Senin, 25 Oktober 2021 – Hari Biasa Pekan XXX

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas SCJ R.R. La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Roma 8:16-17

Roh Allah memberi kesaksian kepada roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah. Kalau anak, berarti juga ahli waris, yakni ahli waris Allah bersama Kristus.

PENGANTAR

Manusia mendapat waktu semakin banyak. Namun, semakin banyak waktu kita, semakin sulit menyisihkan waktu untuk mempersilakan Roh Allah mendorong kita berdoa, dan menolong sesama. Baiklah kita berupaya agar tetap bebas tidak terbelenggu dan menjadi budak waktu kita, dan mempersilakan Tuhan mempesona kita.

DOA PEMBUKA

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, berkenanlah mengutus Roh-Mu mendatangi kami dan jadikanlah kami putra dan putri-Mu, yang tinggal di dunia ini dengan bebas serta penuh rasa syukur. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 8:12-17

“Kalian telah menerima Roh yang menjadikan kalian anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, “Abba, ya Bapa”.

Saudara-saudara, kita ini orang berutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab jika kalian hidup menurut daging, kalian akan mati. Tetapi jika oleh Roh kalian mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, maka kalian akan hidup. Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kalian menerima bukan roh perbudakan yang membuat kalian menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kalian anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa’. Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti juga ahliwaris, yakni ahliwaris Allah, sama seperti Kristus. Artinya jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 68:2.4.6-7ab.20-21

Ref. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan.

  1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.

  2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

  3. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 17:17b.a) Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 13:10-17

“Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari sabat?”

Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, “Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh.” Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.” Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, “Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?” Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ, Rumah Retret La Verna, Pringsewu Lampung, Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Senin – tanggal dua puluh lima, Oktober, tahun dua ribu dua puluh satu, Hari biasa minggu ke tiga puluh. Semoga anda semua selalu dalam keadaan sehat, sejahtera dan bahagia.

Pendengar resi yang dikasihi Tuhan. Jesus bersabda: “Hai, orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?”

Ini adalah sabda disampaikan oleh Yesus untuk menanggapi kepala rumah ibadat yang mengkritik Yesus karena menyembuhkan perempuan yang selama 18 tahun kerasukan setan. Lembu dan keledai saja pada hari sabat dibawa ke tempat minum supaya tetap hidup, apalagi perempuan yang kerasukan setan itu karena dia anak Abraham. Dia adalah seorang pribadi manusia yang harus diselamatkan dan dimanusiakan dengan selayaknya.

Tindakan Yesus menyembuhkan perempuan yang kerasukan iblis itu dianggap “bekerja”. Dan bekerja itu dilarang pada hari sabat. Dengan demikian Yesus dianggap melanggar hukum. Namun Yesus tetap menyembuhkan perempuan itu walaupun dianggap melanggar hukum.

Hal yang ditegaskan oleh Yesus dalam peristiwa penyembuhan itu adalah bahwa penyembuhan itu bukan sekedar hanya memberi pertolongan kepada perempuan itu. Tetapi untuk menyatakan bahwa Kerajaan Allah dan belas kasihNya telah hadir di tengah-tengah dunia ini. Belas kasih itu melampaui aturan hukum apalagi jika menyangkut keselamatan manusia.

Pendengar yang terkasih. Kita semua setuju, bahwa peraturan apapun, baik pemerintah maupun Gereja memang harus ditegakkan guna menjaga ketertiban dan kenyamanan kita. Namun, menegakkan peraturan itu jangan sampai menutup mata, mengabaikan kita atas hal yang pokok, utama atau substansial. Jangan sampai rangkaian aturan dan tata tertib gereja menghalangi kita dalam memberitakan Injil, hal yang lebih penting dan mulia.

Berbagai peraturan itu perlu disesuaikan dengan konteks, asalkan tidak melanggar ajaran pokok iman kita. Dengan demikian, usaha membawa orang untuk mengenal Tuhan yang hidup tetap terbuka. Mengajar sabda-Nya jauh lebih penting daripada sekadar menegakkan peraturan gerejawi. Akan lebih indah bila kita bisa menyeimbangkan keduanya. Hal tersebut adalah usaha yang mulia

Akhirnya, marilah kita renungkan istilah yang semakin mempertegas sikap kita dalam hal ini. Istilah itu mengatakan; Salus animarum suprema lex est. Artinya keselamatan manusia itu adalah hukum yang tertinggi. Melalui mukjizat ini kita diajak untuk membuat prioritas, terutama terkait dengan keselamatan hidup manusia. Kita berusaha aga keselamatan dan belas kasih Allah itu makin terwujud di dalam kehidupan kita. Marilah kita semakin menghayati kepekaan Allah yang terwujud dalam Hati Kudus, sehingga kerajaan Allah semakin meraja dalam hati kita. Amin.

DOA PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang mahamulia, berkatilah kiranya roti anggur ini dan semoga kami Kaujadikan ahli waris Putra-Mu. Perkenankanlah pula kami hidup menyerupai Dia. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 68:20-21

Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita, Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkau memanggil kami menjadi orang bebas menurut teladan Putra-Mu terkasih. Tumpangkanlah kiranya tangan-Mu di atas kami dan sembuhkanlah kami dari segala dosa kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLIAD AUDIO RESI:

2 Comments

Tinggalkan Balasan ke Herlin Djunaidy Cancel Reply