Jumat, 19 November 2021 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – I Tawarikh 29:11

Engkaulah Tuhan, luhur dan perkasa, gemilang dan berseri semarak. Sebab milik-Mulah langit dan bumi, bagi-Mulah kerajaan, ya Tuhan. Engkau unggul melampaui semua penguasa.

PENGANTAR:

Ibadat di kenisah pun dapat disalahgunakan untuk mencari keuntungan. Yesus menentang hal itu. Tetapi para pemimpin rakyat membela mereka melawan Yesus. Kita semua dapat membantu menjaga gereja-gereja kita sebagai tempat berdoa, tempat di mana Tuhan bersabda kepada kita. Cara kita pergi ke gereja, cara kita mendengarkan sabda Tuhan, cara kita membawakan sabda Tuhan, akan membantu kita menemukan Tuhan secara lebih baik.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, ajarilah kami menghadap Engkau dan menyembah nama-Mu yang mahakudus, agar dapat menemukan kedamaian dalam segala tingkah laku kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Makabe 4:36-37.52-59

“Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban.”

Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Kidung MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd

Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.

  1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.

  2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.

  3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.

  4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 19:45-48

“Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun.”

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hisuplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Biasa XXXIII, Jumat, 19 November 2021.

Rumah-Ku adalah rumah doa

Saudara/I para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, sebagian banyak dari kita pernah mengalami pulang kampung. Pulang ke rumah orang tua atau keluarga kita. Biasanya jauh-jauh hari kita merencanakan untuk pulang kampung, dengan segala buah tangan/oleh-oleh yang dibawa, yang mungkin kita bekerja atau berdomisili jauh dari rumah orang tua atau keluarga kita.

Saat pulang kampung, biasanya kita merindukan suasana yang ada di rumah kita, yang ada di sekitar kita, mungkin karena tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan yang membuat kita lelah. Sehingga ketika pulang kampung itu, saat kita mengambil waktu untuk mengenang masa lalu kita, untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk pekerjaan kita, dan yang terlebih kita merasa damai, merasa nyaman berada di rumah kita itu. Kalau tidak ada kedamaian, tidak ada kenyamanan, kemungkinan besar kita juga enggan untuk kembali ke rumah kita.

Yesus pun pada hari ini juga mempunyai pengalaman “kembali ke Rumah”, saat dimana Yesus kembali ke Yerusalem dan masuk ke Bait Suci. Bait Suci bukan hanya sebagai pusat rumah ibadah bagi orang-orang Yahudi, namun juga sebagai tempat untuk pertemuan-pertemuan sosial, jual beli bahan keperluan sehari-hari, serta jual beli bahan keperluan ibadah.

Akan tetapi, saat Yesus tiba di Bait Suci, yang seharusnya sebagai tempat untuk berdoa, tempat untuk mempersembahkan kurban, malah menjadi tempat berjualan. Sehingga Yesus marah, dan mengusir semua pedagan yang ada di sekitar Bait Suci itu.

Para pedangan yang berada di sekitar Bait Suci, di satu sisi memudahkan orang-orang yang datang untuk berdoa, karena mereka tidak perlu membawa barang dan bahan persembahan dari rumah mereka masing-masing. Di lain sisi, mereka menjadikan Bait Suci itu tempat untuk bisnis, dan yang seharusnya jual-beli itu bisa juga dilakukan di luar Bait Suci. Dan alasan terakhir ini yang menjadikan Yesus marah kepada mereka yang melakukan jual-beli di Bait Suci.

Karena jual-beli itu terjadi di Bait Suci, kemungkinan besar, ada sengkongkol antara para imam dan para pedangan. Barang-barang yang berada di Bait Suci akan dijual lebih mahal dari pada yang berasal dari luar Bait Suci.

Banyangkan saja, kalau seandainya, di dalam Gereja kita, di setiap sudutnya, ada orang yang menjajakan dagangannya. Misalnya, ketika seorang Romo sedang kotbah, ehhh di sudut belakang sebelah kanan, orang yang jualan nasi goreng, memasukkan bumbu nasi goreng ke wajan, tiba-tiba bunyi…seng….seng….klontang…. umat bukan focus pada romo yang sedang kotbah, malah melihat ke sudut belakang sebelah kanan, pada penjual nasi goreng itu.

Maka, Yesus ingin mengembalikan Bait Suci menjadi benar-benar tempat berdoa, tempat perjuampaan Allah dengan manusia. Sehingga kalau kita di dalam Gereja masih saja berbicara sana-sini, kita telah mengambil kesempatan orang lain untuk berdoa. Apalagi saat sebelum berkat penutup sudah keluar dari Gereja, kita telah mengambil waktu dari Tuhan ketika Ia menurutnkan berkat-Nya untuk kita semua.

Untuk itu, mari kita bersama-sama menyadari bahwa yang diharapkan Yesus untuk kita tidaklah sulit, supaya kita “mengembalikan” Gereja pada fungsi utamanya… Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, berkenanlah mengadakan perjamuan di tengah-tengah kami dan kami akan merasa puas, asal Engkau berada di tengah-tengah kami. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas- 19:46

Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu telah menjadikannya sarang penyamun.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, Engkau telah menghimpun kami di dalam Gereja, yang berdoa serta mengabdi kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Utusan-Mu. Perkenankanlah kami siap sedia menerima sabda Perintah-Nya dan memelihara tempat bagi siapa pun yang mencari Engkau. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment