitkan anak-anak kecil dengan keharmonisan zaman yang akan datang. Di mana anak kecil dapat hidup damai bersama siapa saja juga terhadap alam margasatwa. Misalnya, dalam kitab Yesaya (Yes 11:6-9) menggambarkan firdaus sebagai sebuah tempat di mana seorang anak kecil yang bermain-main dekat liang ular tedung, tanpa dilukai, malah memiliki kuasa atas hewan/binatang yang kejam seperti serigala dan macan tutul dlsb. Sesuatu yang tidak mungkin tetapi itulah gambaran kenyataan yang akan dialami di masa mendatang.

Sementara warta Injil hari ini mengharapkan kita untuk mempertimbangkan “sifat dan sikap anak-anak” dalam diri kita sendiri,  dalam hidup sbg orang beriman. Namun hal ini jangalah diartikan sebagai sifat ‘kekanak-kanakan’, merengek, manja, menuntut, dlsb.  melainkan sifat orang dewasa yang menghayati iman kepercayaan kepada Tuhan dengan sifat dan sikap seperti anak kecil, yakni bersikap rendah hati, merasa selalu damai, taat-patuh dan bahagia karena merasa dekat dengan Tuhan.

Semoga kita semua bisa memahami jalan kecil yang dihayati Santa Theresia dari Kanak2 Yesus, yakni dengan meneladani sifat dan sikap anak yang polos, taat patuh, rendah hati, dan selalu merasakan damai dan bahagia bersama Tuhan dan sesamanya.

DOA: “Ya Yesus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Oleh kuasa Roh Kudus-Mu, bentuklah diriku agar kembali seperti anak kecil, memiliki sikap kerendahan-hati dan hidup yang berkenan kepada-Mu sehingga dengan demikian aku pun dapat masuk ke dalam Kerajaan-Mu. Amin.”

DOA UMAT:

I : Tuhan Yesus bersabda: “Pergilah ke seluruh dunia, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Meski Santa Teresia tidak pernah melawat ke tanah misi, namun ia tetap melaksanakan perintah Tuhan itu dengan doanya. Maka marilah kita meneladan dia dan memohon kepada Bapa:

L : Bagi para misionaris di seluruh dunia: Semoga para imam mereka teguh dan hati merek tabah, dan semoga pewartaan mereka mendekatkan manusia pada Kristus.

L : Bagi mereka yang dihambat dan dianiaya karena iman: Semoga kebebasan beragama terjamin di mana-mana, dan semoga umat Katolik menjadi garam di tengah masyarakat berkat cinta kasih dan pengabdiannya.

L : Bagi para pengungsi akibat perang dan bencana alam: semoga mereka menerima segala bantuan yang diperlukan dan akhirnya dapat pulang ke rumah dengan selamat.

L : Bagi kita di sini: semoga semangat merasul tetap menyala di dalam hati kami dan semoga kami berani memberi kesaksian iman.

I : Allah Bapa yang mahamulia, dengarkanlah doa-doa kami. Semoga karena kesaksian umat beriman karya penyelamatan-Mu semakin meluas ke seluruh dunia dan semua orang tertarik kepada-Mu. Demi Kristus, …

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahaagung, kami meluhurkan Dikau karena Santa Teresia, yang menyenangkan hati-Mu seumur hidup. Maka kami mohon dengan rendah hati, semoga kebaktian kami ini Kauterima juga dengan rela hati. Demi Kristus,..

ANTIFON KOMUNI:

Kalau kalian tidak bertobat, dan menjadi seperti anak kecil, kalian takkan masuk ke dalam kerajaan surga.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, cinta kasih-Mu mendorong Santa Teresia untuk menyatukan diri dengan Diaku dan memohonkan kasih saying-Mu bagi semua orang. Semoga api cinta kasih-Mu itu menyalakan hati kami juga berkat santapan suci yang kami sambut ini. Demi Kristus, …

DOWONLOAD AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Herlin Djunaidy Oktober 1, 2021 at 2:39 am

    Amin

    Reply
  • Elisa Fricilia Sagala Oktober 1, 2021 at 7:07 am

    Amin

    Reply
  • Ferdinandus Usman Oktober 1, 2021 at 8:42 pm

    Amin. Tuhan bersamamu Pastor

    Reply

Leave a Comment